Wednesday, May 23, 2018

Penilitian bagian dari Filsafat

      Penelitian selalu dimulai dengan system filsafat ilmu yang tidak dapat dihindari oleh peneliti manapun, aksioma itu  yaitu ontology, epistemology dan aksiology. Ketiga bidang ini bila dikaitkan dengan penelitian dalam Teologi (baik jurusan biblika, misiologi, sejarah, pastoral dll) dan Pendidikan Agama Kristen maka dalam penelitian Teologi dan PAK juga harus bersinggungan dengan ontology Teologi/ontology Pendidikan Agama Kristen yaitu hakekat apa yang diteliti. Apakah yang diteliti itu benar-benar ada (realitas). Epistemology Teologi dan Epistemology Pendidikan Agama Kristen yaitu bagaimana mendapatkan pengetahuan yang benar terhadap apa yang diteliti. Ini berarti, metode penelitian termasuk bagian dari epistemology (cara mendapatkan pengetahuan yang benar), sedangkan aksiology Teologi dan Aksiology Pendidikan Agama Kristen yaitu sejauh mana apa yang diteliti memiliki nilai atau kegunaan bagi kehidupan manusia. Aspek yang terakhir berkenaan juga dengan etika (benar-salah)  dan estetika (nilai keindahan, keharmonisan). Aspek-aspek ini tidak dapat dihindari dalam suatu penelitian Ilmiah.

Metodologi Penelitian, yaitu pengertian penelitian

1.    Pengertian Metodologi Penelitian
Definisi Penelitian Ilmiah (Tesis)
1.  Penelitian Ilmiah (Tesis) adalah suatu usaha untuk mengumpulkan, mencatat dan menganalisa sesuatu masalah.
2.   Penelitian Ilmiah (Tesis) suatu penyelidikan secara sistematis, atau dengan giat dan berdasarkan ilmu pengetahuan mengenai sifat-sifat daripada kejadian atau keadaan-keadaan dengan maksud untuk akan menetapkan faktor-faktor pokok atau akan menemukan paham-paham baru dalam mengembangkan metode-metode baru.
3.  Penelitian Ilmiah (Tesis) adalah suatu penyedilidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan utnuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati serta sistematis.
4. Penelitian Ilmiah (Tesis) adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan usaha mana dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah.
5. Penelitian Ilmiah (Tesis) pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.

Kesimpulan:
Penelitian Ilmiah Tesis adalah usaha untuk memperoleh fakta-fakta atau mengembangkan prinsip-prinsip (menemukan/mengembangkan/ menguji kebenaran).
Penelitian Ilmiah Tesis dilakukan dengan cara/kegiatan mengumpulkan, mencatat dan menganalisa data (informasi/keterangan)
Penelitian Ilmiah Tesis dikerjakan dengan sabar, hati-hati, sistematis dan berdasarkan ilmu pengetahuan dengan metode ilmiah.
Disadur dari sumber: http://www.infoskripsi.com/Resource/Definisi-Penelitian-Ilmiah.html didownload tgl. 6/8 2011

2.    Konsep-konseop dasar penelitian ilmiah yang perlu diketahui sebelum meneliti

Apa yang perlu diketahui dan dilakukan oleh Peneliti, khususnya saya.
Saya harus mengetahui Konsep-konsep dasar Penelitian Ilmiah. Artinya “sebelum seseorang mengusulkan, melaksanakan penelitian, dan melaporkan hasilnya, ia perlu memahami konsep-konsep dasar mengenai penelitian”. Konsep-konsep dasar penelitian itu meliputi:
1.    Arti dan Fungsi Penelitian menurut Paradigma Positivis, paradigm Post-Positivis, penelitian Teologi dan Keagamaan dengan pendekatan positivis maupun Post-Positivis serta fungsi Penelitian.
Arti dan fungsi penelitian bergantung pada paradigma dari pemberi arti penelitian. Bila paradigmanya positivis (penganut penelitian kuantitatif) maka definisi penelitian tentu dirumuskan berdasarkan pandangan positivis, sebaliknya bila yang memberi arti penelitian adalah seorang penganut paradigma psot-positivis (penganut penelitian kualitatif) maka rumusan tentang arti penelitian akan berangkat dari sudut pandang penelitian kualititif. Walaupun ada perbedaan tetapi asumsi dan proposisi atau perangkat aksioma (prinsip atau aturan yang ditetapkan) berhubungan dengan jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan filosofis penelitian yang berangkat dari kedua paradigma di atas tidak dapat menghindari beberapa pertanyaan berikut ini:

1)    Pertanyaan ontologis pertanyaan mengenai bentuk dan sifat realitas yang dapat diketahui. Dengan kata lain, apa hakekat penelitian (objek yang diteliti benar-benar ada?). Meneliti kucing, apakah kucing dalam realitas atau kucing dalam ide. Hakekat Sorga, Naraka dll.
2)    Pertanyaan epistemology  pertanyaan mengenai hubungan antara yang mengetahui dan yang dapat diketahui. Dengan kata lain, apakah pengetahuan yang dimiliki sesuai dengan kenyataan (bagaimana yang dapat pengetahuan yang benar tentang objek yang diteliti). Cara mendapatkan pengetahuan yang benar
3)    Pertanyaan metodologis  pertanyaan mengenai cara mengetahui yang dapat diketahui. Metode mana yang dipakai untuk memperoleh pengetahuan yang benar tentang obyek yang diteliti.
4)    Pertanyaan aksiologis : pertanyaan mengenai jenis pengetahuan apa yang bernilai. Apakah hasil penelitian yang akan saya lakukan itu memiliki kegunaan.
Pertanyaan-pertanyaan di atas mempengaruhi pandangan seseorang tentang fungsi penelitian, khususnya Penelitian Pendidikan Agama Kristen.
a.    Arti Penelitian Menurut Paradigma Positivis
Penelitian Ilmiah atau riset adalah mengetahui dan atau berpikir ilmiah dengan cirri riset: pengendalian prasangka (bias) atau mengurangi prasangka terhadap data/data tidak diartikan secara gegabah berdasarkan criteria selera pribadi melainkan bertindak netral dalam mengumpulkan data dan menganalisisnya; upaya ketepatan yaitu dapat dipercaya, menuntut adanya pengukuran yang tepat; Verifikasi yaitu peneliti melaporkan hasil penelitian yang kemudian dapat diteliti oleh orang lain baik untuk menguatkan teori maupun menolak teori/hasil penelitian sebelumnya; Empirisme yaitu pengetahuan yang dibangun harus berdasarkan pengetahuan pada pengamatan peristiwa-peristiwa tertentu yang dilakukan secara cermat;konstruksi teori yaitu upaya menyusun toeri yang dapat menjelaskan gejala yang diteliti.
b.    Arti penelitian menurut paradigma post-positivis (paradigma penelitian kualitatif). Paradigma post-positivis didasarkan pada aksioma bahwa realitas atau yang benar itu lebih dari satu, merupakan hasil bentukan, dan holistic; hubungan antara yang mengetahui dan yang diketahui tidak dipisahkan dan interaktif; tidak mungkin melalkukan generalisasi yang bebas waktu dan konteks, dan hipotesis yang dapat dibuat hanyalah yang terikat waktu dan konteks; tidak ada sebab yang sebenarnya karena semua entitas dalam keadaan secara serempak saling membentuk; serta penelitian itu terikat pada nilai. Berdasarkan Aksioma ini, arti penelitian adalah sebuah pencarian kebenaran yang sistematik, penyelidikan kebenaran yang tepat yang tidak membuang apa yang baik dari pencarian kebenaran secara naïf.

Ciri-ciri yang perbedaan variasi paradigma post-positivis (paradigma partisipatori) dengan paradigma positivis yaitu:

  Segi Ontologi, positif percaya pada realitas yang sebanarnya dapat dipahami. Sedangkan menurut post-positivis, realitas dapat dipahami, tetapi tidak secara sempurna dan hanya secara kemungkinan. Realitas itu dapat dibentuk oleh nilai-nilai social, politik, budaya, ekonomis, etnis, gender. Realitas itu dapat dibentuk secara local dan spesifik; realitas itu partisipatif atau subyektif-objektif dan dibuat oleh pikiran dan lingkungan tertentu.
  Segi epistemology, paradigm positivis beranggapan bahwa yang mengetahui dan yang diketahui berdiri sendiri dan tidak harus saling mempengaruhi sehingga pengetahuan itu objektif dan penemuan penelitian itu benar. Paradigma post-positivis tidak lagi mempertahankan kemandirian yang mengetahui dan yang diketahui, tetapi masih memetingkan objektivitas dengan criteria eksternal, pengetahuan yang ada dan para penilai. Bagi post-positivis, penemuan penelitian itu hanya mungkin benar (dualis dan objektivis yang diperlunak.
  Segi metodologi, paradigma positivis bersifat eksperimental dan manipulative, serta merupakan upaya verifikasi hipotesis, terutama dengan metode kuantitatif. Paradigma post-positivis bersifat eksperimental dan manipulative yang dikoreksi, misalnya dengan penggunaan lebih dari satu metode, mencakupmetode-metode kualitatif, dengan upaya untuk menunjukkan kesalahan hipotesis.Variasi post-positivis yang lain, dari segi metodologi, bersifat dialogis dan dialektikal (teori kritis), hermeneutic dan dialektikal (konstruktivis), partisipasi politik dalamtindakan penelitian yang berdasarkan kerja sama di antara mereka yang terlibat dalam penelitian dan mengutamakan pengetahuan yang praktikal serta memakai bahasa berdasarkan konteks eksperimental bersama (partisipatori)
  Dari segi aksiologi, positivis dan post-positivis menganggap bahwa hal mengetahui secara proporsional mengenai dunia adalah tujuan, bukan alat, dan secara intrinsic bernilai
Penelitian Teologi dan Keagamaan: Positivis atau Post-Positivis
Penelitian melekat pada teologi. Tidak ada teologi tanpa penelitian. Tanpa penelitian, orang tidak bisa berteologi. Dalam kata teologi terkandung pengertian ilmu, yaitu kegiatan manusia yang didasarkan pada pengamatan, akal budi, analisis, dan argumentasi, tidak didasarkan pada kepercayaan. Jadi, apakah penelitian teologi itu berparadigma positivis atau post-positivis?

