Wednesday, June 20, 2018

Cara pembuatan Sambal Tempoyak

Tempoyak adalah daging buah durian yang difermentasi. Penyajiannya  bisa berupa sambal atau sebagai bumbu tambahan dalam membuat ikan asam pedas.

Sambal tempoyak

  Bahan-bahan :
  Tempoyak
  Bawang merah, haluskan
  cabe merah, haluskan
  Gula pasir
  Garam
  Tomat merah
  Minyak goreng untuk menumis
  Teri basah (optional)

Cara membuat:
  Tumis bumbu halus (bawang merah dan cabe merah) sampe harum.
  Masukkan tomat, aduk sampe layu. masukkan teri basah. aduk rata.
  Masukkan garam dan gula pasir. aduk rata.
   Masukkan tempoyak. aduk rata sampai masak (biasanya meletup letup dan wangi).
  Angkat dan sajikan.

Gulai Tempoyak Ikan Tenggiri

  Bahan-bahan:
  2 ons tempoyak
  2,5 ons daging ikan tenggiri
  Cabe
  Bumbu untuk membuat gulai lengkap
  Santan kelapa

  Cara membuat:
  Bumbu gulai digiling halus
  Santan kelapa dimasak hingga mendidih
  Masukkan bumbu2 halus tadi, daging ikan dan tempoyak
  Masak hingga matang,
  Angkat dan hidangkan

www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

Tuesday, June 12, 2018

Launchpad Satu Alat Beragam Fungsi-Musik Anak Milenial

Launchpad Satu Alat Beragam Fungsi
Nah..Kalau biasanya sebuah DJ set yang terdiri dari rangkaian DJ Mixer, MIDI controller, effect generator dan alat-alat lainnya, sebuah launchpad bisa menggantikan fungsi beberapa alat tersebut sekaligus Tombol (pad) pada pad yang berjumlah banyak bisa digunakan untuk clipping, mixing, eksekusi drum pattern, trigger loops, mapping dan menggerakkan parameter seperti fade atau cross. Kerennya, semua itu bisa diprogram sesuai keinginan dengan bantuan software.

Pengaturan Set Personal Nggak hanya bisa digunakan untuk mixing, sebuah launchpad bisa diprogram buat mengeluarkan suara yang benar benar unik.That’s why, setting pada sebuah launchpad benar banar dapat diatur secara personal. Hal itu bikin setiap DJ yang akan manggung menggunakan launchpad, harus terlebu dahulu memasukan pengaturan suara dan mapping effect lainnya kedalam setiap pad. Dengan menggunakan software, 
launchpad juga bisa menyimpan fungsi preset yang pastinya bikin penggunanya lebih mudah mengganti ganti effect secara live. Support Tampilan Visual Saat Perform Selain sebagai alat ‘bermusik’, launchpad juga bisa membantu penampilan visual dari DJ yang memainkannya. 
Soalnya, setiap pad pada launchpad memiliki pencahayaan yang bisa diatur warna, intensitas dan pola nya. Jadi, saat dimainkan,
launchpad juga bakal menghasilkan pola pola cahaya yang unik dan menarik. FYI, 
pola cahaya ini sendiri rupanya merupakan hasil mapping yang diprogram menggunakan software.
Fungsinya adalah untuk memberikan tanda pada setiap effect dan bunyi dari setiap pad.

Nah, salah satu penikmat musik dan yang selalu berkarya menggunakan Launchpad
1.Awwalur Risqie Al-Firori atau sering di kenal Alffy Rev 
2.Eka Gustiawana
3.Osvaldorio
dan masih banya yang lain lagi.
www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

Saturday, June 9, 2018

Lirik Tersimpan Di Hati Eka Gustiawana, Prince Husein&Sara Fajira

Hooo hooo aaa aaa..

Banyak yang ku lewati
Banyak yang ku alami
Kenanganmu tersimpan di hati

Walau ku Harus Pergi
Walau ku harus berlari
Kenanganmu terasa di hati

(Hey) Saat kau menari dengan tawa
Rasa terkesima mulai melebur dalam hati ini
Dan ku telah arungi luas semesta
Tapi tak ada yang mengalahkan indah parasmu

Aye huh
Been here for days
Just me and you
Don’t even care no matter what they say

I gotta leave now but your eyes is telling me to stay
Shout out to the moments i am going through
When i do all i want is you
Would you look at the view

Setunggal ewu bintang ing langit ongkoso
(Seribu bintang di langit angkasa)
Aku lan kowe ing manunggaling
(Aku dan dirimu dalam kesatuan)
Ngudi laku utama kanthi sentosa ing budi
(Menghayati perilaku mulia dengan budi pekerti luhur)

Ojo mabuk dunyo (Jangan mabuk dunia)
Uripmu rekoso (Hidupmu akan sengsara)

Saat kau menari dengan tawa
Rasa terkesima mulai melebur dalam hati ini
Dan ku telah arungi luas semesta
Tapi tak ada yang mengalahkan indah parasmu

hae hae hae hae...
Haa aa aaa

Aku lan kowe ing manungaling
(Aku dan dirimu dalam kesatuan)
Ojo mabuk dunyo, Uripmu rekoso
(Jangan mabuk dunia, hidupmu akan sengsara)

Aku lan kowe ing manunggaling
(Aku dan dirimu dalam kesatuan)

Aku lan kowe ing manunggaling
(Aku dann dirimu dalam kesatuan)

Hae hae ha
Hae hae oy

www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

Thursday, June 7, 2018

Pidato CORNELIS Dipelintir lagi oleh KELOMPOK PENGADU DOMBA

Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka'Jubata.

Yang terhormat pengurus dewan adat Provinsi Kalimantan Barat berserta selurtuh jajaran, para kepala OPD, bupati, wakil bupati, para tokoh-tokoh Dayak, para tumenggung, bapak- ibu dan saudara-saudara yang saya hormati dan saya muliakan.

Puji dan syukur kita sampaikan kepada tuhan yang masa kuasa karena kita diberikan kesehatan jasmani dan rohani yang baik sehingga kita bisa berkumpul di sini untuk membicarakan masa depan masyarakat kita, masyarakat Dayak.

Bapak, ibu dan saudara-saudara selaku tumenggung, selaku demung, selaku apalagi saya tidak tahu namanya, pokoknya yang penting ngurus rakyat. Tugas kita ini ngurus rakyat, mengapa ada Presiden Majelis Adat Dayak, mengapa harus adat Dewan Adat Dayak Provinsi, kabupaten, kota, kecamatan habis itu desa yang namanya tumenggung, yang namanya demung. Kita mengorganisir diri supaya kita bisa mengurus kepentingan masyarakat kita.

Negara sudah memberikan kesempatan dan peluang kepada kita, kalau kita tidak ambil itu kita yang bodoh. Kita tidak boleh menunggu, kita tidak boleh ragu-ragu, kita tidak boleh malas. Nah ini yang harus segera kita pikirkan di semua sektor lini untuk percepatan pembangunan masyarakat Dayak. Negara sudah memberikan kesempatan, sudah memberikan peluang kepada kita, tetapi kita masih santai, masih berpangku tangan, masih bersunggut-sunggut, masih iri dan dengki tidak bersatu padu membangun negeri ini.

Kalimantan itu milik Dayak (tepuk tangan terdengar) ini bukan saya yang mengatakannya bapak ibu, yang mengatakannya para ahli Profesor Doktor Koentjaraningrat seorang antropologi budaya. Setelah itu ada buku yang di tulis oleh profesor Doktor Teuku Jakob ahli antropologi forensik. Dua orang ahli yang Indonesia punya. Nah kita Dayak ini terlalu lama dijajah oleh kerajaan-kerajaan, mulai dari raja-raja Majapahit, raja-raja Sriwijaya, yang paling parah kerajaan Melayu dan Islam bersama dengan Belanda menjajah kita berabad-abad sehingga mental kita adalah mental hamba, bukan mental kuli, mental hamba. Nah yang nulis buku ini bukan saya juga, Profesor Doktor Meriam Budiardjo dalam bukunya berjudul Kuasa dan Wibawa, sehingga kita bisa dipegang oleh Belanda bersama Melayu dan Islam itu selama 300 tahun lebih hampir 400 tahun. Nah untuk merubah pola pikir ini tidak gampang.

Nah sekarang Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945, Dayak zaman dulu membuat negara namanya Green Dayak ibukotanya di Banjarmasin, tetapi di tahun 1948 diserahkan kepada Republik Indonesia oleh dokter Cyrillus kepada Bung Karno (Presiden Soekarno-red) dengan tujuan bargainingnya adalah Pancasila, bapak ibu dan saudara-saudara tolong baca buku. Jangan dapat honor, dapat tunjangan tidak beli buku (suara tepuk tangan).

Tadi kemarin (saat pembukaan Pekan Gawai Dayak ke 33, 20 Mei 2018 –red) jelas mengatakan Kalimantan itu milik Dayak, jelas itu. Makanya saya minta kepada beliau, kepada Humas tolong pidato beliau itu diambil, diminta, diperbanyak dan dibagi-bagikan kepada kita semua untuk dipedomani. Pada zaman sekarang ini kita punya hak dan kewajiban di depan masyarakat umum dimanapun di depan negara kewajiban dan hak kita adalah sama, tinggal kita mau atau tidak mengambil peluang itu.

Makanya sering saya katakan kita harus punya keberanian seperti beruang, mata itu jeli seperti mata elang. Bagaimana elang bisa melihat tikus bersembunyi dimanapun itu, dia bisa lihat dan tangkap begitu cepat. Beruang begitu berani terjun dari atas pohon, tidak mati.
Ndak matikan beruang habis ambil madu lalu terjung, ndak matikan. Pernah ada lihat beruang mati habis ambil madu kelulut atau madu kwani, bagaimana beruang itu mengambilnya, beruang itu tidak pandai turun. Demikian juga kita memanfaatkan peluang dan kesempatan, seperti kecepatan Leopard, bagaimana Leopard itu punya kecepatan lari…(pidato selesai)

Di atas merupakan transkrip dari Pidato Presiden Majelis Adat Dayak Nasional Cornelis MH berdurasi tujuh menit limabelas detik, yang hari-hari ini bikin geger. Sengaja ditulis secara lengkap untuk mendapat gambaran utuh terkait persoalan yang tengah diviralkan oleh kelompok tertentu dengan judul bombastis “Video Asli dan Hoax (editan Pidato Cornelis Yang Viral Di Sosmed”, “Pidato Rasis Cornelis Memftnah Melayu dan Islam Penjajah Indonesia Terus Menuai Protes” atau yang ini “Indonesia Adalah Penjajah Indonesia: Ungkap Cornelis Gubenur Kalbar”

Padahal bila dibaca atau didengar pidato tersebut, tentu tidaklah seseram judul-judul yang dibuat bahkan terlalu hiperbola. Bahkan terkesan sudah direncanakan sedemikian rupa dengan tujuan utama menghantam Cornelis MH. Hal yang sama dilakukan saat Cornelis dihantam habis-habisan dalam kasus “Seruan Cornelis Mengusiran Habib Rizieq Bila Datang Ke Kalbar” sekitar November 2016 lalu. Tudingan kafir pun deras dialamatkan kepada Cornelis yang selama 10 tahun menjabat sebagai Gubernur Kalbar Berhasil Menciptakan Ketentraman dan Kedamaian di Kalbar. Selama 10 tahun memimpin Kalbar, Cornelis berhasil mempersatukan semua suku yang ada sehingga tak ada konflik kesukuan.

