Wednesday, December 20, 2017

Kepasrahan Santa Perawan Maria


RENUNGAN KU
Advent III:
Rabu, 20 Des 2017:
Bacaan I: Yes 7 : 10 - 14
Injil: Luk 1 : 26 - 38
"KEPASRAHAN SANTA PERAWAN MARIA"
"Tidak mungkin seorang panglima perang mengirim prajuritnya ke medan perang tanpa senjata. Demikian pun Allah memanggil dan memilihmu utk rencana keselamatan tanpa memperlengkapimu dengan berkat2-Nya."

Tujuan utama Allah menciptakan dan mencintai kita adalah agar kita selamat. Karena itu ketika kita berdosa dan menjauh daripada-Nya, Ia tak pernah berhenti mendekati kita manusia untuk membawa kembali kita kepada-Nya. Peristiwa inkarnasi, Allah menjadi manusia dan tinggal di antara kita adalah ungkapan terdalam cinta Allah kepada manusia. Allah rela mengorbankan Putra-Nya Jesus utk datang, mengalami sengsara, mati dan bangkit untuk menebus dosa2 kita. 

Bagaimana semua itu menjadi mungkin? Jawabannya adalah MARIA. Jawaban Maria utk menjadi Bunda Putra Allah tanpa sentuhan seorang laki2 membawa beban salib yang sangat berat. Jawaban Maria bahwa "aku ini adalah hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanmu" mengungkapkan iman, pasrah tapi penuh keyikan bahwa dalam setiap derita, Allah akan menguatkan kakinya untuk melangkah, mengangkat wajahnya utk melihat, mencerahkan muka utk tersenyum dan hati untuk tetap tabah serta setia.

Maria telah memberikan seluruh diri, hati dan rasanya utk menanggung segala derita mulai dari mengandung sampai memeluk erat tubuh lunglai Putra di pangkuan keibuannya. Semuanya Maria lakukan karena Allah tetap memperhatikan dan menguatkan dia dalam setiap langkahnya mengikuti perjuangan keselamatan oleh Sang Putra.

Karena itu, tanyakanlah dirimu; "Apa yang Anda telah sumbangkan utk kebahagian sesamamu sampai saat ini?" Apa yg telah Anda lakukan utk membals cinta Allah yg mengalir kepadamu tanpa batas?

Selamat melayani dan berkarya....
Lewati semuanya dengan ketekunan karena hanya dengan itu kita mampu memaknai hidup kita lebih indah dalam seluruh tugas dan karya kita.
Dan jangan lupa....
Sertailah segala aktifitasmu dengan doa karena di sanalah kita akan menemukan kekuatan dan kelegaan.

Tuhan selalu menopangmu dan Memberkaimu selalu... Amen

Tulisan by Om Renold


www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

Beretika dalam bisnis,berbisnis dengan etika (Seminar Matakuliah Etika Bisinis)

Beretika dalam bisnis,berbisnis dengan etika  itulah tema Seminar Matakuliah Etika Bisinis yang dilaksanakan Rabu,20-Desember-2017 di GOR Unitri.Pemateri Ida Nur Indriani,S.ipkm,MSi.
Etika adalah sekumpulan aturan atau kesopanan yang tidak tertulis,namun sangat penting di gunakan atau di ketahui oleh setiap orang demi mencapai kesuksessan.
Bisnis Adalah suatu kegiatan untuk memproduksi dan menjual barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Berbisnis harus memperhatikan etika.
cara cara untuk melakukan kegiatan bisnis yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu,perusahaan,industri.dan masyarakat.(Hill Jones1998).
Prinsip 5 S juga bisa menjadi rahasia sukses,yaitu Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun.
A.     Prinsip Etika Bisnis Dan Prinsip Etika Profesi
Pada dasarnya, setiap pelaksanaan bisnis seyogyanya harus menyelaraskan proses bisnis tersebut dengan etika bisnis yang telah disepakati secara umum dalam lingkungan tersebut. Sebenarnya terdapat beberapa prinsip etika bisnis yang dapat dijadikan pedoman bagi setiap bentuk usaha.
Sonny Keraf (1998) menjelaskan bahwa prinsip etika bisnis adalah sebagai berikut :
Prinsip Otonomi ; yaitu sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.
Prinsip Kejujuran ; terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukkan secara jelas bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak didasarkan atas kejujuran. Pertama, jujur dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak. Kedua, kejujuran dalam penawaran barang atau jasa dengan mutu dan harga yang sebanding. Ketiga, jujur dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan.
Prinsip Keadilan ; menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai criteria yang rasional obyektif, serta dapat dipertanggung jawabkan.
Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual Benefit Principle) ; menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak.
Prinsip Integritas Moral ; terutama dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan, agar perlu menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baik pimpinan atau orang-orangnya maupun perusahaannya.