Beberapa Anggapan:

Witkamp (1992:40,47) dalam Andreas Subagyo:
Tidak ada metode-metode khusus dalam penelitian teologi. Teologi hanya menggunakan metode metode dari ilmu-ilmu  lain.

John Titaley (1994) dalam Andreas B. Subayo:
Teologi adalah bagian dari ilmu social sehingga metode penelitian yang diterapkan adalah metode ilmu social

Yang lain, dalam Andreas Subagyo
Penelitian keagamaan secara khusus tidak ada dan tidak perlu ada karena objeknya sendiri telah menjadi bagian kehidupan sehari-hari pemeluk agama. Oleh karena itu, keagamaan dapat diselidiki melalui sosiologi, arkeologi, sejarah, ekonomi, psikologi, antropologi. Jadi penelitian teologi itu mengikuti ilmu-ilmu lain, khususnya ilmu social atau berdasarkan paradigma penelitian ilmu social.

Andreas B. Subagyo

Penelitian dalam bidang teologi tidak sama dengan bidang sains. Penelitian teologi, dalam arti sempit, tidak termasuk penelitian ilmiah. Karena refleksi dengan akal budi dalam teologi menekankan ide-ide di luar kenyataan indrawi. Dalam pengertian tersebut, teologi bukanlah sains karena menangani objek yang supersensible. Penelitian teologi memang berbeda walaupun tidak sama  sekali berbeda dengan penelitian bukan teologi. Akan ada masalah jika metode penelitian sains diterapkan secara ketat dalam studi agama. Walaupun demikian, sampai pada batas-batas tertentu, cirri-ciri riset dengan paradigma positivis dimiliki juga oleh penelitian teologi dan keagamaan. Namun, metode penelitian ilmu lain tidak dapat dipakai sepenuhnya dan tidak mencukupi dalam penelitian teologi.
Bila penelitian teologi mengikuti ancangan ilmu social yang subjektivis maka peneliti akan berpegang pada hal-hal berikut, yaitu:
a.    Nominalisme, yaitu kepercayaan bahwa realitas itu ada di dalam pikiran atau hasil kesadaran seseorang.
b.    Antipositivisme, yaitu pengetahuan mengenai realitas itu tidak kasat mata, subjektif, spiritual, transenden dan tidak dapat dikumpulkan atau disalurkan, tetapi harus dialami.
c.    Voluntarisme yaitu orang bebas dari menjalankan peran proaktif atau peran pengendali dalam membentuk lingkungan atau realitasnya sendiri.
d.    Metode Ideografik, yaitu metode penyelidikan gejala dengan memperhatikan bagaimana orang secara aktif membentuk, mengubah, dan memahami dunia tempat mereka hidup. Penyelidikan dilakukan dengan masuk ke dalam situasi kehidupan mereka sehari-hari, lalu menganalisisnya untuk menghasilkan pernyataan yang subjektif.
Bila penelitian teologi mengikuti ancangan ilmu social yang objektivis maka peneliti akan berpegang pada hal-hal berikut, yaitu:

a.    Realisme, yaitu kepercayaan bahwa realitas itu berada di luar seseorang
b.    Positivisme, yaitu kepercayaan bahwa pengetahuan mengenai realitas itu keras, kasat mata, nyata/konkret.
c.    Determinisme, yaitu kepercayaan bahwa orang adalah produk lingkungan dan keadaan sekitarnya
d.    Metode Nometetik, yaitu metode sains untuk menguji hipotesis sesuai dengan persyaratan ilmiah yang ketat.
Ancangan mana yang harus diikuti peneliti teologi, apakah subjektivis, objektivis, atau kedua-duanya? Ada teolog yang memakai positivis dan ada pula post-positivis.

Objek penelitian teologi
Ada yang menyatakan bahwa objek penelitian ilmu-ilmu social dengan ilmu teologi tidak sama, dan ada pula yang menyatakan sama. Ada yang menyatakan bahwa objek penelitian teologi itu bukan Allah, melainkan pengalaman manusia mengenai Allah. Ada yang menyatakan bahwa objek material penelitian teologi dan ilmu-ilmu social itu sama, tetapi objek formanya (sudut pandang) berbeda.Objek material penelitian teologi dapat sama dengan objek penelitian ilmu sastra dan sejarah, misalnya dokumen-dokumen dan peninggalan-peninggalan. Peneliti ilmu social mepenjelasannelitinya dalam sudut pandang sejarah dunia tetapi peneliti teologi menelitinya dalam sudut pandang/tinjauan ketuhanan dan keagamaan atau tinjauan teologis. Objek material penelitian ilmu kemanusiaan, yaitu manusia diteliti dari sudut pandang psikologi atau sosiologi tetapi Teologi dapat meneliti dari aspek tinjauan teologis tentang manusia.

Fungsi Penelitian Menurut Positivis
Penelitian berfungsi menyediakan prinsip-prinsip umum, menetapkan fakta, meningkatkan pengetahuan dan pengertian, mendapatkan atau menafsirkan dengan lebih baik, memecahkan masalah yang membingungkan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sebelumnya tidak terjawab, serta menyediakan teori. Dengan kata lain, penelitian menyediakan pengetahuan mengenai bidang tertentu berupa penjelasan yang dapat meningkatkan praktik yang terkait.

Fungsi Penelitian Menurut Post-Positivis
Penelitian berfungsi menyediakan kebenaran yang tepat, menyediakan informasi yang autentik

2.    Ancangan dan rancangan penelitian
Pada dasarnya ada dua ancangan penelitian yang dapat dipilih, yaitu ancangan positivis (ancangan kuantitatif) dan post-positivis (ancangan kualitatif)
3.    Penelitian Eksperimental dan kuasi-eksperimental adalah penelitian yang menggunakan eksperimen dan kuasi eksperimen yang didalamnya terdapat variable bebas dan terikat. Ciri-ciri penelitian eksperimental:peneliti dapat mengubah sendiri tingkatan sebuah variable, Variabel sengaja dibuat berbeda-beda, ada variable pengaruh atau variable bebas dan ada variable terikat. Ada treatment yaitu tindakan mengubah variable bebas. Dalam eksperimen, kelompok subjek eksperimen yang menerima treatment dibandingkan dengan kelompok lain yang sebanding, tetapi tidak mendapat treatment. Kelompok yang terakhir itu dinamakan kelompok pengendali (pengawas)
4.    Penelitian Kuantitatif bukan Eksperimental meliputi penelitian survey, penelitian pengamatan sistematik, Analisis Isi/penelitian pengamatan, penelitian kausal komparatif, penelitian korelasional, penelitian untuk prakiraan, penelitian evaluasi, penelitian dan pengembangan
5.    Penelitian Kualitatif Bukan Eksperimental seperti: Grounded Theory, etnografi, Fenomenologi, studi kasus, Hermeneutik, Riset Teologi Biblika (teologi eksegesis dan kajian Alkitab). Riset Teologi Biblika dengan metode riset sbb: Penerjemahan, Kritik Teks, Kritik Sumber, Kritik Bentuk, Kritik Redaksi, Kritik Retorik, Strukturalisme, Kritik Tanggapan pembaca, Kritik Dekonstruktif, Kritik Femenisme, Kritik Sosial, dll.
6.    Penelitian Kesejarahan yaitu penelitian yang berkait dengan makna terdalam dan saling berhubungan antara peristiwa-peristiwa lampau dan suatu masalah.