Namun upaya ‘mengAhokkan” Cornelis di 2016 lalu gagal berkat persatuan seluruh rakyat Kalbar yang tak ingin di adu domba oleh pihak manapun.

Pidato Cornelis di Juni 2018 ini dijadikan momentum oleh kelompok-kelompok tertentu untuk mengulangnya kembali. Pidato yang sudah hampir seminggu di posting di Youtube itu, baru meledak dua hari belakangan ini. Uniknya sejumlah nama dengan sigap mendorongnya untuk menjadi bola panas membangkitkan sentiment keumatan, mulai dari Rocky Gerung hingga Tengku Zulkarnain.

Padahal dalam pidato tersebut, sebenarnya Cornelis sebagai Presiden Majelis Adat Dayak Nasional tengah berbicara untuk membangkitkan semangat saudara-saudara sesukunya yakni Dayak agar tidak rendah diri, minder, malas dan sebagainya. Suku Dayak sama dengan suku-suku lainnya diberikan kesempatan, hak dan kewajiban yang sama oleh negara.

Kemudian Cornelis menceritakan sejarah mengapa suku Dayak itu bermental hamba sahaya atau budak, dikarenakan lamanya hidup dalam keadaan terjajah, di mulai dari kerajaan Majapahit, Kerajaan Sriwijaya, kemudian menjadi Kerajaan Melayu (Islam) dan masuknya Belanda. Penjajahan demi penjajahan yang dialami Suku Dayak inilah yang menyebabkan orang Dayak itu kehilangan semangat sebagai seorang manusia merdeka, akan tetapi masih dalam semangat budak meski Indonesia sudah merdeka 72 tahun lamanya.

Apa yang salah dengan pernyataan tersebut, bahkan apa yang digambarkan Cornelis untuk saudara-saudaranya itu hasil dari bacaannya dengan menyebut nama Koentjara Ningrat, Tengku Jacob dan Meriam Budiardjo. Agar lebih jelas Cornelis bahkan mengatakan, “Nah kita Dayak ini terlalu lama dijajah oleh kerajaan-kerajaan, mulai dari raja-raja Majapahit, raja-raja Sriwijaya, yang paling parah kerajaan Melayu dan Islam bersama dengan Belanda menjajah kita berabad-abad sehingga mental kita adalah mental hamba, buka mental kuli, mental hamba. Nah yang nulis buku ini bukan saya juga”.

Dari pidato tersebut sangat jelas dan terang benderang bahwa Cornelis hanya menceritakan sejarah Dayak dan kondisi yang membuat rakyat Dayak bermental budak dan itupun didapatnya dari buku-buku yang dibacanya. Bahkan kalau saat ini dicari di mesin pencari Google, misalnya Islam Menjajah, maka akan muncul tulisan-tulisan terkait akan hal tersebut yang bisa dijadikan bahan bacaan penambah ilmu.

Persoalan menjajah atau tidak menjajah, tergantung sudut pandang kedua belah pihak. Belanda, Romawi, Portugis, Kerajaan Islam dan juga Pasukan Salib akan mengatakan tidak melakukan penjajahan, namun bagi Indonesia sudah jelas Belanda itu penjajah dan Romawi itu penjajah bagi wilayah-wilayah yang dikuasainya. Dalam perspektif itulah, Dayak melihat Kerajaan Islam yang datang ke Kalimantan sebagai penjajahan, karena ada upeti yang harus diberikan oleh rakyat Dayak kepihak Kerajaan.

Bila terkait dengan apa yang dipidatokan Cornelis, bahkan sudah lama ada di mesin pencarian, misalnya

https://bobyarya.wordpress.com/…/sebuah-analisa-apakah-kes…/ dan banyak lagi yang sejenis berjejalan di Google.

Namun Cornelis tidak mendasari pidatonya berdasarkan hasil pencarian di Google tersebut. Cornelis menyebutkan nama-nama dengan tujuan menjadi pemicu saudara-saudaranya untuk ikut membaca. “Bapak ibu dan saudara-saudara tolong baca buku. Jangan dapat honor, dapat tunjangan tidak beli buku”.

Jadi sangatlah aneh, bila tidak mau disebut sudah direncanakan secara terstruktur dan massif, begitu ada video pidato Cornelis menyebut nama sebuah agama langsung diramaikan oleh orang yang memang sudah lama geram dengan sosok Cornelis yang mampu membawa kedamaian di Tanah Kalbar”. Bahkan orang ini langsung meminta agar Soesilo Bambang Yudhoyono selaku Ketua Umum Partai Demokrat mencabut dukungan terhadap Cagubnya di Kalbar. Makin jelas kemana arah sebenarnya dituju?

Jangan-jangan beruang pun akan protes kepada Cornelis karena dianggap memfitnah dan menghinakan Hak Asasi Beruang, yang disebutnya beruang tidak bisa turun dari pohon
www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

Wednesday, June 6, 2018

Paolus Hadi (PH) Menurut Ny. Arita Apolina

          Memasuki usia 23 tahun pernikahan kami, semakin banyak hal sifat dan kepribadian yang kami saling ketahui satu sama lain. Sebagai sebuah rumah tangga, tentu banyak hal yang semakin mendewasakan saya dan Bapak PH, perbedaan pendapat pada rumah tangga umumnya juga sering kami alami, namun Puji Tuhan semuanya dapat kami lewati dengan cara saling memahami. Bagi saya, Bapak (PH) adalah suami yang setia dan dapat dipercaya, dan belum pernah mengecewakan kepercayaan yang saya berikan. Meskipun bapak bukanlah pria yang romantis setiap saat, romantisnya insidental, tidak setiap saat bisa mengungkapkan kata-kata yang romantis, misalnya “aku cinta kamu” atau “aku sayang kamu”, namun lebih ditunjukkan lewat tindakan kasih sayangnya. Pribadinya sebenarnya tertutup, tidak setiap perasaannya diungkapkannya secara lisan, kadang diungkapkannya melalui lagu dan pantun. 
      Meski bukan pria romantis, namun jujur beliau adalah suami penyayang, melindungi dan mengayomi. Sebagai Ayah, Beliau tidak mau memanjakan anak-anaknya, bahwa segala hal harus dipertimbangkan manfaatnya dulu, misalnya anak-anak minta dibelikan barang, maka bapak akan tanya dulu apa manfaat barang tersebut. 
Disiplin selalu ditanamkannya kepada anak-anak kami, meski boleh dibilang sangat protektif dengan anak-anak, mungkin itulah naluri seorang ayah yang melindungi dan ingin yang terbaikbuat anak-anaknya. 
         Sebagai seorang Pemimpin Daerah Sanggau, bapak memegang teguh nilai-nilai kehidupannya; Disiplin, Bertanggungjawab, serta berorientasi pada hasil, maklum sekian lama beliau bekerja dengan orang Jerman, banyak membentuk etos kerjanya terutama soal hasil kerja. Bapak itu pada prinsipnya tidak mau tahu bagaimana cara orang-orang yang dipimpinnya dalam bekerja, yang terpenting hasil dan dampaknya. Beliau tidak suka dengan hal-hal yang dibuat ribet, ide kecil sekalipun ia akan dengarkan asal mau mencoba dan berusaha mewujudkannya. Irit ngomong, tapi begitu ada hal yang menurutnya tidak pas, maka siap-siap saja disemprot beliau. Bapak itu tipe seorang pembelajar, ia tak segan-segan bertanya kepada orang-orang yang dipandangnya berpengalaman bahkan dalam hal teknis sekalipun. (Saat Bincang2 bersama Ny.Arita Apolina Hadi)


www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

Saturday, June 2, 2018

Penanganan Keluhan - Bisnis Ritel


Penanganan Keluhan 

Konsumen yang merasa tidak puas akan bereaksi dengan tindakan yang berbeda. Ada yang mendiamkan saja dan ada pula yang melakukan komplain. Berkaitan dengan hal ini ada tiga kategori tanggapan atau komplain terhadap ketidakpuasan yaitu :
1. Voice response
Kategori ini meliputi usaha menyampaikan keluhan secara lansung dan/atau meminta ganti rugi kepada perusahan yang bersangkutan, maupun kepada perusahan yang bersangkutan, maupun kepada distributornya bila konsumen melakukan hal ini, maka perusahaan masih mungkin memperoleh beberapa manfaat. Pertama, konsumen memberikan kesempatan sekali lagi kepada perusahaan untuk memasukan mereka. Kedua resiko pusbilitas buruk dapat ditekan, pusbilitas dalam bentuk rekomendasi dari mulut ke mulut, maupun melalui koran atau media massa. Selain itu, tidak kalah pentingnya adalah ketiga, memberi masukan mengenai kekurangan pelayanan yang perlu diperbaiki perusahaan.
2. Private response
Tindakan yang dilakukan antara lain memperingatkan atau memberi tahu kolega, teman, atau keluarganya mengenai pengalamannya dengan produk atau perusahaan. Umumnya tindakan ini sering dilakukan dan dampaknya sangat besar bagi citra perusahaan.
3. Third-party response
Tindakan yang dilakukan meliputi usaha meminta ganti rugi secara hukum, mengadu lewat media massa, atau secara lansung mendatangi lembaga konsumennya, instasi hukum, dan sebagainya. Tindakan seperti ini sangat ditakuti oleh sebagian besar perusahaan yang tidak memberikan pelayanan baik kepada konsumennya atau perusahaan yang tidak memiliki prosedur penanganan keluhan yang baik.

Perusahaan yang mendorong pelanggan yang kecewa untuk melakukan pengaduan dan juga kemampuan karyawan untuk memulihkan situasi saat itu juga akan memperoleh pendapatan yang lebih tinggi dan laba yang lebih besar dibandingkan perusahaan-perusahaan yang tidak memiliki pendekatan sistematis untuk mengatasi kegagalan pelayanan. Perusahaan-perusahaan yang efektif dalam menyelesaikan keluhan akan melakukan: 
1. Mengembangkan program pelatihan dan kriteria penerimaan karyawan yang memperhitungkan peran perbaikan pelayanan dan karyawan.
2. Mengembangkan pedoman perbaikan pelayanan yang berfokus pada pencapaiaan perlakuan yang memadai dan kepuasan pelanggan.
3. Membongkar semua hambatan yang mempersulit pelanggan untuk melakukan pengaduan, sambil mengembangkan tanggapan yang efektif yang mungkin termasuk memberi wewenang kepada karyawan untuk memberikan ganti rugi atas kegagalan pelayanan.
4. Mempertahankan basis data produk dan pelanggan yang memungkinkan perusahaan menganalisi tipe dan sumber keluhanserta menyesuaikan kebijakannya.