B.     Prinsip – Prinsip Etika Profesi
Dalam tuntutan professional sangat erat hubungannya dengan suatu kode etik untuk masing-masing profesi. Kode etik itu berhubungan dengan prinsip etika tertentu yang berlaku untuk suatu profesi.
Prinsip-prinsip etika pada umumnya berlaku bagi semua orang, serta berlaku pula bagi kaum professional. Prinsip-prinsip etika profesi adalah :
Prinsip Tanggung Jawab ; Yaitu salah satu prinsip pokok bagi kaum profesional. Karena orang yang professional sudah dengan sendirinya berarti bertanggung jawab atas profesi yang dimilikinya. Dalam melaksanakan tugasnya dia akan bertanggung jawab dan akan melakukan pekerjaan dengan sebaik mungkin, dan dengan standar diatas rata-rata, dengan hasil maksimal serta mutu yang terbaik.
Prinsip Keadilan ; Yaitu prinsip yang menuntut orang yang professional agar dalam melaksanakan profesinya tidak akan merugikan hak dan kepentingan pihak tertentu, khususnya orang-orang yang dilayani dalam  kaitannya dengan profesi yang dimilikinya.
Prinsip Otonomi ; Yaitu prinsip yang dituntut oleh kalangan professional terhadap dunia luar agar mereka diberikan kebebasan sepenuhnya dalam menjalankan profesinya. Sebenarnya hal ini merupakan konsekuensi dari hakekat profesi itu sendiri. Karena hanya mereka yang professional ahli dan terampil dalam bidang profesinya, tidak boleh ada pihak luar yang ikut campur tangan dalam pelaksanaan profesi tersebut.
Prinsip Integritas Moral ; Yaitu prinsip yang berdasarkan pada hakekat dan ciri-ciri profesi di atas, terlihat jelas bahwa orang yang professional adalah juga orang yang mempunyai integritas pribadi atau moral yang tinggi. Oleh karena itu mereka mempunyai komitmen pribadi untuk menjaga keluhuran profesinya, nama baiknya, dan juga kepentingan orang lain maupun masyarakat luas.
C. Bisnis Sebagai Profesi yang Luhur
Pada dewasa ini bisnis sudah dianggap sebagai suatu profesi. Bahkan bisnis seakan-akan menjadi sebutan profesi, tetapi sekaligus juga menyebabkan pengertian profesi menjadi suatu bahasa yang merancu atau kehilangan pengertian dasarnya. Itu terutama karena bisnis modern mensyaratkan dan menuntut para pelaku  bisnis untuk menjadi orang yang profesional.
Pada persaingan di dunia bisnis yang ketat saat ini, menuntut dan menyadarkan para pelaku bisnis untuk menjadi orang yang profesional. Sehingga profesionalisme menjadi suatu keharusan dalam melakukan bisnis. Hanya saja sering kali sikap profesional dan profesionalisme yang dimaksudkan dalam dunia bisnis hanya terbatas pada kemampuan teknis menyangkut keahlian dan keterampilan yang terkait dengan bisnis : Manajemen, produksi, pemasaran, keuangan, personalia dan seterusnya. Hal ini terutama dikaitkan dengan prinsip efisiensi demi mendatangkan keuntungan yang maksimal.
Yang sering diabaikan dan dilupakan banyak mendapat perhatian adalah profesionalisme dan sikap profesional juga mengandung pengertian komitmen pribadi dan moral pada profesi tersebut dan pada kepentingan pihak-pihak yang saling terkait. Orang yang profesional selalu berarti orang yang memiliki komitmen pribadi yang tinggi, yang serius menjalankan pekerjaannya, yang bertanggung jawab atas pekerjaannya agar tidak sampai merugikan pihak lainnya. Orang  yang profesional adalah orang yang menjalankan pekerjaannya secara tuntas dengan hasil dan mutu yang sangat baik karena komitmen dan tanggung jawab moral pribadinya.
Itu sebabnya mengapa bisnis hampir tidak pernah atau belum dianggap sebagai suatu profesi yang luhur. Bahkan sebaliknya seakan ada jurang yang memisahkan dunia bisnis dengan etika. Tentu saja ini terutama disebabkan oleh suatu pekerjaan kotor, tipu menipu, penuh kecurangan dan etika buruk. Bahkan tidak hanya masyarakat, melainkan sering orang bisnis menganggap dirinya bahwa memang pekerjaannya adalah tipu menipu, curang, membohongi orang lain dan sebagainya. Sehingga tidak heran bisnis mendapat predikat jelek, sebagai kerjanya orang-orang kotor.
Kesan dan sikap masyarakat tentang bisnis serta bisnis sendiri, seperti itu disebabkan oleh ulah orang-orang atau lebih tepatnya beberapa orang bisnis yang memperlihatkan citra yang begitu negatif di masyarakat. Beberapa orang bisnis yang hanya ingin mengejar keuntungan dengan menawarkan barang dan jasa dengan mutu rendah, yang tidak memperdulikan pelayanan terhadap konsumennya bahkan tidak menghiraukan keluhan konsumennya yang tidak sesuai dengan iklan ataupun janji terhadap barang atau jasa yang ditawarkannya. Sehingga hal ini membuat citra negative bagi bisnis tersebut.
Berdasarkan pengertian profesi  yang menekankan keahlian dan keterampilan yang tinggi serta komitmen moral yang mendalam, maka jelas kiranya bahwa pekerjaan yang kotor tidak akan disebut sebagai profesi. Oleh karenanya bisnis itu bukanlah merupakan profesi, jika bisnis dianggap sebagai sebagai pekerjaan kotor, kendati istilah profesi, profesional, dan profesionalisme sering diucapkan dalam kaitan kegiatan bisnis. Namun di pihak lain tidak dapat disangkal bahwa ada hanya pembisnis dan juga perusahaan yang sangat menghayati pekerjaan dan kegiatan bisnisnya sebagai sebuah profesi dalam pengertiannya sebagaimana kita ketahui bersama. Mereka tidak hanya memiliki keahlian dan keterampilan yang tinggi tetapi punya komitmen moral yang mendalam. Oleh karena itu bukan tidak mungkin bahwa bisnis pun dapat menjadi sebuah  profesi dalam pengertiannya yang sebenar-benarnya, bahkan menjadi sebuah profesi yang luhur.
Untuk melihat tepat tidaknya kata  profesi dipakai juga untuk dunia bisnis dan untuk melihat apakah bisnis dapat menjadi profesi yang luhur, mari kita tinjau dua pandangan dan penghayatan yang berbeda mengenai pekerjaan dan kegiatan bisnis yang dianut oleh para pelaku bisnis.