Sumber: Andreas B. Subagyo, Pengantar Riset Kuantitatif dan Kualitatif Termasuk Riset Teologi dan Keagamaan, Bandung : Kalam Hidup, 2004

SILAHKAN KOMMENT YA GAIS
www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

Sunday, May 20, 2018

Lirik Lagu BIDAN Jacky Putirulan

Lirik Lagu BIDAN - Jacky Putirulan
Judul lagu Bidan
Ciptaan Jacky Putirulan
Penyanyi Jacky Putirulan


Taringat aku tarngat
De'e kao mao man aku
Tapi ku tolak cinta nyu
Jukut aku bai' ka' kao

Ampeatn aku ngarasa
Tiba tiba ku cinta kao
Manyasal ati ku nian
Ngahe ku tolak cinta nyu

Reff
Kade' ku bisa mutaratn waktu
Saat kao mao man aku
Tapi ampeatn udah terlambat
Kao bidan bini dangan

Ari pun baganti ari
(Tah ngahe ku nana' namu)
Nang dara nang lea kao
(Nang narima kakurangan ku)
Tele' lah aku ampeatn
(Babaro idup manyasal
Rasanya ina' picaya
Ngahe ku tolak cinta nyu

Reff
Kade' ku bisa mutaratn waktu
Saat kao mao man aku
Tapi ampeatn udah terlambat
Kao bidan bini dangan

Ku arap kao bahagia
Dikehidupa nang barahu
Man ia nang milih kao
Ngahe ku tolak cinta nyu
Ngahe ku tolak cinta nyu

Reff
Kade' ku bisa mutaratn waktu
Saat kao mao man aku
Tapi ampeatn udah terlambat
Kao bidan bini dangan

Oooooooo

Reff
Kade' ku bisa mutaratn waktu
Saat kao mao man aku
Tapi ampeatn udah terlambat
Kao bidan bini dangan

www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

Friday, May 11, 2018

Materi Tentang Pemasaran Jasa

BAB  I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Walau pun saat ini secara total remang-remang memisahkan mana bisnis barang dan mana bisnis jasa. Jasa adalah berbeda dengan barang. Jasa dalam keberadaannya tidak tampak, produksi dan konsumsi bersamaan waktu, serta kurang memiliki standarisasi. Karakteristik utama jasa tersebut, menyiratkan tidak sepenuhnya pemasaran barang mampu diimplementasikan dalam jasa.
Pemasaran jasa mesti menyesuaikan diri dengan selera konsumen, dipengaruhi jumlah pendapatan, tidak ada fungsi penyimpanan, dan kualitas dipengaruhi barang. Yang penting dalam pemasaran jasa tidak lain keandalan, daya tanggap, kepastian, empati, dan berwujud.
Karakteristik jasa yang telah dikemukakan mendasari hadirnya tiga komponen tambahan bauran pemasaran. Komponen pertama, people yang melayani atau merencanakan pelayanan terhadap konsumen. Komponen kedua, physical evidence sebagai bukti fisik agar konsumen dapat melihat jasa secara jelas. Komponen yang ketiga, process yang terjadi dari dukungan karyawan dan manajamen.
Jadi berbeda dengan bauran pemasaran barang, bauran pemasaran jasa terdiri dari: product, price, place, promotion, people, physical evidence, dan process. Pemasaran jasa memerlukan strategi internal marketing, memikat pelanggan, mengelola bukti fisik, menjaga kualitas jasa. Keberhasilan pemasaran jasa dipengaruhi oleh jumlah pendapatan masyarakat.
Semakin maju sebuah negara maka semakin banyak permintaan akan jasa. Hal tersebut, sejalan dengan hierarkhi kebutuhan manusia yang mula-mula dari fisiologis bergerak pada perwujudan diri. Dengan demikian, kota yang hendak berjuluk kota jasa tampaknya layak masyarakat sudah berpendapatan tinggi atau upah minimal regional mengalami peningkatan.
Persfektif tersebut di atas mesti dijawab dengan cara sistematis, karena itu penulis mencoba merangkum dari berbagai sumber apa dan bagaimana pemasaran jasa dan strategi yang tepat untuk menghadapi tantangan dan persaingan di era informasi ini.

B.     Rumusan Masalah

Apakah Langkah-langkah yang sebaiknya dilakukan dalam Strategi Pemasaran Jasa?


C.     Tujuan Penulisan

1.      Untuk mengetahui pengertian Strategi Pemasaran Jasa, dan langkah-langkah apa yang harus ditempuh agar pemasaran jasa dapat berhasil menggaet pelanggan. Baik dari segi produk, pelayanan dan manfaat yang diberikan.
2.      Untuk mengetahui Strategi-strategi pemasaran yang paling efektif ditempuh untuk memasarkan produk jasa sesuai dengan bentuk dan model yang ditawarkan.
3.      Merupakan tugas kelompok dan pra syarat mengikuti Final untuk mata kuliah “Manajemen Pemasaran” semester II  program MM tahun 2012 - Univ. UIT.


BAB  II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN-PENGERTIAN

1.   Pengertian Strategi
Strategi mempunyai dua pengertian yang pertama yaitu rencana manajemen puncak untuk mencapai hasil yang konsisten dengan misi organisasi. Dan yang kedua yaitu merupakan pendekatan dasar untuk mendesain tidakan yang akan memecahkan suatu masalah atau menyelesaikan suatu saran. Setiap strategi harus menjawab suatu pertanyaan “bagaimana” yaitu, bagaimana kemajuan harus dilakukan untuk mencapai suatu sasaran (kamus manajemen Strategik, 1997:75).
Strategi adalah sebuah rencana yang komprehensif mengintegrasikan segala resources dan capabilities yang mempunyai tujuan jangka panjang untuk memenangkan kompetisi (Sagala, 2007:137). Dalam membahas perkataan strategik sulit untuk dibantah bahwa penggunaannya diawali dari dan popular di lingkungan militer (Akdon, 2006:3).
 Namun pada akhirnya strategi bekembang untuk semua organisasi termasuk keperluan ekonomi, sosial budaya dan agama. Strategi ini digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jadi strategi pada hakekatnya adalah suatu perencanaan (planning) dan mengatur (Management) untuk mencapai tujuan tertentu dalam praktek operasionalnya (Rusyadi Ruslan, 200:31).
Menurut Stoner, Freeman, Dan Gilbert, Jr. (1995), konsep strategi dapat didefinisikan berdasarkan dua prespektif yang berbeda, yaitu :
(a)  Dari prespektif apa yang organisasi ingin lakukan, dan
(b) Dari apa yang organisasi akhirnya lakukan.
Berdasarkan prespektif yang pertama, Strategi dapat didefinisikan sebagai program untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan meng-implementasi-kan misinya. Sedangkan dalam prespektif ke dua, Strategi didefinisikan sebagai pola tanggapan atau respon organisasi terhadap lingkungannya sepanjang waktu.
2.   Pengertian  Pemasaran
Pemasaran adalah suatu system keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencakan, menentukan harga, mempromosikan dan untuk mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial (Wlliam J. Stanton, Fundamentalis of Marketing, 1978:5).
3.   Pengertian Jasa
Pengetian Jasa adalah semua tindakan atau kegiatan yang dapat tawarkan oleh satu pihak kepada pihak lainnya yang tidak berwujud dan tidak menyebabkan kepemilikan apapun. Beberapa hal berikut merupakan karakteristik dari jasa, yaitu intangible atau tidak terlihat. Tidak terpisahkan, antara jasa yang disediakan dengan penyedia jasa. Kemudian bervariasi, dalam hal ini adalah standar nilai dari suatu jasa terhadap pelanggan adalah berbeda-beda. Dan yang terakhir adalah Mudah lenyap, karena jasa hanya ada ketika proses transaksi antara penyedia jasa dan pelanggan berlangsung. Setelah itu jasa akan hilang. Berbeda halnya dengan produk yang dapat dimiliki setelah transaksi terjadi. Kualitas jasa atau layanan merupakan tingkat kesenjangan antara harapan atau keinginan pelanggan dengan persepsi atau performansi yang telah mereka rasakan.

B.     SIFAT  DAN  KLASIFIKASI JASA

Penawaran jasa dibedakan dalam lima kategori, yaitu :
a.       Penawaran barang berwujud murni, contohnya adalah sabun, shampo.
b.      Penawaran barang berwujud disertai jasa, contohnya penjualan produk komputer dimana pelanggan membutuhkan instalasi atau servis komputer yang sudah dibelinya.
c.       Campuran, dimana porsi antara produk dan jasanya seimbang, contohnya adalah penawaran makan direstaurant dimana pelanggan memesan makan disertai dengan kebutuhan pelayanan yang memuaskan.
d.      Jasa Utama disertai barang tambahan, contohnya adalah perusahaan jasa travel yang menjual jasa transportasi disertai produk tambahan misalnya makanan yag disajikan dengan merek tertentu.
e.       Penawaran Jasa murni, contoh yang sering ditemui adalah pelayanan jasa cukur rambut ( salon kecantikan ).
Selain itu Jasa dapat dibedakan dalam empat kategori, yaitu :
Pertama    : berbasis orang / peralatan, contohnya adalah jasa pencucian mobil yang menggunakan tenaga orang juga mesin.
Kedua       : adalah jasa yang menghadirkan klien, dalam arti bahwa penjualan jasa tidak dapat dilakukan tanpa kehadiran klien, misalnya saja jasa cukur rambut. 
Ketiga       : adalah jasa yang memiliki porsi berbeda-beda dalam penjualannya sesuai dengan kebutuhan, contohnya adalah akan brbeda pelayanan antara dokter pribadi dan dokter umum ditinjau dari kekhususan pelayanannya.
Keempat    : adalah Jasa yang berbeda dalam tujuan dan kepemilikannya.