Terdapat dua tujuan utama pelanggan mengajukan keluhan kepada perusahaan:
1. Pelanggan ingin menutupi kerugian ekonomi yang dideritanya, apakah itu dalam bentuk pemberiaan ganti rugi atau mendapatkan pelayanan ulang. Terdapat pula kemungkinan pelanggan akan mengambil tindakan hukum bila masalah tetap tidak terselesaikan.
2. Pelanggan ingin kembali membangun harga dirinya. Ketika karyawan mengacuhkan atau memberikan perlakuan yang buruk dan kasar, maka harga diri dan rasa keadilan pelanggan akan terpengaruh secara negatif. Pelanggan merasa bahwa mereka seharusnya diperlakukan secara hormat.
3. Apabila pelanggan yang tidak puas mulai mengeluh, maka perusahaan tidak dapat membiarkan begitu saja tanpa melakukan tindakan apapun.

Pengaruh budaya terhadap komplain
Pada saat tidak ada komplain dari konsumen terhadap toko ritel maka hal tersebut bukan berarti secara otomatis menunjukan kinerja dari toko ritelyang baik. Sebagian besar konsumen tidak melakukan komplain walaupun mengalami ketidakpuasan. Beberapa pertanyaan yang muncul dan di pertimbangkan oleh konsumen terkait dengan ketidakpuasan konsumen beserta perilakunya untuk melakukan komplain kepada toko ritel (Usunier, 1996) antara lain;
1. Apakah dibenarkan untuk menunjukan ketidakpuasan terhadap toko ritel secara terbuka di depan umum.
Konsumen dengan budaya timur pada umumnya ingin diterima oleh lingkungan sosialnya sehingga cenderung tidak mau tampil berbeda. Dalam konteks ritel apabila konsumen mengalami ketidakpuasan maka konsumen akan mempertimbangkan resiko sosial yang dihadapinya pada saat melakukan komplain atau ketidakpuasan yang diterimanya. Pada saat konsumen komplain secara terbuka maka akan menjadi pusat dari konsumen yang lain. Hal ini menyebabkan rasa malu atau tidak nyaman dari konsumen yang lain. Hal ini menyebabkan rasa malu atau tidak nyaman dari konsumen yang melakukan komplain . Sehingga ada banyak konsumen yang merasa enggan untuk melakukan komlain terhadap ketidakpuasan yang dialaminya dan memilih untuk pindah ke toko ritel lainnya.
2. Apakah dibenarkan untuk memaksa toko ritel agar memberikan sejumlah kompensasi atas ketidakpuasan yang terjadi.?
Pertanyaan lain yang menjadi pertimbangan konsumen pada saat akan melakukan komplain adalah konsekuensi yang akan diterima oleh konsumen setelah menyampaikan komplain dan tuntutan kompensasi sebagai ganti ruginya . Ada kekhawatiran bahwa provider atau toko ritel bisa menuntut balik konsumen yang melakukan komplain, seperti yang terjadi pada beberapa kasus di Indonesia, di mana konsumen yang tidak puas dan melakukan justru mendapatkan permasalahan hukum karena dianggap melakukan pencemaran nama baik dari institusi yang menerima komplain, Berbagai macam kekhawatiran tersebut bisa meredam konsumen untuk diam dan tidak melakukan komplain kepada provider jasa atau toko ritel.
3. Apakah akan ada perubahan yang terjadi apabila konsumen melakukan komplain atas ketidakpuasannya.?
Pertimbangkan konsumen berikutnya adalah pada saat konsumen melakukan komplain, apakah ada efek positif yang timbul setelah provider jasa atau toko ritel menerima komplain tersebut? Apabila konsumen merasa bahwa komlain yang dilakukan akan sia-sia atau tidak memberikan dampak pada perubahan perbaikan layanan, maka konsumen cenderung tidak akan menghabiskan waktu, pemikiran, dan tenaganya untuk melakukan komplain.

Dampak dari Usaha Pemulihan Layanan terhadap kesetiaan Pelanggan
Penangan pengaduan harus dilihat sebagai suatu pusat laba, bukan suatu cost center (pusat biaya). Ketika seorang pelanggan yang kecewa membelot, perusahaan kehilangan lebih daripada hanya nilai transaksi berikutnya. Perusahaan itu mungkin jugakehilangan suatu arus laba jangka panjang dari pelanggan itu dn dari orang lain yang beralih pemasok karena komentar negatif dari seorang teman yang tidak senang. Sehingga untuk berinvestasi dalam usaha ”pemulihan layanan” yang dirancang untuk laba jangka panjang itu. Usaha untuk merancang prosedur pemulihan layanan harus memperhitungkan lingkungan spesifik suatu perusahaan dan tipe-tipe problem yang mungkin dijumpai pelanggan.

www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

Wednesday, May 23, 2018

Penilitian bagian dari Filsafat

      Penelitian selalu dimulai dengan system filsafat ilmu yang tidak dapat dihindari oleh peneliti manapun, aksioma itu  yaitu ontology, epistemology dan aksiology. Ketiga bidang ini bila dikaitkan dengan penelitian dalam Teologi (baik jurusan biblika, misiologi, sejarah, pastoral dll) dan Pendidikan Agama Kristen maka dalam penelitian Teologi dan PAK juga harus bersinggungan dengan ontology Teologi/ontology Pendidikan Agama Kristen yaitu hakekat apa yang diteliti. Apakah yang diteliti itu benar-benar ada (realitas). Epistemology Teologi dan Epistemology Pendidikan Agama Kristen yaitu bagaimana mendapatkan pengetahuan yang benar terhadap apa yang diteliti. Ini berarti, metode penelitian termasuk bagian dari epistemology (cara mendapatkan pengetahuan yang benar), sedangkan aksiology Teologi dan Aksiology Pendidikan Agama Kristen yaitu sejauh mana apa yang diteliti memiliki nilai atau kegunaan bagi kehidupan manusia. Aspek yang terakhir berkenaan juga dengan etika (benar-salah)  dan estetika (nilai keindahan, keharmonisan). Aspek-aspek ini tidak dapat dihindari dalam suatu penelitian Ilmiah.

Metodologi Penelitian, yaitu pengertian penelitian

1.    Pengertian Metodologi Penelitian
Definisi Penelitian Ilmiah (Tesis)
1.  Penelitian Ilmiah (Tesis) adalah suatu usaha untuk mengumpulkan, mencatat dan menganalisa sesuatu masalah.
2.   Penelitian Ilmiah (Tesis) suatu penyelidikan secara sistematis, atau dengan giat dan berdasarkan ilmu pengetahuan mengenai sifat-sifat daripada kejadian atau keadaan-keadaan dengan maksud untuk akan menetapkan faktor-faktor pokok atau akan menemukan paham-paham baru dalam mengembangkan metode-metode baru.
3.  Penelitian Ilmiah (Tesis) adalah suatu penyedilidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan utnuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati serta sistematis.
4. Penelitian Ilmiah (Tesis) adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan usaha mana dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah.
5. Penelitian Ilmiah (Tesis) pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.

Kesimpulan:
Penelitian Ilmiah Tesis adalah usaha untuk memperoleh fakta-fakta atau mengembangkan prinsip-prinsip (menemukan/mengembangkan/ menguji kebenaran).
Penelitian Ilmiah Tesis dilakukan dengan cara/kegiatan mengumpulkan, mencatat dan menganalisa data (informasi/keterangan)
Penelitian Ilmiah Tesis dikerjakan dengan sabar, hati-hati, sistematis dan berdasarkan ilmu pengetahuan dengan metode ilmiah.
Disadur dari sumber: http://www.infoskripsi.com/Resource/Definisi-Penelitian-Ilmiah.html didownload tgl. 6/8 2011

2.    Konsep-konseop dasar penelitian ilmiah yang perlu diketahui sebelum meneliti

Apa yang perlu diketahui dan dilakukan oleh Peneliti, khususnya saya.
Saya harus mengetahui Konsep-konsep dasar Penelitian Ilmiah. Artinya “sebelum seseorang mengusulkan, melaksanakan penelitian, dan melaporkan hasilnya, ia perlu memahami konsep-konsep dasar mengenai penelitian”. Konsep-konsep dasar penelitian itu meliputi:
1.    Arti dan Fungsi Penelitian menurut Paradigma Positivis, paradigm Post-Positivis, penelitian Teologi dan Keagamaan dengan pendekatan positivis maupun Post-Positivis serta fungsi Penelitian.
Arti dan fungsi penelitian bergantung pada paradigma dari pemberi arti penelitian. Bila paradigmanya positivis (penganut penelitian kuantitatif) maka definisi penelitian tentu dirumuskan berdasarkan pandangan positivis, sebaliknya bila yang memberi arti penelitian adalah seorang penganut paradigma psot-positivis (penganut penelitian kualitatif) maka rumusan tentang arti penelitian akan berangkat dari sudut pandang penelitian kualititif. Walaupun ada perbedaan tetapi asumsi dan proposisi atau perangkat aksioma (prinsip atau aturan yang ditetapkan) berhubungan dengan jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan filosofis penelitian yang berangkat dari kedua paradigma di atas tidak dapat menghindari beberapa pertanyaan berikut ini:

1)    Pertanyaan ontologis pertanyaan mengenai bentuk dan sifat realitas yang dapat diketahui. Dengan kata lain, apa hakekat penelitian (objek yang diteliti benar-benar ada?). Meneliti kucing, apakah kucing dalam realitas atau kucing dalam ide. Hakekat Sorga, Naraka dll.
2)    Pertanyaan epistemology  pertanyaan mengenai hubungan antara yang mengetahui dan yang dapat diketahui. Dengan kata lain, apakah pengetahuan yang dimiliki sesuai dengan kenyataan (bagaimana yang dapat pengetahuan yang benar tentang objek yang diteliti). Cara mendapatkan pengetahuan yang benar
3)    Pertanyaan metodologis  pertanyaan mengenai cara mengetahui yang dapat diketahui. Metode mana yang dipakai untuk memperoleh pengetahuan yang benar tentang obyek yang diteliti.
4)    Pertanyaan aksiologis : pertanyaan mengenai jenis pengetahuan apa yang bernilai. Apakah hasil penelitian yang akan saya lakukan itu memiliki kegunaan.
Pertanyaan-pertanyaan di atas mempengaruhi pandangan seseorang tentang fungsi penelitian, khususnya Penelitian Pendidikan Agama Kristen.
a.    Arti Penelitian Menurut Paradigma Positivis
Penelitian Ilmiah atau riset adalah mengetahui dan atau berpikir ilmiah dengan cirri riset: pengendalian prasangka (bias) atau mengurangi prasangka terhadap data/data tidak diartikan secara gegabah berdasarkan criteria selera pribadi melainkan bertindak netral dalam mengumpulkan data dan menganalisisnya; upaya ketepatan yaitu dapat dipercaya, menuntut adanya pengukuran yang tepat; Verifikasi yaitu peneliti melaporkan hasil penelitian yang kemudian dapat diteliti oleh orang lain baik untuk menguatkan teori maupun menolak teori/hasil penelitian sebelumnya; Empirisme yaitu pengetahuan yang dibangun harus berdasarkan pengetahuan pada pengamatan peristiwa-peristiwa tertentu yang dilakukan secara cermat;konstruksi teori yaitu upaya menyusun toeri yang dapat menjelaskan gejala yang diteliti.
b.    Arti penelitian menurut paradigma post-positivis (paradigma penelitian kualitatif). Paradigma post-positivis didasarkan pada aksioma bahwa realitas atau yang benar itu lebih dari satu, merupakan hasil bentukan, dan holistic; hubungan antara yang mengetahui dan yang diketahui tidak dipisahkan dan interaktif; tidak mungkin melalkukan generalisasi yang bebas waktu dan konteks, dan hipotesis yang dapat dibuat hanyalah yang terikat waktu dan konteks; tidak ada sebab yang sebenarnya karena semua entitas dalam keadaan secara serempak saling membentuk; serta penelitian itu terikat pada nilai. Berdasarkan Aksioma ini, arti penelitian adalah sebuah pencarian kebenaran yang sistematik, penyelidikan kebenaran yang tepat yang tidak membuang apa yang baik dari pencarian kebenaran secara naïf.

Ciri-ciri yang perbedaan variasi paradigma post-positivis (paradigma partisipatori) dengan paradigma positivis yaitu:

  Segi Ontologi, positif percaya pada realitas yang sebanarnya dapat dipahami. Sedangkan menurut post-positivis, realitas dapat dipahami, tetapi tidak secara sempurna dan hanya secara kemungkinan. Realitas itu dapat dibentuk oleh nilai-nilai social, politik, budaya, ekonomis, etnis, gender. Realitas itu dapat dibentuk secara local dan spesifik; realitas itu partisipatif atau subyektif-objektif dan dibuat oleh pikiran dan lingkungan tertentu.
  Segi epistemology, paradigm positivis beranggapan bahwa yang mengetahui dan yang diketahui berdiri sendiri dan tidak harus saling mempengaruhi sehingga pengetahuan itu objektif dan penemuan penelitian itu benar. Paradigma post-positivis tidak lagi mempertahankan kemandirian yang mengetahui dan yang diketahui, tetapi masih memetingkan objektivitas dengan criteria eksternal, pengetahuan yang ada dan para penilai. Bagi post-positivis, penemuan penelitian itu hanya mungkin benar (dualis dan objektivis yang diperlunak.
  Segi metodologi, paradigma positivis bersifat eksperimental dan manipulative, serta merupakan upaya verifikasi hipotesis, terutama dengan metode kuantitatif. Paradigma post-positivis bersifat eksperimental dan manipulative yang dikoreksi, misalnya dengan penggunaan lebih dari satu metode, mencakupmetode-metode kualitatif, dengan upaya untuk menunjukkan kesalahan hipotesis.Variasi post-positivis yang lain, dari segi metodologi, bersifat dialogis dan dialektikal (teori kritis), hermeneutic dan dialektikal (konstruktivis), partisipasi politik dalamtindakan penelitian yang berdasarkan kerja sama di antara mereka yang terlibat dalam penelitian dan mengutamakan pengetahuan yang praktikal serta memakai bahasa berdasarkan konteks eksperimental bersama (partisipatori)
  Dari segi aksiologi, positivis dan post-positivis menganggap bahwa hal mengetahui secara proporsional mengenai dunia adalah tujuan, bukan alat, dan secara intrinsic bernilai
Penelitian Teologi dan Keagamaan: Positivis atau Post-Positivis
Penelitian melekat pada teologi. Tidak ada teologi tanpa penelitian. Tanpa penelitian, orang tidak bisa berteologi. Dalam kata teologi terkandung pengertian ilmu, yaitu kegiatan manusia yang didasarkan pada pengamatan, akal budi, analisis, dan argumentasi, tidak didasarkan pada kepercayaan. Jadi, apakah penelitian teologi itu berparadigma positivis atau post-positivis?

Beberapa Anggapan:

Witkamp (1992:40,47) dalam Andreas Subagyo:
Tidak ada metode-metode khusus dalam penelitian teologi. Teologi hanya menggunakan metode metode dari ilmu-ilmu  lain.

John Titaley (1994) dalam Andreas B. Subayo:
Teologi adalah bagian dari ilmu social sehingga metode penelitian yang diterapkan adalah metode ilmu social

Yang lain, dalam Andreas Subagyo
Penelitian keagamaan secara khusus tidak ada dan tidak perlu ada karena objeknya sendiri telah menjadi bagian kehidupan sehari-hari pemeluk agama. Oleh karena itu, keagamaan dapat diselidiki melalui sosiologi, arkeologi, sejarah, ekonomi, psikologi, antropologi. Jadi penelitian teologi itu mengikuti ilmu-ilmu lain, khususnya ilmu social atau berdasarkan paradigma penelitian ilmu social.

Andreas B. Subagyo

Penelitian dalam bidang teologi tidak sama dengan bidang sains. Penelitian teologi, dalam arti sempit, tidak termasuk penelitian ilmiah. Karena refleksi dengan akal budi dalam teologi menekankan ide-ide di luar kenyataan indrawi. Dalam pengertian tersebut, teologi bukanlah sains karena menangani objek yang supersensible. Penelitian teologi memang berbeda walaupun tidak sama  sekali berbeda dengan penelitian bukan teologi. Akan ada masalah jika metode penelitian sains diterapkan secara ketat dalam studi agama. Walaupun demikian, sampai pada batas-batas tertentu, cirri-ciri riset dengan paradigma positivis dimiliki juga oleh penelitian teologi dan keagamaan. Namun, metode penelitian ilmu lain tidak dapat dipakai sepenuhnya dan tidak mencukupi dalam penelitian teologi.
Bila penelitian teologi mengikuti ancangan ilmu social yang subjektivis maka peneliti akan berpegang pada hal-hal berikut, yaitu:
a.    Nominalisme, yaitu kepercayaan bahwa realitas itu ada di dalam pikiran atau hasil kesadaran seseorang.
b.    Antipositivisme, yaitu pengetahuan mengenai realitas itu tidak kasat mata, subjektif, spiritual, transenden dan tidak dapat dikumpulkan atau disalurkan, tetapi harus dialami.
c.    Voluntarisme yaitu orang bebas dari menjalankan peran proaktif atau peran pengendali dalam membentuk lingkungan atau realitasnya sendiri.
d.    Metode Ideografik, yaitu metode penyelidikan gejala dengan memperhatikan bagaimana orang secara aktif membentuk, mengubah, dan memahami dunia tempat mereka hidup. Penyelidikan dilakukan dengan masuk ke dalam situasi kehidupan mereka sehari-hari, lalu menganalisisnya untuk menghasilkan pernyataan yang subjektif.
Bila penelitian teologi mengikuti ancangan ilmu social yang objektivis maka peneliti akan berpegang pada hal-hal berikut, yaitu:

a.    Realisme, yaitu kepercayaan bahwa realitas itu berada di luar seseorang
b.    Positivisme, yaitu kepercayaan bahwa pengetahuan mengenai realitas itu keras, kasat mata, nyata/konkret.
c.    Determinisme, yaitu kepercayaan bahwa orang adalah produk lingkungan dan keadaan sekitarnya
d.    Metode Nometetik, yaitu metode sains untuk menguji hipotesis sesuai dengan persyaratan ilmiah yang ketat.
Ancangan mana yang harus diikuti peneliti teologi, apakah subjektivis, objektivis, atau kedua-duanya? Ada teolog yang memakai positivis dan ada pula post-positivis.

Objek penelitian teologi
Ada yang menyatakan bahwa objek penelitian ilmu-ilmu social dengan ilmu teologi tidak sama, dan ada pula yang menyatakan sama. Ada yang menyatakan bahwa objek penelitian teologi itu bukan Allah, melainkan pengalaman manusia mengenai Allah. Ada yang menyatakan bahwa objek material penelitian teologi dan ilmu-ilmu social itu sama, tetapi objek formanya (sudut pandang) berbeda.Objek material penelitian teologi dapat sama dengan objek penelitian ilmu sastra dan sejarah, misalnya dokumen-dokumen dan peninggalan-peninggalan. Peneliti ilmu social mepenjelasannelitinya dalam sudut pandang sejarah dunia tetapi peneliti teologi menelitinya dalam sudut pandang/tinjauan ketuhanan dan keagamaan atau tinjauan teologis. Objek material penelitian ilmu kemanusiaan, yaitu manusia diteliti dari sudut pandang psikologi atau sosiologi tetapi Teologi dapat meneliti dari aspek tinjauan teologis tentang manusia.

Fungsi Penelitian Menurut Positivis
Penelitian berfungsi menyediakan prinsip-prinsip umum, menetapkan fakta, meningkatkan pengetahuan dan pengertian, mendapatkan atau menafsirkan dengan lebih baik, memecahkan masalah yang membingungkan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sebelumnya tidak terjawab, serta menyediakan teori. Dengan kata lain, penelitian menyediakan pengetahuan mengenai bidang tertentu berupa penjelasan yang dapat meningkatkan praktik yang terkait.

Fungsi Penelitian Menurut Post-Positivis
Penelitian berfungsi menyediakan kebenaran yang tepat, menyediakan informasi yang autentik

2.    Ancangan dan rancangan penelitian
Pada dasarnya ada dua ancangan penelitian yang dapat dipilih, yaitu ancangan positivis (ancangan kuantitatif) dan post-positivis (ancangan kualitatif)
3.    Penelitian Eksperimental dan kuasi-eksperimental adalah penelitian yang menggunakan eksperimen dan kuasi eksperimen yang didalamnya terdapat variable bebas dan terikat. Ciri-ciri penelitian eksperimental:peneliti dapat mengubah sendiri tingkatan sebuah variable, Variabel sengaja dibuat berbeda-beda, ada variable pengaruh atau variable bebas dan ada variable terikat. Ada treatment yaitu tindakan mengubah variable bebas. Dalam eksperimen, kelompok subjek eksperimen yang menerima treatment dibandingkan dengan kelompok lain yang sebanding, tetapi tidak mendapat treatment. Kelompok yang terakhir itu dinamakan kelompok pengendali (pengawas)
4.    Penelitian Kuantitatif bukan Eksperimental meliputi penelitian survey, penelitian pengamatan sistematik, Analisis Isi/penelitian pengamatan, penelitian kausal komparatif, penelitian korelasional, penelitian untuk prakiraan, penelitian evaluasi, penelitian dan pengembangan
5.    Penelitian Kualitatif Bukan Eksperimental seperti: Grounded Theory, etnografi, Fenomenologi, studi kasus, Hermeneutik, Riset Teologi Biblika (teologi eksegesis dan kajian Alkitab). Riset Teologi Biblika dengan metode riset sbb: Penerjemahan, Kritik Teks, Kritik Sumber, Kritik Bentuk, Kritik Redaksi, Kritik Retorik, Strukturalisme, Kritik Tanggapan pembaca, Kritik Dekonstruktif, Kritik Femenisme, Kritik Sosial, dll.
6.    Penelitian Kesejarahan yaitu penelitian yang berkait dengan makna terdalam dan saling berhubungan antara peristiwa-peristiwa lampau dan suatu masalah.