a.Pandangan Praktis Realistis
Pandangan ini terutama bertumpu pada kenyataan (pada umumnya) yang diamati berlaku dalam dunia bisnis dewasa ini. Pandangan ini berdasarkan pada apa yang umumnya dilakukan dalam dunia bisnis dewasa ini. Pandangan ini melihat bisnis sebagai suatu kegiatan di antara manusia yang menyangkut memproduksi, menjual dan membeli barang dan jasa untuk mendapatkan keuntungan.
Dalam pandangan ini ditegaskan bahwa secara jelas tujuan utama bisnis adalah mencari keuntungan. Bisnis adalah suatu kegiatan profit making. Dasar pemikirannya adalah orang yang terjun ke dalam dunia bisnis tidak punya keinginan dan tujuan lain ingin mendapatkan keuntungan. Kegiatan bisnis adalah kegiatan ekonomis dan bukan kegaitan sosial. Sehingga keuntungan tersebut untuk menunjang kegiatan bisnis, tanpa keuntungan bisnis tidak dapat berjalan.
Pandangan ini dianggap sebagai pandangan ekonomi klasik (Adam Smith) dan ekonomi neo-klasik (Milton Friedman). Adam Smith berpendapat bahwa pemilik modal baru dapat keuntungan untuk bisa merangsang menanamkan modalnya dan itu berarti tidak ada kegiatan ekonomi produktif sama sekali. Pada akhirnya tidak ada pekerja yang dipekerjakan dan konsumen tidak akan mendapatkan barang kebutuhannya.
Asumsi  Adam Smith adalah dalam masyarakat modern telah terjadi pembagian kerja dimana setiap orang tidak bisa lagi mengerjakan segala sesuatunya sekaligus dan bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Manusia modern harus memenuhi kebutuhan hidupnya dengan menukarkan barang produksinya dengan barang produksi milik orang lain. Dalam perkembangan zaman ada yang berhasil mengumpulkan modal dan memperbesar usahanya sementara yang lainnya hanya bisa menjadi pekerja orang lain. Maka terjadi kelas sosial.
Kedua, bahwa semua orang tanpa kecuali mempunyai kecenderungan dasar untuk membuat kondisi hidupnya menjadi jauh lebih baik. Dalam keadaan sosial yang telah terbagi menjadi kelas-kelas sosial, jalan terbaik untuk tetap mempertahankan modalnya dalam kegiatan produktif yang sangat berguna bagi kegiatan ekonomi nasional dan ekonomi dunia termasuk kelas pekerja. Hanya dengan membuat pemilik modal menanamkan modalnya, maka banyak orang bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Satu-satunya secara kuantitatif melalui kegiatan produktif keadaan modalnya serta moral dan sosial baik, antara lain karena punya dampak yang berguna bagi orang banyak. Karena itu secara moral tidak salah jika pelaku bisnis  itu mencari keuntungan.
Dalam kaitan dengan ini, tidak mengherankan bahwa Milton Friedman mengatakan bahwa omong kosong jika bisnis tidak mencari keuntungan. Ia melihat bahwa dalam kenyataanya hanya keuntunganlah yang menjadi satu-satunya motivasi atau daya tarik bagi pelaku bisnis. Menurut Friedman, mencari keuntungan bukan hal yang jelek, karena semua orang memasuki bisnis selalu dengan punya satu motivasi dasar yaitu mencari keuntungan. Artinya kalau semua orang masuk dalam dunia bisnis dengan satu motivasi dasar untuk mencari keuntugan, maka sah dan etis jika saya pun mencari keuntungan dalam bisnis.
b.Pandangan Ideal
Pandangan ideal ini dalam kenyataanya masih merupakan suatu hal yang ideal dalam dunia bisnis. Harus diakui bahwa sebagian pandangan yang ideal pandangan ini baru dianut oleh sebagian orang yang dipengaruhi oleh idealisme tertentu nilai tertentu yang dianutnya.
Menurut pandangan ini bisnis tidak lain adalah suatu kegiatan di antara manusia yang menyangkut produksi, menjual dan membeli barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan  masyarakat. Pandangan ini tidak menolak bahwa keuntungan adalah tujuan utama bisnis. Tapi keuntungan bisnis tidak dapat bertahan. Namun keuntungan hanya dilihat sebagai konsekuensi logis dalam kegiatan bisnis, yaitu bahwa dengan memenuhi kebutuhan masyarakat secara baik, keuntungan akan datang dengan sendirinya. Masyarakat akan merasa  terkait membeli barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan yang memenuhi kebutuhan mereka dengan mutu dan harga yang baik itu.