Pelayanan yang baik dari penyedia jasa (people) akan membentuk suatu physical evidence pada pelanggan akibat process pemberian jasa yang dilakukan sangat baik. Dari physical evidence yang telah terbentuk memungkinkan untuk peningkatan jumlah pelanggan yang ingin menggunakan jasa layanan yang sama. Mengelola Mutu Jasa Terdapat suatu strategi yang dapat ditempuh dalam memenangkan persaingan dengan pesaing usaha yaitu dengan cara menyampaikan layanan yang bermutu tinggi secara konsisten dibanding para pesaing dan lebih tinggi daripada harapan pelanggan. Untuk menghindari kegagalan dalam penyampaian jasa, perlu diperhatikan kesenjangan-kesenjangan yang mungkin terjadi, diantaranya sebagai berikut :
1.      Kesenjangan terjadi antara harapan konsumen dan persepsi manajemen. Contoh, manajemen rumah sakit menganggap pasien menginginkan menu makanan yang disajikan enak, padahal pasien menginginkan pelayanan perawat yang baik.
2.      Kesenjangan terjadi antara persepsi manajemen dan spesifikasi mutu jasa.
3.      Kesenjangan terjadi antara spesifikasi mutu dengan cara penyampaian jasa
4.      Kesenjangan terjadi antara penyampaian jasa dan komunikasi internal.
5.      Kesenjangan yang terjadi antara jasa yng dialami dengan jasa yang diharapkan (persepsi konsumen).
Selain kesenjangan ternyata   perubahan faktor lingkungan juga mempengaruhi perkembangan sektor jasa. antara lain adalah: konsumen, pesaing, teknologi-inovasi, globalisasi, ekonomi, pemerintah dan sosial budaya. Diantara faktor lingkungan tersebut, maka perkembangan teknologi (informasi dan komunikasi) oleh banyak kalangan dikatakan sebagai faktor lingkungan yang paling banyak mempengaruhi sektor jasa. Teknologi ini sangat membantu sektor jasa untuk mengelola bisnisnya secara efisien sesuai dengan semangat cost cutting. Selain itu meningkatnya sektor jasa juga dipicu beberapa faktor pendorong yaitu: meningkatnya tuntutan konsumen terhadap kualitas, pengurangan biaya, pelayanan jasa, konsumen internal, peningkatan produksi dan berkembangnya organisasi Nirlaba.
Perkembangan sektor jasa kedepan akan menunjukkan pertumbuhan signifikan karena adanya perkembangan teknologi internet, digitalisasi dan komunikasi sehingga jarak bukan merupakan kendala karena komunikasi dan informasi dapat dijalin melalui click mouse.

C.     PEMASARAN  JASA

Jasa yang berbeda dengan good (produk) karena secara kasat mata tidak dapat dilihat menimbulkan berbagai permasalahan dalam mengembangkan strategi pemasaran. Seperti yang dikemukakan oleh Kotler bahwa jasa merupakan setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.
Ada enam karakteristik jasa yang perlu diperhatikan oleh penyedia jasa yaitu:
a.       Intangibility (tidak nampak),
b.      Perishability (tidak dapat disimpan),
c.       Heteroginity (bervariasi),
d.      Inseparability (tidak dapat dipisahkan antara produksi dan konsumsi),
e.        People based (sangat tergantung pada kinerja karyawan) dan
f.       Contact customer (hubungan dengan konsumen secara langsung).

Karakteristik unik yang dimiliki oleh jasa memiliki esensi utama yaitu perlunya keterlibatan secara langsung karyawan dalam delivery process, sehingga karyawan menjadi ujung tombak keberhasilan jasa. Tetapi dengan perkembangan teknologi ketergantungan terhadap karyawan dapat dieliminasi dan direct customer contact yang sangat costly dapat dikurangi. Misalnya: bisnis perbankan pada saat ini menggunakan ATM (Anjungan Tunai Mandiri) untuk membantu konsumen melakukan self service berbagai keperluan yang berkaitan dengan keuangan mereka.
1.      Perilaku Pelanggan dalam Jasa
Keputusan konsumen memilih atau membeli jasa sangat tergantung pada bagaimana penyedia jasa dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh dalam setiap tahapan proses keputusan konsumen. Proses keputusan konsumen tidaklah sesederhana yang dibayangkan, tetapi melalui berbagai tahapan yang dimulai dari pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan keputusan sesudah pembelian.
Perilaku konsumen dapat dipengaruhi oleh faktor budaya. Penyesuaian terhadap budaya ini menjadi sangat penting karena munculnya peluang pasar di era globalisasi. Untuk ini penyedia jasa harus memperhatikan dan mulai melakukan penyesuaian terhadap perbedaan budaya across border market.

2.      Segmentasi dan Target Pasar
Treat as individual, not as a number, itu merupakan kata hati pelanggan dimanapun. Dengan kata lain perlakukan konsumen dengan cara baik dan benar sehingga dapat memenuhi kebutuhan dengan baik. Jika itu dapat dilakukan penyedia jasa maka hati pelanggan akan menjadi terpikat, maka profit dan keuntungan tinggal soal waktu. vJika demikian maka penyedia jasa harus mulai memperhatikan arti penting segmentasi dalam upaya memikat hati konsumen melalui pemenuhan kebutuhan secara baik. Untuk memperkuat segmentasi pasar, perlu dilakukan targeting untuk dapat membidik kelompok konsumen yang lebih spesifik.
3.      Positioning dan Differensiasi Produk Jasa
Banyak perusahaan jasa mengenalkan satu atau beberapa diferensiasi namun gagal karena positioningnya kurang kuat. Oleh karena itu perusahaan jasa perlu mengembangkan satu positioning yang membedakan tawarannya (offering) kepada pasarnya.
4.      Harapan Konsumen Terhadap Jasa
Memahami harapan konsumen menjadi salah satu kunci keberhasilan bagi penyedia jasa. Harapan sering dinyatakan sebagai titik acuan (point of reference) Perbandingan antara apa yang dirasakan dengan yang diharapkan. Jika harapan tidak sesuai, maka konsumen akan kecewa dan kemungkinan pindah ke produk jasa pesaing. Sampai dimana perusahaan dapat memenuhi harapan pelanggan akan berpengaruh terhadap persepsi kualitas jasa. Oleh karena sangat penting artinya bagi perusahaan untuk mengetahui harapan pelanggan dalam penyampaian pelayanan berkualitas.
Harapan konsumen terdiri dari dua tingkatan yaitu harapan tertinggi (desired service) dan harapan minimum (adequacy service). Di antara tingkatan itu ada zona toleransi yaitu konsumen mau menerima variasi dan heteoginitas produk jasa.