Sumber: Andreas B. Subagyo, Pengantar Riset Kuantitatif dan Kualitatif Termasuk Riset Teologi dan Keagamaan, Bandung : Kalam Hidup, 2004

SILAHKAN KOMMENT YA GAIS
www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

Sunday, May 20, 2018

Lirik Lagu BIDAN Jacky Putirulan

Lirik Lagu BIDAN - Jacky Putirulan
Judul lagu Bidan
Ciptaan Jacky Putirulan
Penyanyi Jacky Putirulan


Taringat aku tarngat
De'e kao mao man aku
Tapi ku tolak cinta nyu
Jukut aku bai' ka' kao

Ampeatn aku ngarasa
Tiba tiba ku cinta kao
Manyasal ati ku nian
Ngahe ku tolak cinta nyu

Reff
Kade' ku bisa mutaratn waktu
Saat kao mao man aku
Tapi ampeatn udah terlambat
Kao bidan bini dangan

Ari pun baganti ari
(Tah ngahe ku nana' namu)
Nang dara nang lea kao
(Nang narima kakurangan ku)
Tele' lah aku ampeatn
(Babaro idup manyasal
Rasanya ina' picaya
Ngahe ku tolak cinta nyu

Reff
Kade' ku bisa mutaratn waktu
Saat kao mao man aku
Tapi ampeatn udah terlambat
Kao bidan bini dangan

Ku arap kao bahagia
Dikehidupa nang barahu
Man ia nang milih kao
Ngahe ku tolak cinta nyu
Ngahe ku tolak cinta nyu

Reff
Kade' ku bisa mutaratn waktu
Saat kao mao man aku
Tapi ampeatn udah terlambat
Kao bidan bini dangan

Oooooooo

Reff
Kade' ku bisa mutaratn waktu
Saat kao mao man aku
Tapi ampeatn udah terlambat
Kao bidan bini dangan

www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

Friday, May 11, 2018

Materi Tentang Pemasaran Jasa

BAB  I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Walau pun saat ini secara total remang-remang memisahkan mana bisnis barang dan mana bisnis jasa. Jasa adalah berbeda dengan barang. Jasa dalam keberadaannya tidak tampak, produksi dan konsumsi bersamaan waktu, serta kurang memiliki standarisasi. Karakteristik utama jasa tersebut, menyiratkan tidak sepenuhnya pemasaran barang mampu diimplementasikan dalam jasa.
Pemasaran jasa mesti menyesuaikan diri dengan selera konsumen, dipengaruhi jumlah pendapatan, tidak ada fungsi penyimpanan, dan kualitas dipengaruhi barang. Yang penting dalam pemasaran jasa tidak lain keandalan, daya tanggap, kepastian, empati, dan berwujud.
Karakteristik jasa yang telah dikemukakan mendasari hadirnya tiga komponen tambahan bauran pemasaran. Komponen pertama, people yang melayani atau merencanakan pelayanan terhadap konsumen. Komponen kedua, physical evidence sebagai bukti fisik agar konsumen dapat melihat jasa secara jelas. Komponen yang ketiga, process yang terjadi dari dukungan karyawan dan manajamen.
Jadi berbeda dengan bauran pemasaran barang, bauran pemasaran jasa terdiri dari: product, price, place, promotion, people, physical evidence, dan process. Pemasaran jasa memerlukan strategi internal marketing, memikat pelanggan, mengelola bukti fisik, menjaga kualitas jasa. Keberhasilan pemasaran jasa dipengaruhi oleh jumlah pendapatan masyarakat.
Semakin maju sebuah negara maka semakin banyak permintaan akan jasa. Hal tersebut, sejalan dengan hierarkhi kebutuhan manusia yang mula-mula dari fisiologis bergerak pada perwujudan diri. Dengan demikian, kota yang hendak berjuluk kota jasa tampaknya layak masyarakat sudah berpendapatan tinggi atau upah minimal regional mengalami peningkatan.
Persfektif tersebut di atas mesti dijawab dengan cara sistematis, karena itu penulis mencoba merangkum dari berbagai sumber apa dan bagaimana pemasaran jasa dan strategi yang tepat untuk menghadapi tantangan dan persaingan di era informasi ini.

B.     Rumusan Masalah

Apakah Langkah-langkah yang sebaiknya dilakukan dalam Strategi Pemasaran Jasa?


C.     Tujuan Penulisan

1.      Untuk mengetahui pengertian Strategi Pemasaran Jasa, dan langkah-langkah apa yang harus ditempuh agar pemasaran jasa dapat berhasil menggaet pelanggan. Baik dari segi produk, pelayanan dan manfaat yang diberikan.
2.      Untuk mengetahui Strategi-strategi pemasaran yang paling efektif ditempuh untuk memasarkan produk jasa sesuai dengan bentuk dan model yang ditawarkan.
3.      Merupakan tugas kelompok dan pra syarat mengikuti Final untuk mata kuliah “Manajemen Pemasaran” semester II  program MM tahun 2012 - Univ. UIT.


BAB  II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN-PENGERTIAN

1.   Pengertian Strategi
Strategi mempunyai dua pengertian yang pertama yaitu rencana manajemen puncak untuk mencapai hasil yang konsisten dengan misi organisasi. Dan yang kedua yaitu merupakan pendekatan dasar untuk mendesain tidakan yang akan memecahkan suatu masalah atau menyelesaikan suatu saran. Setiap strategi harus menjawab suatu pertanyaan “bagaimana” yaitu, bagaimana kemajuan harus dilakukan untuk mencapai suatu sasaran (kamus manajemen Strategik, 1997:75).
Strategi adalah sebuah rencana yang komprehensif mengintegrasikan segala resources dan capabilities yang mempunyai tujuan jangka panjang untuk memenangkan kompetisi (Sagala, 2007:137). Dalam membahas perkataan strategik sulit untuk dibantah bahwa penggunaannya diawali dari dan popular di lingkungan militer (Akdon, 2006:3).
 Namun pada akhirnya strategi bekembang untuk semua organisasi termasuk keperluan ekonomi, sosial budaya dan agama. Strategi ini digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jadi strategi pada hakekatnya adalah suatu perencanaan (planning) dan mengatur (Management) untuk mencapai tujuan tertentu dalam praktek operasionalnya (Rusyadi Ruslan, 200:31).
Menurut Stoner, Freeman, Dan Gilbert, Jr. (1995), konsep strategi dapat didefinisikan berdasarkan dua prespektif yang berbeda, yaitu :
(a)  Dari prespektif apa yang organisasi ingin lakukan, dan
(b) Dari apa yang organisasi akhirnya lakukan.
Berdasarkan prespektif yang pertama, Strategi dapat didefinisikan sebagai program untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan meng-implementasi-kan misinya. Sedangkan dalam prespektif ke dua, Strategi didefinisikan sebagai pola tanggapan atau respon organisasi terhadap lingkungannya sepanjang waktu.
2.   Pengertian  Pemasaran
Pemasaran adalah suatu system keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencakan, menentukan harga, mempromosikan dan untuk mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial (Wlliam J. Stanton, Fundamentalis of Marketing, 1978:5).
3.   Pengertian Jasa
Pengetian Jasa adalah semua tindakan atau kegiatan yang dapat tawarkan oleh satu pihak kepada pihak lainnya yang tidak berwujud dan tidak menyebabkan kepemilikan apapun. Beberapa hal berikut merupakan karakteristik dari jasa, yaitu intangible atau tidak terlihat. Tidak terpisahkan, antara jasa yang disediakan dengan penyedia jasa. Kemudian bervariasi, dalam hal ini adalah standar nilai dari suatu jasa terhadap pelanggan adalah berbeda-beda. Dan yang terakhir adalah Mudah lenyap, karena jasa hanya ada ketika proses transaksi antara penyedia jasa dan pelanggan berlangsung. Setelah itu jasa akan hilang. Berbeda halnya dengan produk yang dapat dimiliki setelah transaksi terjadi. Kualitas jasa atau layanan merupakan tingkat kesenjangan antara harapan atau keinginan pelanggan dengan persepsi atau performansi yang telah mereka rasakan.

B.     SIFAT  DAN  KLASIFIKASI JASA

Penawaran jasa dibedakan dalam lima kategori, yaitu :
a.       Penawaran barang berwujud murni, contohnya adalah sabun, shampo.
b.      Penawaran barang berwujud disertai jasa, contohnya penjualan produk komputer dimana pelanggan membutuhkan instalasi atau servis komputer yang sudah dibelinya.
c.       Campuran, dimana porsi antara produk dan jasanya seimbang, contohnya adalah penawaran makan direstaurant dimana pelanggan memesan makan disertai dengan kebutuhan pelayanan yang memuaskan.
d.      Jasa Utama disertai barang tambahan, contohnya adalah perusahaan jasa travel yang menjual jasa transportasi disertai produk tambahan misalnya makanan yag disajikan dengan merek tertentu.
e.       Penawaran Jasa murni, contoh yang sering ditemui adalah pelayanan jasa cukur rambut ( salon kecantikan ).
Selain itu Jasa dapat dibedakan dalam empat kategori, yaitu :
Pertama    : berbasis orang / peralatan, contohnya adalah jasa pencucian mobil yang menggunakan tenaga orang juga mesin.
Kedua       : adalah jasa yang menghadirkan klien, dalam arti bahwa penjualan jasa tidak dapat dilakukan tanpa kehadiran klien, misalnya saja jasa cukur rambut. 
Ketiga       : adalah jasa yang memiliki porsi berbeda-beda dalam penjualannya sesuai dengan kebutuhan, contohnya adalah akan brbeda pelayanan antara dokter pribadi dan dokter umum ditinjau dari kekhususan pelayanannya.
Keempat    : adalah Jasa yang berbeda dalam tujuan dan kepemilikannya.