Dasar pemikirannya adalah pertukaran  timbal balik secara fair diantara pihak-pihak yang terlibat. Maka yang mau di tegakkan dalam bisnis yang menganut pandangan ini adalah keadilan komutatif, khususnya keadilan tukar atau pertukaran dagang yang fair. Sesungguhnya pandangan ini pun bersumber dari ekonomi klasiknya Adam Smith. Menurut Adam Smith, pertukaran dagang terjadi karena satu orang memproduksi lebih banyak barang tertentu, sementara ia sendiri membutuhkan barang lain yang tidak dapat memproduksinya sendiri. Jadi sesungguhnya kegiatan bisnis bisa terjadi karena keinginan untuk saling memenuhi kebutuhan hidup masing-masing. Hal itu berarti kegiatan bisnis merupakan perwujudan hakekat sosial manusia saling membutuhkan satu dengan lainnya. Dengan kata lain keuntungan bukan merupakan tujuan dalam melakukan kegiatan bisnis. Walaupun menurut Adam Smith pertukaran dagang didasarkan atas kepentingan pribadi masing-masing yang secara moral baik, pertukaran dagang atau bisnis merupakan upaya saling memenuhi kebutuhan masing-masing, yang hanya akan paling mungkin dipenuhi masing-masing orang diperhatikan.
Pandangan ini juga telah dihayati  dan dipraktekkan dalam kegiatan bisnis oleh beberapa orang pengusaha, bahkan menjadi etos bisnis dari perusahaan yang mereka dirikan. Sebagai contoh : Matsushita,berpendapat tujuan bisnis sebenarnya  bukanlah mencari keuntungan melainkan melayani kebutuhan masyarakat, Sedangkan keuntungan tidak lain hanyalah simbol kepercayaan masyarakat atas kegiatan bisnis suatu perusahaan. Hal itu berarti bahwa karena masyarakat merasa kebutuhan hidupnya dipenuhi, secara baik mereka akan menyukai produk perusahaan tersebut yang memang dibutuhkannya, tapi sekaligus juga puas dengan produk tersebut. Sehingga mereka akan tetap membeli produk tersebut. Dari situ akan mengalir keuntungan. Dengan demikian yang pertama-tama menjadi fokus perhatian dalam bisnis bukanlah mencari keuntungan, melainkan apa kebutuhan masyarakat dan bagaimana melayani kebutuhan masyarakat itu  secara baik dan dari sana akan mendapatkan keuntungan.
Pandangan Matsushita, sebenarnya dalam arti tertentu tidak sangat idealisitis, karena lahir dari visi bisnis yang kemudian diperkuat dengan dukungan oleh pengalamannya dalam mengelola bisnisnya. Ternyata perusahaan dan bisnisnya berhasil bertahan lama, tanpa perlu harus menggunakan segala cara demi mencapai keuntungan. Demikian pula pandangan seperti itu diakui dan dibuktikan kebenarannya oleh pengalaman banyak perusahanan yang juga mengembangkan nilai-nilai budaya perusahaan tertentu atau etos bisnis bagi perusahaan tersebut.
Dengan melihat kedua pandangan yang berbeda di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa citra jelek dunia sedikit banyak disebabkan oleh pandangan pertama sekedar bisnis mencari keuntungan. Tentu saja, pada dirinya sendiri, sebagaimana telah dikatakan keuntungan tidak jelek. Hanya saja sikap yang timbul dari kesadaran bahwa bisnis hanya pada satu tujuan untuk mencari keuntungan sangat berbeda dengan alternative lainnya. Yang terjadi adalah munculnya sikap dan perilaku yang menjurus pada menghalalkan segala cara, termasuk cara yang tidak dibenarkan siapapun hanya demi mendapatkan keuntungan. Akibatnya pelaku bisnis tersebut hidup dalam suatu dunia yang bahkan ia sendiri sejauh sebagai manusia tidak diinginkannya.
Salah satu upaya untuk membangun bisnis sebagai profesi yang luhur adalah membentuk, mendukung dan memperkuat organisasi profesi. Melalui organisasi profesi tersebut bisnis bisa dikembangkan sebagai sebuah profesi dalam pengertian yang sebenar-benarnya sebagaimana dibahas, jika bukan menjadi profesi yang luhur tentu saja sangat sulit untuk membentuk sebuah organisasi profesi yang mencakup semua bidang bisnis.
Dalam hal ini KADIN dapat diperdayakan untuk kepentingan tersebut. Yang lebih efektif adalah membentuk organisasi profesi untuks setiap kelompok atau bidang bisnis : tekstil, konstruksi, bisnis retail tambang dan sebagainya. Organisasi-organisasi ini tidak hanya menangani kegiatan bisnis teknis dari kelompoknya melainkan juga menjadi semacam polisi moral yang akan memberikan rekomendasi kepada pemerintah dalam mengeluarkan izin usaha bagi para anggotanya dan tanpa rekomendasi itu izin tersebut tidak akan diperoleh. Paling tidak organisasi ini memberikan peringkat / ranking label kualitas yang menentukan sehat tidaknya, etis tidaknya, perusahaan-perusahaan yang menjadi anggotanya. Peringkat ini sangat diandalkan masyarakat dan semua pelaku bisnis lainnya sehingga membuat para anggota merasa membutuhkannya dengan menjadi anggota yang setia dari organisasi profesi tersebut.
Jika cara ini dijalankan, dengan kontrol yang ketat dari organisasi profesi, akan bisa terwujud iklim bisnis yang baik. Tentu saja hal ini pun mengandalkan bahwa organisasi  profesi itu sendiri bersih dan baik; tidak ada nepotisme, tidak ada kolusi tidak ada diskriminasi dalam pemberian rekomendasi peringkat atau label kualitas. Demikian pula ini pun mengandalkan pemerintah, melalui departemen terkait, memang bersih dari praktek-praktek yang dapat merusak citra bisnis yang baik dan etis.