5.      Persepsi Pelanggan Terhadap Jasa
Aspek intangibility yang menyebabkan produk jasa hanya dapat dirasakan telah menyebabkan kualitas pelayanan (service quality) sangat menentukan. Keunggulan suatu produk jasa tergantung keunikan serta kualitas yang diperlihatkan oleh jasa tersebut, Jasa secara spesifikasi harus market oriented serta memperhatikan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Untuk mengukur seberapa jauh konsumen dapat merasakan kualitas jasa maka Parasuraman dan Zeithalm, mengemukakan 5 dimensi yaitu reliability, assurance, empati, tangible dan responsiveness.
4.   Peningkatan Kualitas Jasa Melalui Sistem Informasi Pelanggan - Riset Pemasaran
Sistem informasi kualitas pelayanan membantu perusahaan meningkatkan penyampaian kualitas jasa yang optimal. Sistem ini membantu memperbaiki pelayanan dalam organisasi sangat komplek, melibatkan pengetahuan tentang apa yang dilakukan pada banyak bidang seperti tekhnologi, sistem pelayanan, seleksi pegawai, training dan pelatihan, dan sistem penggajian.
Dengan mengembangkan sistem informasi kualitas pelayanan yang efektif maka perusahaan dapat memperoleh manfaat yaitu: mendorong dan memungkinkan manajemen untuk menyatukan suara-suara konsumen dalam membuat keputusan; menemukan prioritas pelayanan konsumen, mengidentifikasikan prioritas perbaikan pelayanan dan memberikan pedoman dalam mengambil keputusan alokasi sumber daya; memperhatikan pengaruh dari langkah awal kualitas pelayanan dan investas dan menawarkan pekerjaan berdasarkan data untuk pelayanan utama yang baik dan pelayanan sederhana yang benar.
6.      Produk Jasa
Konsep produk jasa harus dilihat sebagai suatu bundle of activities antara produk jasa inti dan jasa-jasa pendukung, untuk dapat menghasilkan total offering secara optimal, sehingga dapat memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan konsumen. Dengan mengembangkan jasa-jasa pendukung suatu produk jasa akan mempunyai keunggulan bersaing sebagai senjata untuk survive.
Selain itu penyedia jasa dapat memilih alternatif strategi produk jasa yaitu: melakukan penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk jasa dan diverifikasi. Strategi mana yang dipilih sangat tergantung pada situasi masing-masing perusahaan. Bagi penyedia jasa yang akan melakukan diversifikasi harus memanfaatkan teknologi dan melakukan inovasi, sehingga dapat menghasilkan produk jasa yang mampu memberikan solusi bagi pelanggan.
7.      Strategi Harga Jasa
Penentuan harga produk jasa harus melihat dari perspektif konsumen dan pasar, yaitu dengan melihat 3 (tiga) komponen yang dapat menjadi pertimbangan yaitu biaya, nilai dan kompetisi. Penentuan produk jasa dapat dikaitkan dengan konsep net value, semakin besar manfaat yang dirasakan dibanding biaya yang dikeluarkan akan dinilai konsumen sebagai positif value.
Ada 3 (tiga) faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan harga yaitu:  persaingan, elastisitas dan struktur biaya. Penyedia jasa dapat memilih banyak alternatif dalam menentukan harga yang tepat sesuai dengan produk jasa yang ditawarkan.
8.      Promosi dan Edukasi
Promosi pemasaran berperan bagi perusahaan jasa tidak hanya sekedar memberikan informasi penting mengenai produk jasa yang ditawarkan perusahaan, tetapi juga sangat bermanfaat untuk mempengaruhi dan membujuk konsumen untuk membeli jasa perusahaan dibanding pesaing. Untuk melakukan kegiatan promosi ini dengan optimal perusahaan jasa dapat menggunakan bauran promosi yang terdiri dari periklanan (advertising), Penjualan Langsung (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), PR (public relation), informasi dari mulut ke mulut (word of mouth), Pemasaran Langsung (direct marketing), dan publikasi.
9.      Perantara Pemasaran
Salah satu faktor penentu keberhasilan perusahaan jasa adalah bagaimana delivery proses produk jasanya dapat berjalan secara efektif. Peran perantara dalam hal ini menjadi penting tidak hanya berkaitan dengan keputusan pemilihan channel (saluran) yang digunakan tetapi juga keputusan mengenai pemilihan lokasi dimana perusahaan harus beroperasi.
Dalam penentuan lokasi ada tiga pertimbangan penting yang harus diperhatikan perusahaan jasa yaitu: konsumen mendatangi penyedia jasa, konsumen didatangi penyedia jasa atau ada mediator (kepanjangan tangan) antara penyedia jasa dan konsumen. Pemilihan saluran distribusi yang dapat digunakan perusahaan jasa adalah: agen penjualan, agen/broker, franchise dan agen pembelian.
10.  Perusahaan Dagang
Untuk mempercepat pengembangan jasa baru maka proses linier dimana antar tahapan berjalan saling berurutan menjadi tidak efisien. Banyak perusahaan memutuskan untuk mempercepat pengembangan jasa baru dengan cara mengembangkan produk jasa secara fleksibel dimana tahapan dilakukan secara fleksibel. Fleksibilitas ini diperlukan untuk mempercepat proses, khususnya pada industri yang bergerak dibidang teknologi, dimana jasa berubah dengan sangat cepat.
Tahapan pengembangan jasa baru dapat dilihat pada tahapan berikut Pada pengembangan jasa baru ada dua tahapan inti yaitu perencanaan (front end planning) dan tahap implementasi.
Pada tahap front end planning ada beberapa langkah yang dapat dipergunakan yaitu strategi pengembangan bisnis, strategi pengembangan jasa baru, penerapan ide, pengembangan konsep dan evaluasi dan analisis bisnis. Sedangkan tahap implementasi terdiri dari beberapa langkah yaitu: pengembangan jasa dan pelayanan, test pasar, komersialisasi dan evaluasi.

11.  Penyajian Jasa
Keberhasilan penyedia jasa dalam penyajian jasa sangat tergantung pada peran beberapa pihak seperti karyawan, konsumen dan perantara. Untuk itu perusahaan harus dapat membina hubungan (relationship) yang baik atas dasar prinsip win-win situation untuk mendorong dan mengoptimalkan kinerja mereka.
Membina hubungan baik dengan karyawan dapat dilakukan dengan meningkatkan kompensasi, mengurangi konflik dan motivasi. Dengan pihak konsumen penyedia jasa harus dapat memanfaatkan mereka sebagai co-production tanpa membebani konsumen. Dengan pihak perantara hubungan baik dapat dikembangkan dengan pembagian tugas dan tanggung jawab dan pembagian keuntungan yang jelas.
12.  Bukti Fisik Jasa (Phisical Evidence)
Bukti jasa dapat dibagi menjadi tiga yaitu yaitu orang (people), proses (process) dan bukti fisik (physical evidence). Ketiga elemen ini berkaitan dan saling mendukung keberhasil dalam menciptakan image kualitas jasa. Selain people dan process, maka peran bukti fisik jasa menjadi penting untuk mengeliminasi aspek intangibility (ketidak nampakan) karena pelanggan seringkali melihat pada petunjuk-petunjuk yang bersifat tangibles dalam bentuk bukti fisik (phisical evidence), Tanda-tanda bukti fisik yang harus diberikan penyedia jasa juga dapat memberikan kesempatan untuk memberikan pesan-pesan yang kuat dan konsisten berkenaan dengan karatkteristik jasa dan apa ingin ditampilkan atau dicapai kepada segmen pasar sasaran.
Bukti fisik berperan penting bagi penyedia jasa dalam membantu sosialiasi, berperan memfasilitasi unjuk kerja atau tindakan-tindakan individual maupun interdependen dari orang-orang yang berada di lingkungan servicescape, yaitu konsumen dan karyawan, sebagai paket dari jasa yang ditawarkan dalam suatu cara yang berbeda dengan cara menawarkan barang, dapat membedakan perusahaan jasa dari pesaing serta menjadi tanda dari segmen pasar mana yang dituju.

D.     STRATEGI PEMASARAN JASA

Strategi Pemasaran Perusahan Jasa salah satunya dapat dilihat dari bauran pemasaran yaitu product, price, place atau distribution dan promotion sangat membantu dalam pemasaran suatu produk. Namun dalam pemasaran jasa yang sebagian besar berhubngan langsung dengan manusia sehingga membuat perbedaan atas hasil kepuasan pelanggan. Untuk itu pemasaran jasa perlu memperhatikan unsur lainnya  yaitu people, physical evidence dan process.
Dalam menjalankan bisnis jasa, juga dibutuhkan adanya strategi pemasaran. Namun sebelum menentukan strategi pemasaran yang akan digunakan bisnis jasa, perlu diperhatikan bahwa strategi pemasaran jasa berbeda dengan strategi pemasaran bisnis yang menyediakan produk atau barang. "
Bisnis jasa merupakan bisnis yang menjual layanan kepada para konsumen yang membutuhkan. Berbeda dengan bisnis yang menjual barang, bisnis jasa menyediakan produk yang tidak berwujud dan tidak menyebabkan kepemilikan apapun bagi konsumen yang menggunakannya. Jika bisnis produk atau barang dapat dimiliki konsumen setelah terjadi transaksi, bisnis jasa hanya bisa memberikan kualitas pelayanan yang diharapkan pelanggan setelah mereka melakukan transaksi walaupun tidak dapat memiliki pelayanan tersebut seterusnya.
Dalam menjalankan bisnis jasa, juga dibutuhkan adanya strategi pemasaran. Namun sebelum menentukan strategi pemasaran yang akan digunakan, perlu diperhatikan bahwa strategi pemasaran jasa berbeda dengan strategi pemasaran bisnis yang menyediakan produk atau barang. Bisnis jasa lebih cenderung memberikan pelayanan kepada konsumen dengan berhubungan langsung, oleh karena itu bisnis jasa mengukur keberhasilan strategi pemasaran dengan tingkat kepuasan yang diperoleh konsumen.
Untuk menghasilkan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan optimal. Berikut kami berikan strategi tepat pemasaran jasa yang dapat dicoba :
1.      Berikan pelayanan secara efisien. Dengan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat sesuai dengan harapan konsumen, secara tidak langsung mampu mempengaruhi konsumen untuk kembali lagi menggunakan jasa yang kita tawarkan. Karena biasanya konsumen tidak suka jika menunggu terlalu lama pelayanan yang mereka harapkan.
2.      Dalam menjalankan pemasaran jasa, adanya peran karyawan yang menangani konsumen dengan baik merupakan daya tarik tersendiri bagi para konsumen. Karena kinerja karyawan menentukan citra perusahaan jasa.
3.      Disamping itu, tinggi rendahnya harga yang ditawarkan pelaku bisnis jasa sebaiknya di sesuaikan dengan besar kecilnya manfaat yang diperoleh konsumen dari produk jasa yang kita tawarkan. Semakin besar manfaat atau nilai yang dirasakan konsumen, semakin tinggi pula biaya yang harus dikeluarkan konsumen.
4.      Gunakan perkembangan teknologi serta inovasi untuk menghasilkan produk jasa yang mampu memberikan solusi terbaik bagi para konsumen. Karena semakin canggih teknologi yang digunakan, semakin cepat pula pelayanan yang diberikan untuk konsumen.
5.      Sesuaikan budaya yang berkembang saat ini. Karena peluang pasar bisnis jasa juga dipengaruhi dengan budaya yang berkembang saat ini.
Dari beberapa cara pemasaran jasa yang telah dibahas, bahwa kualitas pelayanan yang diberikan kepada konsumen menjadi pemasaran paling tepat bagi bisnis jasa. Kenyamanan, solusi tepat, pelayanan prima, dan keramahan karyawan menjadi kunci sukses bisnis jasa.
Strategi ampuh dalam menghadapi persaingan bisnis jasa adalah dengan memfokuskan produknya dengan menggunakan strategi produk, selain itu memberikan pelayanan yang memuaskan kepada para konsumen.