Pelayanan yang baik dari penyedia jasa (people) akan membentuk suatu physical evidence pada pelanggan akibat process pemberian jasa yang dilakukan sangat baik. Dari physical evidence yang telah terbentuk memungkinkan untuk peningkatan jumlah pelanggan yang ingin menggunakan jasa layanan yang sama. Mengelola Mutu Jasa Terdapat suatu strategi yang dapat ditempuh dalam memenangkan persaingan dengan pesaing usaha yaitu dengan cara menyampaikan layanan yang bermutu tinggi secara konsisten dibanding para pesaing dan lebih tinggi daripada harapan pelanggan. Untuk menghindari kegagalan dalam penyampaian jasa, perlu diperhatikan kesenjangan-kesenjangan yang mungkin terjadi, diantaranya sebagai berikut :
1.      Kesenjangan terjadi antara harapan konsumen dan persepsi manajemen. Contoh, manajemen rumah sakit menganggap pasien menginginkan menu makanan yang disajikan enak, padahal pasien menginginkan pelayanan perawat yang baik.
2.      Kesenjangan terjadi antara persepsi manajemen dan spesifikasi mutu jasa.
3.      Kesenjangan terjadi antara spesifikasi mutu dengan cara penyampaian jasa
4.      Kesenjangan terjadi antara penyampaian jasa dan komunikasi internal.
5.      Kesenjangan yang terjadi antara jasa yng dialami dengan jasa yang diharapkan (persepsi konsumen).
Selain kesenjangan ternyata   perubahan faktor lingkungan juga mempengaruhi perkembangan sektor jasa. antara lain adalah: konsumen, pesaing, teknologi-inovasi, globalisasi, ekonomi, pemerintah dan sosial budaya. Diantara faktor lingkungan tersebut, maka perkembangan teknologi (informasi dan komunikasi) oleh banyak kalangan dikatakan sebagai faktor lingkungan yang paling banyak mempengaruhi sektor jasa. Teknologi ini sangat membantu sektor jasa untuk mengelola bisnisnya secara efisien sesuai dengan semangat cost cutting. Selain itu meningkatnya sektor jasa juga dipicu beberapa faktor pendorong yaitu: meningkatnya tuntutan konsumen terhadap kualitas, pengurangan biaya, pelayanan jasa, konsumen internal, peningkatan produksi dan berkembangnya organisasi Nirlaba.
Perkembangan sektor jasa kedepan akan menunjukkan pertumbuhan signifikan karena adanya perkembangan teknologi internet, digitalisasi dan komunikasi sehingga jarak bukan merupakan kendala karena komunikasi dan informasi dapat dijalin melalui click mouse.

C.     PEMASARAN  JASA

Jasa yang berbeda dengan good (produk) karena secara kasat mata tidak dapat dilihat menimbulkan berbagai permasalahan dalam mengembangkan strategi pemasaran. Seperti yang dikemukakan oleh Kotler bahwa jasa merupakan setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.
Ada enam karakteristik jasa yang perlu diperhatikan oleh penyedia jasa yaitu:
a.       Intangibility (tidak nampak),
b.      Perishability (tidak dapat disimpan),
c.       Heteroginity (bervariasi),
d.      Inseparability (tidak dapat dipisahkan antara produksi dan konsumsi),
e.        People based (sangat tergantung pada kinerja karyawan) dan
f.       Contact customer (hubungan dengan konsumen secara langsung).

Karakteristik unik yang dimiliki oleh jasa memiliki esensi utama yaitu perlunya keterlibatan secara langsung karyawan dalam delivery process, sehingga karyawan menjadi ujung tombak keberhasilan jasa. Tetapi dengan perkembangan teknologi ketergantungan terhadap karyawan dapat dieliminasi dan direct customer contact yang sangat costly dapat dikurangi. Misalnya: bisnis perbankan pada saat ini menggunakan ATM (Anjungan Tunai Mandiri) untuk membantu konsumen melakukan self service berbagai keperluan yang berkaitan dengan keuangan mereka.
1.      Perilaku Pelanggan dalam Jasa
Keputusan konsumen memilih atau membeli jasa sangat tergantung pada bagaimana penyedia jasa dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh dalam setiap tahapan proses keputusan konsumen. Proses keputusan konsumen tidaklah sesederhana yang dibayangkan, tetapi melalui berbagai tahapan yang dimulai dari pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan keputusan sesudah pembelian.
Perilaku konsumen dapat dipengaruhi oleh faktor budaya. Penyesuaian terhadap budaya ini menjadi sangat penting karena munculnya peluang pasar di era globalisasi. Untuk ini penyedia jasa harus memperhatikan dan mulai melakukan penyesuaian terhadap perbedaan budaya across border market.

2.      Segmentasi dan Target Pasar
Treat as individual, not as a number, itu merupakan kata hati pelanggan dimanapun. Dengan kata lain perlakukan konsumen dengan cara baik dan benar sehingga dapat memenuhi kebutuhan dengan baik. Jika itu dapat dilakukan penyedia jasa maka hati pelanggan akan menjadi terpikat, maka profit dan keuntungan tinggal soal waktu. vJika demikian maka penyedia jasa harus mulai memperhatikan arti penting segmentasi dalam upaya memikat hati konsumen melalui pemenuhan kebutuhan secara baik. Untuk memperkuat segmentasi pasar, perlu dilakukan targeting untuk dapat membidik kelompok konsumen yang lebih spesifik.
3.      Positioning dan Differensiasi Produk Jasa
Banyak perusahaan jasa mengenalkan satu atau beberapa diferensiasi namun gagal karena positioningnya kurang kuat. Oleh karena itu perusahaan jasa perlu mengembangkan satu positioning yang membedakan tawarannya (offering) kepada pasarnya.
4.      Harapan Konsumen Terhadap Jasa
Memahami harapan konsumen menjadi salah satu kunci keberhasilan bagi penyedia jasa. Harapan sering dinyatakan sebagai titik acuan (point of reference) Perbandingan antara apa yang dirasakan dengan yang diharapkan. Jika harapan tidak sesuai, maka konsumen akan kecewa dan kemungkinan pindah ke produk jasa pesaing. Sampai dimana perusahaan dapat memenuhi harapan pelanggan akan berpengaruh terhadap persepsi kualitas jasa. Oleh karena sangat penting artinya bagi perusahaan untuk mengetahui harapan pelanggan dalam penyampaian pelayanan berkualitas.
Harapan konsumen terdiri dari dua tingkatan yaitu harapan tertinggi (desired service) dan harapan minimum (adequacy service). Di antara tingkatan itu ada zona toleransi yaitu konsumen mau menerima variasi dan heteoginitas produk jasa.

5.      Persepsi Pelanggan Terhadap Jasa
Aspek intangibility yang menyebabkan produk jasa hanya dapat dirasakan telah menyebabkan kualitas pelayanan (service quality) sangat menentukan. Keunggulan suatu produk jasa tergantung keunikan serta kualitas yang diperlihatkan oleh jasa tersebut, Jasa secara spesifikasi harus market oriented serta memperhatikan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Untuk mengukur seberapa jauh konsumen dapat merasakan kualitas jasa maka Parasuraman dan Zeithalm, mengemukakan 5 dimensi yaitu reliability, assurance, empati, tangible dan responsiveness.
4.   Peningkatan Kualitas Jasa Melalui Sistem Informasi Pelanggan - Riset Pemasaran
Sistem informasi kualitas pelayanan membantu perusahaan meningkatkan penyampaian kualitas jasa yang optimal. Sistem ini membantu memperbaiki pelayanan dalam organisasi sangat komplek, melibatkan pengetahuan tentang apa yang dilakukan pada banyak bidang seperti tekhnologi, sistem pelayanan, seleksi pegawai, training dan pelatihan, dan sistem penggajian.
Dengan mengembangkan sistem informasi kualitas pelayanan yang efektif maka perusahaan dapat memperoleh manfaat yaitu: mendorong dan memungkinkan manajemen untuk menyatukan suara-suara konsumen dalam membuat keputusan; menemukan prioritas pelayanan konsumen, mengidentifikasikan prioritas perbaikan pelayanan dan memberikan pedoman dalam mengambil keputusan alokasi sumber daya; memperhatikan pengaruh dari langkah awal kualitas pelayanan dan investas dan menawarkan pekerjaan berdasarkan data untuk pelayanan utama yang baik dan pelayanan sederhana yang benar.
6.      Produk Jasa
Konsep produk jasa harus dilihat sebagai suatu bundle of activities antara produk jasa inti dan jasa-jasa pendukung, untuk dapat menghasilkan total offering secara optimal, sehingga dapat memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan konsumen. Dengan mengembangkan jasa-jasa pendukung suatu produk jasa akan mempunyai keunggulan bersaing sebagai senjata untuk survive.
Selain itu penyedia jasa dapat memilih alternatif strategi produk jasa yaitu: melakukan penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk jasa dan diverifikasi. Strategi mana yang dipilih sangat tergantung pada situasi masing-masing perusahaan. Bagi penyedia jasa yang akan melakukan diversifikasi harus memanfaatkan teknologi dan melakukan inovasi, sehingga dapat menghasilkan produk jasa yang mampu memberikan solusi bagi pelanggan.
7.      Strategi Harga Jasa
Penentuan harga produk jasa harus melihat dari perspektif konsumen dan pasar, yaitu dengan melihat 3 (tiga) komponen yang dapat menjadi pertimbangan yaitu biaya, nilai dan kompetisi. Penentuan produk jasa dapat dikaitkan dengan konsep net value, semakin besar manfaat yang dirasakan dibanding biaya yang dikeluarkan akan dinilai konsumen sebagai positif value.
Ada 3 (tiga) faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan harga yaitu:  persaingan, elastisitas dan struktur biaya. Penyedia jasa dapat memilih banyak alternatif dalam menentukan harga yang tepat sesuai dengan produk jasa yang ditawarkan.
8.      Promosi dan Edukasi
Promosi pemasaran berperan bagi perusahaan jasa tidak hanya sekedar memberikan informasi penting mengenai produk jasa yang ditawarkan perusahaan, tetapi juga sangat bermanfaat untuk mempengaruhi dan membujuk konsumen untuk membeli jasa perusahaan dibanding pesaing. Untuk melakukan kegiatan promosi ini dengan optimal perusahaan jasa dapat menggunakan bauran promosi yang terdiri dari periklanan (advertising), Penjualan Langsung (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), PR (public relation), informasi dari mulut ke mulut (word of mouth), Pemasaran Langsung (direct marketing), dan publikasi.
9.      Perantara Pemasaran
Salah satu faktor penentu keberhasilan perusahaan jasa adalah bagaimana delivery proses produk jasanya dapat berjalan secara efektif. Peran perantara dalam hal ini menjadi penting tidak hanya berkaitan dengan keputusan pemilihan channel (saluran) yang digunakan tetapi juga keputusan mengenai pemilihan lokasi dimana perusahaan harus beroperasi.
Dalam penentuan lokasi ada tiga pertimbangan penting yang harus diperhatikan perusahaan jasa yaitu: konsumen mendatangi penyedia jasa, konsumen didatangi penyedia jasa atau ada mediator (kepanjangan tangan) antara penyedia jasa dan konsumen. Pemilihan saluran distribusi yang dapat digunakan perusahaan jasa adalah: agen penjualan, agen/broker, franchise dan agen pembelian.
10.  Perusahaan Dagang
Untuk mempercepat pengembangan jasa baru maka proses linier dimana antar tahapan berjalan saling berurutan menjadi tidak efisien. Banyak perusahaan memutuskan untuk mempercepat pengembangan jasa baru dengan cara mengembangkan produk jasa secara fleksibel dimana tahapan dilakukan secara fleksibel. Fleksibilitas ini diperlukan untuk mempercepat proses, khususnya pada industri yang bergerak dibidang teknologi, dimana jasa berubah dengan sangat cepat.
Tahapan pengembangan jasa baru dapat dilihat pada tahapan berikut Pada pengembangan jasa baru ada dua tahapan inti yaitu perencanaan (front end planning) dan tahap implementasi.
Pada tahap front end planning ada beberapa langkah yang dapat dipergunakan yaitu strategi pengembangan bisnis, strategi pengembangan jasa baru, penerapan ide, pengembangan konsep dan evaluasi dan analisis bisnis. Sedangkan tahap implementasi terdiri dari beberapa langkah yaitu: pengembangan jasa dan pelayanan, test pasar, komersialisasi dan evaluasi.