D.Seberapa Beretikakah?
Pada Etika Khusus dibagi menjadi 3 (tiga) macam, yaitu :
Etika Individual ; yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap diri sendiri. Salah satu prinsip yang secara khusus relevan dalam etika individual adalah prinsip integritas pribadi, yang berbicara mengenai perilaku individual tertentu dalam rangka menjaga dan mempertahankan nama baiknya sebagai pribadi moral.
Etika Sosial ; yaitu suatu etika yang berbicara mengenai kewajiban dan hak, pola dan perilaku manusia sebagai makhluk sosial ber-intraksi dengan sesamanya. Hal ini tentu saja sebagaimana hakikat manusia yang bersifat ganda, yaitu sebagai makhluk individual dan sosial, etika individual dan etika sosial berkaitan erat. Bahkan dalam arti tertentu sulit untuk dilepaskan dan dipisahkan satu dengan lainnya. Karena kewajiban seseorang terhadap dirinya berkaitan langsung dengan banyak hal yang mempengaruhi pula kewajibannya terhadap orang lain, dan demikian pula sebaliknya.
Etika Lingkungan Hidup ; yaitu sebuah etika yang saat ini sering dibicarakan sebagai cabang dari etika khusus. Etika ini adalah hubungan antara manusia dengan lingkungan alam yang ada di sekitarnya. Sehingga etika lingkungan ini dapat merupakan cabang dari etika sosial (sejauh menyangkut hubungan antara manusia dengan manusia, yang bersangkutan dengan dampak lingkungan) maupun berdiri sendiri dengan sebagai etika khusus (sejauh menyangkut hubungan manusia dengan lingkungannya). Lingkungan hidup dapat dibicarakan juga dalam kerangka bisnis, karena pola interaksi bisnis sangat mempengaruhi lingkungan hidup.
Dengan demikian, secara umum kita dapat membuat skema sebagai berikut :