Strategi-Strategi ini sangatlah ampuh dalam menghadapi para competitor dan merebut market share di dalam bisnis industri jasa. Dalam Strategi Fokus dan Penggolongan Jasa Pelengkap (Lovelock dan Wright) memiliki fokus Produk pelayanan jasa di masing-masing bidang, dengan fokus jasa pada perusahaan-perusahaan atau peroranga yang membutuhkan.
Dalam hal Penggolongan Jasa dapat digambarkan dalam diagram jasa pelengkap yang dibuat oleh Eiglier dan Langeard seperti pada berikut ini :
1.      Strategi Produk
Dalam Strategi Produk (Fandy Tjiptono) Secara konseptual, produk adalah pemahaman subjektif dari produsen jasa sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, dalam hal ini ³sesuatu´ yang dimaksud adalah lima tingkatan produk yang harus dipenuhi yaitu :
a.       Produk Utama (core benefit), yaitu manfaat yang sebenarnya dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh pelanggan dari setiap produk.
b.      Produk Generik, Yaitu produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk yang paling dasar (Rancangan produk minimal agar dapat berfungsi).
c.       Produk Harapan (expected product), yaitu produk formal yang ditawarkan dengan berbagai atribut dan kondisinya secara normal (layak) diharapkan dan disepakati untuk dibeli.
d.      Produk Pelengkap (Augmented Product) , yakni berbagai atribut produk yangdilengkapi atau ditambahi berbagi manfaat dan layanan, Sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan dan bisa dibedakan dengan produk pesaing.
e.       Produk Potensial, yaitu Segala macam tambahan dan perubahan yang mungkin dikembangkan untuk suatu produk dimasa mendatang.


2.      Konsep Kepuasan Pelanggan
Dewasa ini perhatian terhadap kepuasan maupun ketidakpuasan pelanggan telah semakin besar, sehingga semakin banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap hal ini, pihak yang paling banyak langsung berhubungan dengan kepuasan/ketidak puasan pelanggan adalah pemasar, konsumen, konsumeris, dan peneliti perilaku konsumen.
 Persaingan yang semakin ketat, dimana semakin banyak produsen yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, harus menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama.
Dewasa ini semakin diyakini bahwa kunci utama untuk memenangkan persainggan adalah memberikan nilai dan kepuasan kepada setiap pelanggan melalui penyampaian produk yang berkualitas dengan harga bersaing. Menurut Schnaars (1991), pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis adalah untuk menciptakan para pelanggan yang merasa puas.
Terciptanya kepuasan setiap pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya hubungan antara perusahaan dan pelanggannya menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan, dan memeberikan rekomendasi dari mulut ke mulut (word of Mouth) yang menguntungkan bagi perusahaan (Tjiptono, 1994).
Ada beberapa pakar yang memerikan definisi mengenai kepuasan atau ketidak puasan pelanggan. Day (dalam Tse dan Wilton,1988) meyatakan bahwa kepuasan atau ketidak puasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi ketidak sesuaian yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah dimanfaatkan.
Wilkie (1990) mendefinisikan sebagai suatu tanggapan emosional pada evaluasi terhadap pengalaman konsumsi suatu produk atau jasa. Kotler, et al., (1996) menandaskan bahwa kepuasan pelanggan adalah tinggat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya.
Dari berbagai definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya pengertian kepuasan pelanggan mencakup perbedaan antara harapan dan kinerja atau manfaat yang dirasakan.

3.      Strategi  Kepuasan Pelanggan
Strategi kepuasan pelanggan menyebabkan para pesaing harus berusaha keras dan memerlukan biaya tinggi dalam usahanya merebut pelanggan. Satu hal yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa kepuasan pelanggan merupakan strategi jangka panjang yang membutuhkan komitmen, baik menyangkut dana maupun sumber daya manusia (Schnaars, 1991). Strategi yang dipadukan untuk meraih dan meningkatkan kepuasan pelanggan antara lain :
a.        Strategi pemasaran berupa Relationship Marketing (Mc Kenna, 1991), yaitu strategi dimana strategi pertukaran antara konsumen dilakukan secara berkelanjutan, tidak hanya berakhir setelah transaksi bisnis selesai. Dengan kata lain dijalin suatu kemitraan dengan konsumen secara terus menerus, yang pada akhirnya akan menimbulkan kesetiaan pelanggan.
b.      Strategi superior costumer service (Schanaars, 1991), yaitu menawarkan pelayanan yang lebih baik dari pada pesaing. Hal ini membutuhkan dana yang besar, kemampuan sumber daya manusia, dan usaha gigih agar dapat tercipta pelayanan yang superior.
c.        Strategi unconditional guarantees (Hart, 1988) atau extraordinary guarantees (Hartdalam Supiyo, 1993). Strategi ini berintikan komitmen untuk memberikan kepuasan kapada pelanggan yang pada gilirannya akan menjadi sumber dinamisme penyempurnaan mutu produk jasa dan kinerja perusahaan. Selain itu dapat meningkatkan motivasi karyawan untuk mencapai tingkat kinerja yang lebih baik daripada sebelumnya.
d.       Strategi penanganan keluhan yang evisien (Schnaars, 1991). Penanganan keluahan memberikan peluang untuk mengubah seorang pelanggan yang tidak puas menjadi pelanggan Produk perusahaan yang puas. Proses penanganan keluahan yang efektif dimulai dari identifikasi dan penentuan sumber masalah yang menyebabkan pelanggan tidak puas dan mengeluh. Langkah ini merupakan langkah yang sangat vital , karena dapat menentukan efektivitas langkah-langkah selanjutnya.
e.       Strategi ofensif (Fornell,1992). Strategi Ofensif terutama ditujukan untuk meraih atau memperoleh pelanggan baru. Dengan menerapkan strategi ini, diharapkan dapat meningkatkan pangsa pasar, penjualan, dan jumlah pelanggannya.
Jika perhatian perusahaan umumnya lebih banyak dicurahkan pada strategi ofensif maka kelangsungan hidupnya sewaktu-waktu akan terancam.
f.       Strategi difensif meliputi usaha mengurangi kemungkinan customer exit dan beralihnya pelanggan ke pemasar lain. Tujuan strategi difensif ini adalah untuk meminimasi customer turnover atau memaksimalkan customer retention dengan melindungi produk dan pasarnya dari serangan para pesaing. Salah satu cara untuk mencapai tujuan ini adalah dengan meningkatkan kepuasan pelanggan yang sekarang.
Penelitian empiris membuktikan bahwa strategi panggsa pasar maupun kepuasan pelanggan memiliki kaitan yang erat. Keduanya akan meningkatkan profitabilitas perusahaan. Meskipun demikian ada perbedaan di antara kedua strategi tersebut. Meraih dan meningkatkan pangsa pasar merupakan suatu strategi ofensif, dimana kegagalan dan kesuksesaannya dievaluasi terutama melalui hubungannya denggan para pesaing.
 Sedangkan meningkatkan kepuasan pelanggan dan membangun rintangan pengalihan merupakan strategi defensive, yang kesuksesan dan kegagalannya dievaluasi melalui perubahan pada customer retention.