11.  Penyajian Jasa
Keberhasilan penyedia jasa dalam penyajian jasa sangat tergantung pada peran beberapa pihak seperti karyawan, konsumen dan perantara. Untuk itu perusahaan harus dapat membina hubungan (relationship) yang baik atas dasar prinsip win-win situation untuk mendorong dan mengoptimalkan kinerja mereka.
Membina hubungan baik dengan karyawan dapat dilakukan dengan meningkatkan kompensasi, mengurangi konflik dan motivasi. Dengan pihak konsumen penyedia jasa harus dapat memanfaatkan mereka sebagai co-production tanpa membebani konsumen. Dengan pihak perantara hubungan baik dapat dikembangkan dengan pembagian tugas dan tanggung jawab dan pembagian keuntungan yang jelas.
12.  Bukti Fisik Jasa (Phisical Evidence)
Bukti jasa dapat dibagi menjadi tiga yaitu yaitu orang (people), proses (process) dan bukti fisik (physical evidence). Ketiga elemen ini berkaitan dan saling mendukung keberhasil dalam menciptakan image kualitas jasa. Selain people dan process, maka peran bukti fisik jasa menjadi penting untuk mengeliminasi aspek intangibility (ketidak nampakan) karena pelanggan seringkali melihat pada petunjuk-petunjuk yang bersifat tangibles dalam bentuk bukti fisik (phisical evidence), Tanda-tanda bukti fisik yang harus diberikan penyedia jasa juga dapat memberikan kesempatan untuk memberikan pesan-pesan yang kuat dan konsisten berkenaan dengan karatkteristik jasa dan apa ingin ditampilkan atau dicapai kepada segmen pasar sasaran.
Bukti fisik berperan penting bagi penyedia jasa dalam membantu sosialiasi, berperan memfasilitasi unjuk kerja atau tindakan-tindakan individual maupun interdependen dari orang-orang yang berada di lingkungan servicescape, yaitu konsumen dan karyawan, sebagai paket dari jasa yang ditawarkan dalam suatu cara yang berbeda dengan cara menawarkan barang, dapat membedakan perusahaan jasa dari pesaing serta menjadi tanda dari segmen pasar mana yang dituju.

D.     STRATEGI PEMASARAN JASA

Strategi Pemasaran Perusahan Jasa salah satunya dapat dilihat dari bauran pemasaran yaitu product, price, place atau distribution dan promotion sangat membantu dalam pemasaran suatu produk. Namun dalam pemasaran jasa yang sebagian besar berhubngan langsung dengan manusia sehingga membuat perbedaan atas hasil kepuasan pelanggan. Untuk itu pemasaran jasa perlu memperhatikan unsur lainnya  yaitu people, physical evidence dan process.
Dalam menjalankan bisnis jasa, juga dibutuhkan adanya strategi pemasaran. Namun sebelum menentukan strategi pemasaran yang akan digunakan bisnis jasa, perlu diperhatikan bahwa strategi pemasaran jasa berbeda dengan strategi pemasaran bisnis yang menyediakan produk atau barang. "
Bisnis jasa merupakan bisnis yang menjual layanan kepada para konsumen yang membutuhkan. Berbeda dengan bisnis yang menjual barang, bisnis jasa menyediakan produk yang tidak berwujud dan tidak menyebabkan kepemilikan apapun bagi konsumen yang menggunakannya. Jika bisnis produk atau barang dapat dimiliki konsumen setelah terjadi transaksi, bisnis jasa hanya bisa memberikan kualitas pelayanan yang diharapkan pelanggan setelah mereka melakukan transaksi walaupun tidak dapat memiliki pelayanan tersebut seterusnya.
Dalam menjalankan bisnis jasa, juga dibutuhkan adanya strategi pemasaran. Namun sebelum menentukan strategi pemasaran yang akan digunakan, perlu diperhatikan bahwa strategi pemasaran jasa berbeda dengan strategi pemasaran bisnis yang menyediakan produk atau barang. Bisnis jasa lebih cenderung memberikan pelayanan kepada konsumen dengan berhubungan langsung, oleh karena itu bisnis jasa mengukur keberhasilan strategi pemasaran dengan tingkat kepuasan yang diperoleh konsumen.
Untuk menghasilkan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan optimal. Berikut kami berikan strategi tepat pemasaran jasa yang dapat dicoba :
1.      Berikan pelayanan secara efisien. Dengan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat sesuai dengan harapan konsumen, secara tidak langsung mampu mempengaruhi konsumen untuk kembali lagi menggunakan jasa yang kita tawarkan. Karena biasanya konsumen tidak suka jika menunggu terlalu lama pelayanan yang mereka harapkan.
2.      Dalam menjalankan pemasaran jasa, adanya peran karyawan yang menangani konsumen dengan baik merupakan daya tarik tersendiri bagi para konsumen. Karena kinerja karyawan menentukan citra perusahaan jasa.
3.      Disamping itu, tinggi rendahnya harga yang ditawarkan pelaku bisnis jasa sebaiknya di sesuaikan dengan besar kecilnya manfaat yang diperoleh konsumen dari produk jasa yang kita tawarkan. Semakin besar manfaat atau nilai yang dirasakan konsumen, semakin tinggi pula biaya yang harus dikeluarkan konsumen.
4.      Gunakan perkembangan teknologi serta inovasi untuk menghasilkan produk jasa yang mampu memberikan solusi terbaik bagi para konsumen. Karena semakin canggih teknologi yang digunakan, semakin cepat pula pelayanan yang diberikan untuk konsumen.
5.      Sesuaikan budaya yang berkembang saat ini. Karena peluang pasar bisnis jasa juga dipengaruhi dengan budaya yang berkembang saat ini.
Dari beberapa cara pemasaran jasa yang telah dibahas, bahwa kualitas pelayanan yang diberikan kepada konsumen menjadi pemasaran paling tepat bagi bisnis jasa. Kenyamanan, solusi tepat, pelayanan prima, dan keramahan karyawan menjadi kunci sukses bisnis jasa.
Strategi ampuh dalam menghadapi persaingan bisnis jasa adalah dengan memfokuskan produknya dengan menggunakan strategi produk, selain itu memberikan pelayanan yang memuaskan kepada para konsumen.

Strategi-Strategi ini sangatlah ampuh dalam menghadapi para competitor dan merebut market share di dalam bisnis industri jasa. Dalam Strategi Fokus dan Penggolongan Jasa Pelengkap (Lovelock dan Wright) memiliki fokus Produk pelayanan jasa di masing-masing bidang, dengan fokus jasa pada perusahaan-perusahaan atau peroranga yang membutuhkan.
Dalam hal Penggolongan Jasa dapat digambarkan dalam diagram jasa pelengkap yang dibuat oleh Eiglier dan Langeard seperti pada berikut ini :
1.      Strategi Produk
Dalam Strategi Produk (Fandy Tjiptono) Secara konseptual, produk adalah pemahaman subjektif dari produsen jasa sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, dalam hal ini ³sesuatu´ yang dimaksud adalah lima tingkatan produk yang harus dipenuhi yaitu :
a.       Produk Utama (core benefit), yaitu manfaat yang sebenarnya dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh pelanggan dari setiap produk.
b.      Produk Generik, Yaitu produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk yang paling dasar (Rancangan produk minimal agar dapat berfungsi).
c.       Produk Harapan (expected product), yaitu produk formal yang ditawarkan dengan berbagai atribut dan kondisinya secara normal (layak) diharapkan dan disepakati untuk dibeli.
d.      Produk Pelengkap (Augmented Product) , yakni berbagai atribut produk yangdilengkapi atau ditambahi berbagi manfaat dan layanan, Sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan dan bisa dibedakan dengan produk pesaing.
e.       Produk Potensial, yaitu Segala macam tambahan dan perubahan yang mungkin dikembangkan untuk suatu produk dimasa mendatang.


2.      Konsep Kepuasan Pelanggan
Dewasa ini perhatian terhadap kepuasan maupun ketidakpuasan pelanggan telah semakin besar, sehingga semakin banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap hal ini, pihak yang paling banyak langsung berhubungan dengan kepuasan/ketidak puasan pelanggan adalah pemasar, konsumen, konsumeris, dan peneliti perilaku konsumen.
 Persaingan yang semakin ketat, dimana semakin banyak produsen yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, harus menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama.
Dewasa ini semakin diyakini bahwa kunci utama untuk memenangkan persainggan adalah memberikan nilai dan kepuasan kepada setiap pelanggan melalui penyampaian produk yang berkualitas dengan harga bersaing. Menurut Schnaars (1991), pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis adalah untuk menciptakan para pelanggan yang merasa puas.
Terciptanya kepuasan setiap pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya hubungan antara perusahaan dan pelanggannya menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan, dan memeberikan rekomendasi dari mulut ke mulut (word of Mouth) yang menguntungkan bagi perusahaan (Tjiptono, 1994).
Ada beberapa pakar yang memerikan definisi mengenai kepuasan atau ketidak puasan pelanggan. Day (dalam Tse dan Wilton,1988) meyatakan bahwa kepuasan atau ketidak puasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi ketidak sesuaian yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah dimanfaatkan.
Wilkie (1990) mendefinisikan sebagai suatu tanggapan emosional pada evaluasi terhadap pengalaman konsumsi suatu produk atau jasa. Kotler, et al., (1996) menandaskan bahwa kepuasan pelanggan adalah tinggat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya.
Dari berbagai definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya pengertian kepuasan pelanggan mencakup perbedaan antara harapan dan kinerja atau manfaat yang dirasakan.