E.     Etika Profesi
Pengertian Profesi dapat dirumuskan sebagai pekerjaan yang dilakukan sebagai nafkah hidup dengan mengandalkan keahlian dan ketrampilan yang tinggi dan dengan melibatkan komitmen  pribadi (moral) yang mendalam. Dengan demikian profesional adalah orang yang melakukan suatu pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan keahlian dan ketrampilan yang tinggi serta mempunyai komitmen pribadi yang mendalam atas pekerjaan itu.
Adapun Ciri-ciri dari Profesi yang secara umum ada 6 (enam), yaitu :
Memiliki Keahlian dan Ketrampilan Khusus
Adanya komitmen moral yang tinggi.
Seorang Profesional adalah orang yang hidup dari profesinya.
Mempunyai tujuan mengabdi untuk masyarakat.
Memiliki sertifikasi maupun izin atas profesi yang dimilikinya.

Mengapa bisnis harus dilakukan secara etis.
1.untuk memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan.
2.Pengaruh positif etika bisnis terhadap profitability.
Manfaat etika bisnis
1.membantu menghilangkan grey area
2.bagaimana perusahaan menilai tanggung jawab sosialnya.

Maaf jika banyak yang belum sesuai tulisan maupun kelengkapan penjelasannya



www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

Sunday, December 17, 2017

Sejarah UA-KMK St.Thomas Aquinas Unitri

SEJARAH ORGANISASI

Pada awalnya UA-KMK St. Thomas Aquinas bernama Unit Aktivitas Kegiatan Kristen(UAKK) St. Andreas yang pada saat itu menaungi mahasiswa Kristen (Protestan & Katolik). Karena pada tahun 2000 mahasiswa Katolik masih berjumlah sekitar belasan orang. Seiring dengan berjalannya waktu Universitas Tribhuwana Tunggadewi semakin dikenal khususnya diluar Pulau Jawa, yakni Kalimantan, Papua, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Negara Timor Leste. Hal inilah yang menyebabkan kuota mahasiswa Katolik di UNITRI bertambah hingga ratusan.

Melihat kuota mahasiswa yang kian bertambah pesat maka pada tanggal 28 Januari 2003 oleh beberapa Founding Fathers (Kakak Petrus Pulang Cs) mendirikan Unit Aktivitas Kegiatan Mahasiswa Katolik (UA-KMK) St.Thomas Aquinas di Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang.

Dalam kurun waktu satu tahun kegiatan yang dijalankan bersifat kekeluargaan karena belum ada struktur organisasi hingga tahun 2004 barulah struktur organisasi dibentuk dan KakakPetrus Pulang dipercayakan sebagai Ketua UA-KMK yang pertama.

Perjalanan yang panjang dari tahun 2003 sampai sekarang banyak terpaan yang datang dan pergi melanda gubuk tua begitulah sebutan akrab untuk UA-KMK St. Thomas Aquinas. Akan tetapi sampai saat ini masih berdiri kokoh. Semuanya terjadi karena pilar penopang yang menjadi visi dari gubuk tua benar-benar ampuh, ketiga pilar tersebut adalah Katoliksitas, Intelektualitas dan Fraternitas.

II. SPIRIT ORGANISASI

UA-KMK St. Thomas Aquinas memiliki spirit organisasi sebagai pilar penting dalam menjaga eksistensi organisasi yang dikenal dengan : Katoliksitas,Intelektualitas dan Fraternitas.

3.1 Katoliksitas :

Ini merupakan rahim dari UA-KMK St. Thomas Aquinas, yang membawa misi melahirkan pola pola pemikiran dan aktualisasi diri dalam kekatolikan sejati. Penempaan anggota yang lebih kharismatik dengan membawa beban salib Kristus.

3.2 Intelektualitas :

Daya intelektual harus dimiliki anggota sebagai dasar kekuatan untuk mampu beradaptasi dan berani. Pemikiran ini didorong dan dibangun melalui sendi – sendi katoliksitas dan fraternitas.

3.3 Fraternitas :

Membentuk persaudaraan adalah pertalian dari diri masing – masing yang diikat dalam sebuah organisasi dan memandang Aku, Dia dan Mereka adalah saudara.





www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

Spekulasi Trump,menimbulkan banyak negara angkat bicara,hingga ke Paus Pemimpin tertinggi Umat Katolik Sedunia

     Pengakuan Donald Trump atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel telah menarik tanggapan yang marah dan putus asa dari para pemimpin global dan regional - yang memperingatkan bahwa hal itu akan menghancurkan proses perdamaian, memperkuat ekstremis dan melemahkan pendirian AS di dunia.

Dalam sebuah pidato kepada wartawan beberapa saat setelah presiden AS selesai berbicara, sekretaris jenderal PBB António Guterres mengatakan bahwa dia menentang "tindakan sepihak yang akan membahayakan prospek perdamaian bagi orang Israel dan Palestina".