4.      Strategi  Pembentukan  Rintangan  Pengalihan

Rintanggan pengalihan ini dapat berupa biaya pencarian, biaya transaksi, potongan harga kusus bagi pelanggan yang loyal, biaya latihan tambahan, danlain-lain. Kesemuanya ini dapat tercapai bila perusahaan berhasil menciptakan dan menjalin hubungan yang harmonis, akrab, dan saling menguntungkan atau terbentuknya simbiosis mutualisme antara perusahaan dengan konsumen.
Strategi pemasaran merupakan pernyataan (baik secara emplisit maupun eksplisit) mengenai bagaimana suatu merek atau lini produk mencapai tujuannya (Bernett, 1988). Sementara itu, Kahle (1990) mendifinisikan strategi pemasaran sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut. Pada dasarnya strategi pemasaran memberikan arah dalam kaitannya dengan variable-variabel seperti segmentasi pasar, identifikasi pasar sasaran, postioing, elemen pemasaran, dan biaya iuran pemasaran. Strategi pemasaran merupakan bagian integral dari strategi bisnis yang memberikan arah pada fungsi manajemen suatu organisasi.
Strategi pemasaran terdiri atas lima elemen yag saling berkaitan (Corey, Dolan, 1991), kelima elemen tersebut adalah:
a)      Pemilihan pasar, yaitu pasar yang akan dilayani. Pemilihan pasar dimulai dengan melakukan segmentasi pasar dan kemudian memilih pasar sasaran yang paling memungkinkan untuk dilayani oleh perusahaan.
b)      Perencanaan produk, meliputi produk spesifik yang di jual, pembentukan lini produk, dan mendesain penawaran individual pada masing-masing lini.
c)      Penetapan harga, yaitu menentukan harga yang dapat mencerminkan nilai kunatitatif dari produk kepada pelanggan.
d)     Sisitem distribusi yaitu saluran perdagangan grosir atau eceran yang dilalui produk sehingga mencapai konsumen akhir yang membeli dan menggunakannya.
e)      Komunikasi pemasaran (promosi), yang meliputi periklanan, personal selling, promosi penjualan, direct marketing, dan public relation.
5.      Strategi Distribusi Informasi
Strategi distribusi informasi berkenaan dengan penentuan dan manajemen saluran distribusi dipergunakan oleh organisasi atau produsen untuk memasarkan produk-produknya sehingga produk-produk tersebut dapat sampai ditangan konsumen yang menjadi sasaran dalam jumlah dan jenis yang dibutuhkan pada waktu yang diperulukan, dan tempat yang tepat. Berikut beberapa  strategi distribusi yang bisa digunakan antara lain:
a)      Strategi Saluran Distribusi Berganda
Saluran distribusi yang berbeda mungkin dibutuhkan untuk mencapai segemen-segmen pelanggan yang berbeda dalam pasar yang luas. Oleh karena itu beberapa perusahaan menerapkan strategi saluran distribusi berganda (multiple channel strategy) yaitu penggunaan lebih dari satu saluran yang berbeda untuk melayani beberapa segemen pelanggan. Tujuannya dalah untuk memperoleh akses yang optimal pada setiap segemen pelanggan. Dengan menerapkan strategi ini institusi pendidikan dapat meningkatkan cakupan pasar, menurukan biaya saluran dan lebih menyeragamkan penjualan.
b)      Strategi Modifikasi Saluran Distribusi
Strategi modifikasi saluran distribusi (channel modification strategy) adalah strategi mengubah susunan saluran distribusi yang ada berdasarkan evaluasi dan peninjauan ulang. System distribusi memang perlu secara terus-menerus ditinjau dan diatur kembali untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan keadaan di pasar.
c)      Strategi Pengendalian Saluran Distribusi
Yang dimaksud dengan strategi pengendalian saluran distribusi (channel control strategy) adalah menguasai semua anggota dalam saluran distribusi agar dapat mengendalikan kegiatan mereka secara terpusat kearah pencapaian tujuan bersama. Adapun tujuan dari strategi pengendalian saluran distribusi adalah:
§  Untuk meningkatkan pengendalian
§  Memperbaiki ketidak efisienan
§  Mengetahui efektivitas biaya melalui kurva pengalaman
§  Mencapai skala ekonomis.
d)     Strategi Manajemen Konflik Dalam Saluran Distribusi
               Konsep system pada distribusi mensyaratkan adanya kerjasama antar saluran meskipun demikian di dalam saluran selalu timbul struktur kekuatan sehingga diantara anggota saluran sering terjadi gontok-gontokan.
Konflik tersebut dapat bersifat horizontal dan vertikal. Konflik juga dapat timbul antara saluran yang satu dengan saluran yang lain (dalam kasus organisasi menggunakan lebih dari satu saluran distribusi) yang menjual produk yang sama atau yang membawa informasi yang sama ke pasar sasaran yang sama.


BAB  III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

1.      Jasa adalah semua tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lainnya yang tidak berwujud dan tidak menyebabkan kepemilikan apapun. Beberapa hal berikut merupakan karakteristik dari jasa, yaitu intangible atau tidak terlihat.
2.      Terciptanya kepuasan setiap pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya hubungan antara perusahaan dan pelanggannya menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan, dan memeberikan rekomendasi dari mulut ke mulut (word of Mouth) yang menguntungkan bagi perusahaan (Tjiptono, 1994).
3.      Strategi pemasaran merupakan bagian integral dari strategi bisnis yang memberikan arah pada fungsi manajemen suatu organisasi.
Strategi pemasaran terdiri atas lima elemen yag saling berkaitan (Corey, Dolan, 1991), kelima elemen tersebut adalah:
a)      Pemilihan pasar, yaitu pasar yang akan dilayani. Pemilihan pasar dimulai dengan melakukan segmentasi pasar dan kemudian memilih pasar sasaran yang paling memungkinkan untuk dilayani oleh perusahaan.
b)      Perencanaan produk, meliputi produk spesifik yang di jual, pembentukan lini produk, dan mendesain penawaran individual pada masing-masing lini.
c)      Penetapan harga, yaitu menentukan harga yang dapat mencerminkan nilai kunatitatif dari produk kepada pelanggan.
d)     Sisitem distribusi yaitu saluran perdagangan grosir atau eceran yang dilalui produk sehingga mencapai konsumen akhir yang membeli dan menggunakannya.
e)      Komunikasi pemasaran (promosi), yang meliputi periklanan, personal selling, promosi penjualan, direct marketing, dan public relation.

B.     Saran-saran
Untuk menjadi pemasaran produk jasa yang sukses kiranya sangat dibutuhkan kerja keras dan memperhatikan hal-hal yang mendukung produk serta pelayanan dengan harga (Price) yang wajar tentunya, hal tersebut akan mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan sehingga pelanggan akan loyal terhadap produk yang kita berikan.

Daftar  Pustaka

Akdon, Dr. Manajemen Strategik untuk Manajemen Pendidikan. Alfabeta, Bandung, 2006.
Alam, Buchari, H, Prof. DR., Pemasaran Strategik Jasa Pendidikan CV. Alfabeta, Bandung.
David W. Cravens, Strategic Marketing, 1982, Richard D. Irvin,Inc.
www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

Thursday, May 10, 2018

Lirik Lagu Dayak Ngantiatn Syntia

CIPT : PURNAWANDI WAWAN
Vokal : Syentia

OH ABAKNGA MASIH INGAT KE’ KA’ AKU ABAKNGA
AKU KAJUH KAJUH MIKIRI’ KAO ABAKNGA
AKU SIDI SAYANG KA’ KAO
Chorus:
OH ABAKNGA SIDI DAH LAMA KAO BAJALATN ABAKNGA
NINGALATN AKU BABARO ABAKNGA
ATI GULISAH NGANTI’ATN KAO (2x)

REFF : 
DAH LAMA AKU NGANTI’ATN KAO 
NANA’ UGA’ KABAR DARINYU
SIDI KASAL ATIKU

DAH LAMA AKU NGIRIM SURAT
NANA’ UGA’ KAO MALASNYA
MUNGKIN KAO DAH LUPA
NANA’ AGI’ SAYANG KA’ AKU

Back to Chorus
www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

Lirik Lagu Dayak ADI'A-Elisabet Titin&M.Ipan


GULE-GULE ABANGA
KA' PUCUK JAMU ABANGA
NGAYAPM SULEPE' ABANGA
KA' TANGAH UMA ABANGA


MULE-MULE ABANGA
DIRI' BATAMU ABANGA
AMELAH SUPE ABANGA
BATANYA' DAMA ABANGA

DAH LAMA ADI'A
NANA' KA' AMU ADI'A
BARU' NIAN ADI'A
KA' AMU AGI' ADI'A

DAH LAMA ADI'A
NANA' BATAMU ADI'A
BARU' NIAN ADI'A
BATAMU AGI' ADI'A

DARI KANTUK ABANGA
KA' BATU AMPAR ABANGA
AKU NANA' ABANGA
KA' JAWA AGI' ABANGA

BUMI DITAPOH ABANGA
LANGIT DITAMPAR ABANGA
AKU NANA' ABANGA
PICARA' AGI' ABANGA

KANGE' LAH KAO ADI'A
MALIA' DUKU ADI'A
AKU NIAN ADI'A
URAKNG SINAKIN ADI'A

NGAHELAH KAO ADI'A
CINTA KA' AKU ADI'A
AKU NIAN ADI'A
URAKNG MASIKIN ADI'A

KILAMU ABANGA
KA' DALAPM MILIK ABANGA
JANTU MALAYANG ABANGA
PANGIKATNYA ABANGA

BIAR ILAMU ABANGA
SATINGGI LANGIT ABANGA
NANA' SAMBAYANG ABANGA
AHE GUNANYA ABANGA

DARI KANTUK ABANGA
KA' BATU AMPAR ABANGA
AKU NANA' ABANGA
KA' JAWA AGI' ABANGA

BUMI DITAPOK ABANGA
LANGIT DITAMPAR ABANGA
AKU NANA' ABANGA
PICAYA AGI' ABANGA

KADE' LAH KAO ADI'A
MALIA' DUKU ADI'A
AKU NIAN ADI'A
URAKNG SINAKIN ADI'A

NGAHELAH KAO ADI'A
CINTA KA' AKU ADI'A
AKU NIAN ADI'A
URAKNG MASIKIN ADI'A

KILAMU ABANGA
KA' DALAPM MILIK ABANGA
JANTU MALAYANG ABANGA
PANGIKATNYA ABANGA

BIAR ILAMU ABANGA
SATINGGI LANGIT ABANGA
NANA' SAMBAYANG ABANGA
AHE GUNANYA ABANGA

BIAR ILAMU ABANGA
SATINGGI LANGIT ABANGA
NANA' SAMBAYANG ABANGA
AHE GUNANYA ABANGA
www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

Tuesday, May 8, 2018

Berikut 5 cara menghentikan kebiasaan Merokok dengan cara sederhana ini



Sudah banyak diketahui bahwa rokok berpengaruh negatif terhadap kesehatan.
Tak hanya perokok aktif, banyak kasus kesehatan juga menimpa perokok pasif yang hanya menghirup asapnya saja.