3.      Strategi  Kepuasan Pelanggan
Strategi kepuasan pelanggan menyebabkan para pesaing harus berusaha keras dan memerlukan biaya tinggi dalam usahanya merebut pelanggan. Satu hal yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa kepuasan pelanggan merupakan strategi jangka panjang yang membutuhkan komitmen, baik menyangkut dana maupun sumber daya manusia (Schnaars, 1991). Strategi yang dipadukan untuk meraih dan meningkatkan kepuasan pelanggan antara lain :
a.        Strategi pemasaran berupa Relationship Marketing (Mc Kenna, 1991), yaitu strategi dimana strategi pertukaran antara konsumen dilakukan secara berkelanjutan, tidak hanya berakhir setelah transaksi bisnis selesai. Dengan kata lain dijalin suatu kemitraan dengan konsumen secara terus menerus, yang pada akhirnya akan menimbulkan kesetiaan pelanggan.
b.      Strategi superior costumer service (Schanaars, 1991), yaitu menawarkan pelayanan yang lebih baik dari pada pesaing. Hal ini membutuhkan dana yang besar, kemampuan sumber daya manusia, dan usaha gigih agar dapat tercipta pelayanan yang superior.
c.        Strategi unconditional guarantees (Hart, 1988) atau extraordinary guarantees (Hartdalam Supiyo, 1993). Strategi ini berintikan komitmen untuk memberikan kepuasan kapada pelanggan yang pada gilirannya akan menjadi sumber dinamisme penyempurnaan mutu produk jasa dan kinerja perusahaan. Selain itu dapat meningkatkan motivasi karyawan untuk mencapai tingkat kinerja yang lebih baik daripada sebelumnya.
d.       Strategi penanganan keluhan yang evisien (Schnaars, 1991). Penanganan keluahan memberikan peluang untuk mengubah seorang pelanggan yang tidak puas menjadi pelanggan Produk perusahaan yang puas. Proses penanganan keluahan yang efektif dimulai dari identifikasi dan penentuan sumber masalah yang menyebabkan pelanggan tidak puas dan mengeluh. Langkah ini merupakan langkah yang sangat vital , karena dapat menentukan efektivitas langkah-langkah selanjutnya.
e.       Strategi ofensif (Fornell,1992). Strategi Ofensif terutama ditujukan untuk meraih atau memperoleh pelanggan baru. Dengan menerapkan strategi ini, diharapkan dapat meningkatkan pangsa pasar, penjualan, dan jumlah pelanggannya.
Jika perhatian perusahaan umumnya lebih banyak dicurahkan pada strategi ofensif maka kelangsungan hidupnya sewaktu-waktu akan terancam.
f.       Strategi difensif meliputi usaha mengurangi kemungkinan customer exit dan beralihnya pelanggan ke pemasar lain. Tujuan strategi difensif ini adalah untuk meminimasi customer turnover atau memaksimalkan customer retention dengan melindungi produk dan pasarnya dari serangan para pesaing. Salah satu cara untuk mencapai tujuan ini adalah dengan meningkatkan kepuasan pelanggan yang sekarang.
Penelitian empiris membuktikan bahwa strategi panggsa pasar maupun kepuasan pelanggan memiliki kaitan yang erat. Keduanya akan meningkatkan profitabilitas perusahaan. Meskipun demikian ada perbedaan di antara kedua strategi tersebut. Meraih dan meningkatkan pangsa pasar merupakan suatu strategi ofensif, dimana kegagalan dan kesuksesaannya dievaluasi terutama melalui hubungannya denggan para pesaing.
 Sedangkan meningkatkan kepuasan pelanggan dan membangun rintangan pengalihan merupakan strategi defensive, yang kesuksesan dan kegagalannya dievaluasi melalui perubahan pada customer retention.


4.      Strategi  Pembentukan  Rintangan  Pengalihan

Rintanggan pengalihan ini dapat berupa biaya pencarian, biaya transaksi, potongan harga kusus bagi pelanggan yang loyal, biaya latihan tambahan, danlain-lain. Kesemuanya ini dapat tercapai bila perusahaan berhasil menciptakan dan menjalin hubungan yang harmonis, akrab, dan saling menguntungkan atau terbentuknya simbiosis mutualisme antara perusahaan dengan konsumen.
Strategi pemasaran merupakan pernyataan (baik secara emplisit maupun eksplisit) mengenai bagaimana suatu merek atau lini produk mencapai tujuannya (Bernett, 1988). Sementara itu, Kahle (1990) mendifinisikan strategi pemasaran sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut. Pada dasarnya strategi pemasaran memberikan arah dalam kaitannya dengan variable-variabel seperti segmentasi pasar, identifikasi pasar sasaran, postioing, elemen pemasaran, dan biaya iuran pemasaran. Strategi pemasaran merupakan bagian integral dari strategi bisnis yang memberikan arah pada fungsi manajemen suatu organisasi.
Strategi pemasaran terdiri atas lima elemen yag saling berkaitan (Corey, Dolan, 1991), kelima elemen tersebut adalah:
a)      Pemilihan pasar, yaitu pasar yang akan dilayani. Pemilihan pasar dimulai dengan melakukan segmentasi pasar dan kemudian memilih pasar sasaran yang paling memungkinkan untuk dilayani oleh perusahaan.
b)      Perencanaan produk, meliputi produk spesifik yang di jual, pembentukan lini produk, dan mendesain penawaran individual pada masing-masing lini.
c)      Penetapan harga, yaitu menentukan harga yang dapat mencerminkan nilai kunatitatif dari produk kepada pelanggan.
d)     Sisitem distribusi yaitu saluran perdagangan grosir atau eceran yang dilalui produk sehingga mencapai konsumen akhir yang membeli dan menggunakannya.
e)      Komunikasi pemasaran (promosi), yang meliputi periklanan, personal selling, promosi penjualan, direct marketing, dan public relation.
5.      Strategi Distribusi Informasi
Strategi distribusi informasi berkenaan dengan penentuan dan manajemen saluran distribusi dipergunakan oleh organisasi atau produsen untuk memasarkan produk-produknya sehingga produk-produk tersebut dapat sampai ditangan konsumen yang menjadi sasaran dalam jumlah dan jenis yang dibutuhkan pada waktu yang diperulukan, dan tempat yang tepat. Berikut beberapa  strategi distribusi yang bisa digunakan antara lain:
a)      Strategi Saluran Distribusi Berganda
Saluran distribusi yang berbeda mungkin dibutuhkan untuk mencapai segemen-segmen pelanggan yang berbeda dalam pasar yang luas. Oleh karena itu beberapa perusahaan menerapkan strategi saluran distribusi berganda (multiple channel strategy) yaitu penggunaan lebih dari satu saluran yang berbeda untuk melayani beberapa segemen pelanggan. Tujuannya dalah untuk memperoleh akses yang optimal pada setiap segemen pelanggan. Dengan menerapkan strategi ini institusi pendidikan dapat meningkatkan cakupan pasar, menurukan biaya saluran dan lebih menyeragamkan penjualan.
b)      Strategi Modifikasi Saluran Distribusi
Strategi modifikasi saluran distribusi (channel modification strategy) adalah strategi mengubah susunan saluran distribusi yang ada berdasarkan evaluasi dan peninjauan ulang. System distribusi memang perlu secara terus-menerus ditinjau dan diatur kembali untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan keadaan di pasar.
c)      Strategi Pengendalian Saluran Distribusi
Yang dimaksud dengan strategi pengendalian saluran distribusi (channel control strategy) adalah menguasai semua anggota dalam saluran distribusi agar dapat mengendalikan kegiatan mereka secara terpusat kearah pencapaian tujuan bersama. Adapun tujuan dari strategi pengendalian saluran distribusi adalah:
§  Untuk meningkatkan pengendalian
§  Memperbaiki ketidak efisienan
§  Mengetahui efektivitas biaya melalui kurva pengalaman
§  Mencapai skala ekonomis.
d)     Strategi Manajemen Konflik Dalam Saluran Distribusi
               Konsep system pada distribusi mensyaratkan adanya kerjasama antar saluran meskipun demikian di dalam saluran selalu timbul struktur kekuatan sehingga diantara anggota saluran sering terjadi gontok-gontokan.
Konflik tersebut dapat bersifat horizontal dan vertikal. Konflik juga dapat timbul antara saluran yang satu dengan saluran yang lain (dalam kasus organisasi menggunakan lebih dari satu saluran distribusi) yang menjual produk yang sama atau yang membawa informasi yang sama ke pasar sasaran yang sama.


BAB  III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

1.      Jasa adalah semua tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lainnya yang tidak berwujud dan tidak menyebabkan kepemilikan apapun. Beberapa hal berikut merupakan karakteristik dari jasa, yaitu intangible atau tidak terlihat.
2.      Terciptanya kepuasan setiap pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya hubungan antara perusahaan dan pelanggannya menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan, dan memeberikan rekomendasi dari mulut ke mulut (word of Mouth) yang menguntungkan bagi perusahaan (Tjiptono, 1994).
3.      Strategi pemasaran merupakan bagian integral dari strategi bisnis yang memberikan arah pada fungsi manajemen suatu organisasi.
Strategi pemasaran terdiri atas lima elemen yag saling berkaitan (Corey, Dolan, 1991), kelima elemen tersebut adalah:
a)      Pemilihan pasar, yaitu pasar yang akan dilayani. Pemilihan pasar dimulai dengan melakukan segmentasi pasar dan kemudian memilih pasar sasaran yang paling memungkinkan untuk dilayani oleh perusahaan.
b)      Perencanaan produk, meliputi produk spesifik yang di jual, pembentukan lini produk, dan mendesain penawaran individual pada masing-masing lini.
c)      Penetapan harga, yaitu menentukan harga yang dapat mencerminkan nilai kunatitatif dari produk kepada pelanggan.
d)     Sisitem distribusi yaitu saluran perdagangan grosir atau eceran yang dilalui produk sehingga mencapai konsumen akhir yang membeli dan menggunakannya.
e)      Komunikasi pemasaran (promosi), yang meliputi periklanan, personal selling, promosi penjualan, direct marketing, dan public relation.

B.     Saran-saran
Untuk menjadi pemasaran produk jasa yang sukses kiranya sangat dibutuhkan kerja keras dan memperhatikan hal-hal yang mendukung produk serta pelayanan dengan harga (Price) yang wajar tentunya, hal tersebut akan mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan sehingga pelanggan akan loyal terhadap produk yang kita berikan.

Daftar  Pustaka

Akdon, Dr. Manajemen Strategik untuk Manajemen Pendidikan. Alfabeta, Bandung, 2006.
Alam, Buchari, H, Prof. DR., Pemasaran Strategik Jasa Pendidikan CV. Alfabeta, Bandung.
David W. Cravens, Strategic Marketing, 1982, Richard D. Irvin,Inc.
www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net