"Pada saat ini kegelisahan besar, saya ingin menjelaskan - tidak ada alternatif untuk solusi dua negara," kata Guterres. "Tidak ada rencana B."



Sebelumnya pada hari Rabu, Paus Francis telah mengajukan permohonan tulus kepada Trump untuk menghormati status quo kota tersebut, dan untuk menyesuaikan diri dengan resolusi PBB. Paus mengatakan kepada ribuan orang di khalayak umumnya: "Saya tidak dapat diam tentang kekhawatiran mendalam saya tentang situasi yang telah diciptakan dalam beberapa hari terakhir ini."
Mengapa mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel yang begitu bertengkar?
Dia mengatakan bahwa dia berharap "kebijaksanaan dan kehati-hatian berlaku, untuk menghindari penambahan unsur ketegangan baru ke panorama global yang sudah tersesat dan ditandai oleh begitu banyak konflik yang kejam".

Di tingkat regional, tanggapan tersebut secara universal bermusuhan, termasuk dari Arab Saudi, sekutu setia Amerika Serikat. Riyadh mengatakan bahwa upaya terus-menerus untuk menegosiasikan kesepakatan damai, dimulai dengan penyatuan kepemimpinan Palestina, akan dirusak oleh rencana AS. Raja Salman mengatakan kepada Trump melalui telepon bahwa perubahan status Yerusalem akan meningkatkan ketegangan regional, media Saudi melaporkan.

Seorang juru bicara presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan bahwa AS "menceburkan wilayah dan dunia ke dalam api tanpa akhir yang terlihat".

Menteri luar negeri Turki, Mevlüt Çavuşoğlu, mengatakan bahwa dia telah memberi tahu menteri luar negeri AS, Rex Tillerson, bahwa Washington membuat kesalahan besar, dan seluruh dunia menentang keputusan tersebut. Turki telah menyarankan agar hubungan diplomatik bisa dipecat dengan Israel jika langkah kedutaan tersebut terus berlanjut.

Lebanon mengatakan bahwa keputusan Trump telah mengembalikan proses perdamaian selama beberapa dekade, dan hal itu mengancam stabilitas regional dan mungkin global. Menteri luar negeri Qatar menggambarkannya sebagai hukuman mati bagi semua orang yang mencari kedamaian. Yordania mengatakan Trump telah melanggar "legitimasi internasional".
Ada laporan sebuah demonstrasi di luar konsulat AS di Istanbul pada Rabu malam. Di Tunisia, sebuah serikat buruh menggambarkan pengumuman tersebut sebagai sebuah deklarasi perang dan menyerukan sebuah demonstrasi massal di sana.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, adalah pemimpin barat pertama yang menolak pengumuman tersebut, dengan mengatakan bahwa status terakhir Yerusalem harus diselesaikan melalui negosiasi. Dia meminta ketenangan dan menahan diri dari kekerasan.



Perdana menteri Inggris, Theresa May, mengatakan Inggris menentang keputusan Trump tentang Yerusalem dan menyebutnya "tidak membantu dalam hal prospek perdamaian di wilayah ini".

"Kami tidak setuju dengan keputusan AS untuk memindahkan kedutaannya ke Yerusalem dan mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel sebelum kesepakatan status terakhir," katanya. "Kedutaan Besar Inggris untuk Israel berbasis di Tel Aviv dan kami tidak memiliki rencana untuk memindahkannya.

"Posisi kita pada status Yerusalem sudah jelas dan sudah lama: harus ditentukan dalam penyelesaian yang dinegosiasikan antara Israel dan Palestina, dan Yerusalem pada akhirnya harus menjadi ibukota bersama negara-negara Israel dan Palestina. Sejalan dengan resolusi dewan keamanan yang relevan, kami menganggap Yerusalem Timur sebagai bagian dari Wilayah Pendudukan Palestina. "

Baik Jerman dan Prancis memperbarui saran perjalanan ke warganya, memperingatkan kemungkinan bentrokan di Israel dan wilayah-wilayah pendudukan.

Atas permintaan Yordania dan Palestina, sebuah pertemuan darurat menteri luar negeri Arab akan diadakan pada hari Sabtu. Liga Arab memperingatkan bahwa pengakuan Yerusalem tersebut akan menjadi serangan yang terang-terangan terhadap negara Arab. Organisasi untuk Kerjasama Islam akan bertemu di Istanbul pada tanggal 13 Desember dalam sebuah sesi khusus untuk mengkoordinasikan sebuah tanggapan.

Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan bahwa ada langkah untuk mengakui Yerusalem karena ibukota Israel dibuat "karena keputusasaan dan kelemahan" karena "tangan mereka terikat dan mereka tidak dapat mencapai tujuan mereka".