Banyaknya dampak negatif nyatanya tidak menyurutkan perokok untuk menghentikan candunya terhadap rokok.
Jika belum terlanjur sakit, mari bagi para perokok aktif segera hentikan kebiasaan merokok dengan 5 cara sederhana ini.
Jika belum terlanjur sakit, mari bagi para perokok aktif segera hentikan kebiasaan merokok dengan 5 cara sederhana ini.
1. Minum Susu
Apa yang akan dicari seorang perokok aktif jika sudah selesai makan?
Pastilah segera menyulut sebatang rokok untuk cuci mulut.
Nah, mulai saat ini setelah makan minumlah segelas kecil susu atau setiap waktu jika ingin merokok maka minumlah susu terlebih dahulu.
Dijamin hasrat merokok akan sirna karena rasa rokok akan hambar dimulut anda.
2. Cara sederhana selanjutnya makanlah buah-buahan sebagai pengganti rokok sebagai pencuci mulut.
Utamanya buah-buahan yang mengandung vitamin C.
Karena rasa segar dari buah-buahan akan menghilangkan nafsu merokok.
Selain itu buah-buahan yang kaya serat baik untuk pencernaan.
3. Minum dan menghirup aroma teh
Pas sekali bukan setelah makan minum teh.
Jika ingin berhenti merokok maka minumlah teh setiap saabaik pagi, siang dan sore hari.
Faktanya mengunyah permen dapat menggantikan sebatang rokok sebagai 'makanan' sehari-hari perokok aktif.
Karena dengan mengunyah permen mulut jadi ada pekerjaan lain selain merokok.
ingat, sebelum minum hiruplah aroma secangkir teh panasmu, dijamin merokok semakin jauh.
4. Kunyah permen
Terserah mau permen biasa atau karet.
5. Konsumsi kacang-kacangan
Konsumsilah kacang-kacangan macam almond, kacang mede, kacang tanah, kwaci dan lain sebagainya untuk menggantikan rokokmu.
Sama seperti permen karet, konsumsi kacang-kacangan membuat mulut terstimulasi untuk makan biji-bijian tersebut.
Maka kebiasaan merokok akan terlupakan.


www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

Apa sih UMKM? berikut pengertiannya


UMKM adalah singkatan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. UMKM diatur berdasarkan UU Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil,dan Menengah. Berikut kutipan dari isi UU 20/2008.

1. Pengertian UMKM
a. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

b. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
c. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang.
2. Kriteria UMKM
No.
URAIAN
KRITERIA
ASSET
OMZET
1
USAHA MIKRO
Maks. 50 Juta
Maks. 300 Juta
2
USAHA KECIL
> 50 Juta – 500 Juta
> 300 Juta – 2,5 Miliar
3
USAHA MENENGAH
> 500 Juta – 10 Miliar
> 2,5 Miliar – 50 Milia


Pengertian Usaha Besar
Usaha Besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh badan usaha dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar dari Usaha Menengah, yang meliputi usaha nasional milik negara atau
swasta, usaha patungan, dan usaha asing yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia.


KLASIFIKASI UMKM

Dalam perspektif perkembangannya, UKM dapat diklasifikasikan menjadi 4(empat) kelompok yaitu :

1. Livelihood Activities, merupakan UKM yang digunakan sebagai kesempatan kerja untuk mencari  nafkah, yang lebih umum dikenal sebagai sektor informal. Contohnya adalah pedagang kaki lima
2. Micro Enterprise, merupakan UKM yang memiliki sifat pengrajin tetapi belum memiliki sifat kewirausahaan
3. Small Dynamic Enterprise, merupakan UKM yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan mampu menerima pekerjaan subkontrak dan ekspor
4. Fast Moving Enterprise, merupakam UKM yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan akan melakukan transformasi menjadi Usaha Besar (UB)


www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

Monday, May 7, 2018

Kisah Kekaisaran Jerman


Pada paruh kedua abad ke-19, kekuatan militer Prancis mulai diimbangi oleh Prusia, sebuah negara di Jerman yang muncul sebagai kekuatan baru. Setelah kegagalan revolusi 1848, Konfederasi Jerman terdiri atas lebih dari 40 negara bagian, dan belum bersatu selama berabad-abad. Dua negara terkuat, yaitu Austria dan Prusia, memperebutkan kekuasaan atas seluruh Jerman. Meski awalnya lebih lemah, kegiatan perdagangan dan industri Prusia berkembang pada 1850-an. Kekuatan Prusia yang terus meningkat ditopang oleh Kaisar Prusia dan perdana menterinya yang baru, Otto Eduard Leopold von Bismarck (1815-1898). Austria dan Prusia berperang melawan Denmark untuk memperebutkan wilayah Schleswig dan Holstein. Kendati kedua wilayah ini milik keluarga kerajaan Denmark, banyak penduduk Jerman tinggal di sana. Denmark berhasil dikalahkan, dan kedua wilayah itu berada di bawah kekuasaan Jerman. Namun, Austria dan Prusia segera berselisih tentang bagaimana seharusnya kedua wilayah itu diperintah. Memperebutkan Jerman Pada 1866, Bismarck membubarkan Konfederasi Jerman. Austria yang yakin akan menang mengumumkan perang atas Prusia. Namun, Austria tidak mempertimbangkan dengan cermat kekuatan dan keahlian pasukan Prusia. Pasukan Prusia menyerang wilayah Austria dengan sangat cepat. Kekuatan Kekaisaran Habsburg mulai melemah ketika Austria kalah dalam pertempuran di Sadowa pada tanggal 3 Juli 1866. Bismarck kemudian mendirikan Konfederasi Jerman Utara dengan Prusia memegang peranan sebagai anggota terkuat. Perjanjian Praha adalah contoh keahlian diplomasi Bismarck sebagai negarawan. Bismarck memahami bahwa sangat berbahaya memandang rendah Austria. Untuk itu, Bismarck lebih memilih bersekutu dengan Austria dibanding menjadi musuh. Menurutnya, Habsburg hanya kehilangan dua teritori duke yang pada dasarnya tidak mereka inginkan, dan Venesia. Sementara Prusia memperoleh keuntungan besar, yaitu menguasai sebagian besar Jerman. Tahun-tahun Penting 1852 Napoleon III menjadi Raja Prancis 1862 Otto von Bismarck menjadi Perdana Menteri Prusia 1864 Bismarck berencana mengambil alih Schleswig-Holstein 1866 Schleswig-Holstein dikuasai Prusia 1867 Konfederasi Jerman Utara dibentuk 1870 Pecah Perang Prancis-Prusia 1870 Prancis dikalahkan dalam Pertempuran Sedan, Napoleon III ditawan 1870 Prusia mengepung Paris 1871 Perang Prancis-Prusia berakhir dengan Perjanjian Damai Frankfurt 1871 Kerajaan Jerman Kedua diploklamirkan di istana Versaille, Prancis 1873 Napoleon III wafat dalam tawanan Perang Prancis-Prusia Penguasa Prancis, Napoleon III (1808-1873), kurang mendapat dukungan dan nasehat yang tepat. Ia merasa terancam atas kekuatan Prusia. Maka, Napoleon III mendesak Jerman menyerahkan beberapa wilayah mereka agar dapat mengimbangi Prusia. Bismarck mengabaikan desakan ini. Ancaman Napoleon ini hanya berlaku bagi negara-negara Jerman bagian selatan yang enggan berada di belakang Prusia. Bismarck kemudian memprovokasi Prancis dengan mengubah laporan percakapan antara Raja Prusia dengan Duta Besar Prancis sehingga tampak seperti penghinaan terhadap Prancis. Ketika dokumen itu, Ems Telegram, dipublikasikan pada 1870, Napoleon III menjadi sangat marah. Ia kemudian mengobarkan perang. Dalam Perang Prancis-Prusia ini, Prusia mengalahkan Prancis pada 1871 dan mengambil alih Alsace dan Lorraine. Negara-negara Jerman lainnya bergabung dengan Prusia pada 1871. Bismarck membentuk Kerajaan Jerman Kedua dengan Wilhelm I sebagai Raja Jerman.


www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net