Khamenei, yang dengan tegas anti-Israel, mengatakan kepada pejabat pemerintah: "Kemenangan adalah milik umat Islam. Palestina akan bebas, bangsa Palestina akan meraih kemenangan. "
Tanggapan Inggris berada di ujung spektrum yang lebih ringan. Berbicara sebelum pengumuman Trump, Boris Johnson, sekretaris luar negeri Inggris, mengatakan bahwa dia khawatir, namun penting untuk menunggu rincian pernyataan presiden tersebut.

Sebelum bertemu Tillerson, Johnson mengatakan bahwa keputusan tersebut "menjadikannya lebih penting daripada sebelumnya bahwa usulan Amerika yang telah lama ditunggu mengenai proses perdamaian Timur Tengah sekarang diajukan, yang seharusnya terjadi sebagai masalah prioritas".

Di London, presiden Dewan Perwakilan Rakyat Yahudi, Jonathan Arkush, menyambut baik keputusan Trump, dengan mengatakan bahwa sangat aneh bahwa hal itu harus dilihat sebagai sesuatu yang luar biasa. "Yerusalem telah menjadi pusat spiritual kehidupan Yahudi selama 3.000 tahun, sejak zaman Raja Daud," katanya. "Mengingat bahwa Yerusalem sebenarnya adalah ibukota historis, sekarang dan legal, Israel, keputusan oleh banyak negara untuk tidak mengakui secara resmi tindakan kriminal pasca-kebenaran ini."

Seorang juru bicara Kremlin mengatakan presiden Rusia, Vladimir Putin, telah menyatakan keprihatinannya atas pengumuman tersebut, namun juga menunggu untuk mendengar pidato Trump.
 Visi global Trump adalah mimpi buruk. PBB harus bertindak
"Mark Seddon"



www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

Friday, December 15, 2017

Teori Ekonomi Makro pengertian dalam bahasa inggris

Nama : Dionisius Hendry Gunawan
Nim    : 2015120090
Prodi  : Manajemen
Toeri Ekonomi Makro(Macro Economic)



Macroeconomic or macro-economics is the study of the overall economy. Macro-economics to explain the economic changes that affect many masyakarakat, company, and market. Macroeconomics can be used to analyze the best way to influence the targets of wisdom such as economic growth, price stability, employment and the achievement of sustainable balance sheet. Although macroeconomic an area of broad learning, there are two areas of research that characterizes this discipline: activities to learn about the causes and effects of the fluctuations in state revenue short term (business cycles), and activities to learn the determining factor of long term economic growth (increase National income).
National output is the total value of all the country's production at the authorized period. All are manufactured and sold generating revenue. Therefore, the output and income is usually considered to be similar and the two terms are often used alternately turns. Output can be measured as the sum of income, or, can be seen in terms of production and is measured as the total value of final goods and services or it could be from the sum of all value added in the country.
Macro economic output is usually measured by the Gross Domestic Product (GDP) or one of the national accounts. Economists interested in the rise in long-term outcome will study economic growth. Advances in technology, machinery and other capital accumulation, as well as better education and human capital will all lead to greater economic output in the course of time. However, the output does not always go up consistently. The business cycle can lead to a decrease in short-term output is called a recession. Economists are looking macroeconomic policy could prevent the economy plunged into recession and could eventually spur long-term growth more quickly.
A diagram using data from the US shows the relationship between economic growth and unemployment expressed by Okun's Law. These relationships demonstrate cyclical unemployment. Economic growth leads to a lower unemployment rate.
The number of unemployed in an economy is measured by the unemployment rate, ie the percentage of workers without jobs who are in the labor force. Just enter the labor force of workers who actively seek work. Retired people, pursuing education or who do not have the support for a job because the lack of employment prospects, it is not included in the labor force.

Unemployment itself can be divided into several types that are all related to the causes were different. Classical unemployment occurs when the employee's salary is too high so that employers do not dare to hire more staff, more than the existing ones. Salary could be too high because of the minimum wage or their trade union activities. Similarly, the classical unemployment, frictional unemployment occurs when there are jobs for workers but causing their time to look for the period during which the worker becomes unemployed. [3]
Structural unemployment includes several types of causes of unemployment including incompatibility between the worker's ability and capability sought by the existing work. [4] The massive unemployment can happen when an industry in transition economies and the ability of workers become unused. Structural unemployment was also quite similar to the frictional unemployment because both dwell on the problems of incompatibility of the ability of workers with jobs, but different because of structural unemployment includes also a need to increase the ability of self, not just short-term search process. [5]
Although there are several types of unemployment there is always something going however kedaaan economy at that time, unemployment siklikan occur when economic growth became stagnant. Okun's Law shows the empirical relationship between unemployment and economic growth. [6] The original version of Okun's law states that a 3% increase in economic output will lead to a 1% decrease in unemployment.
Inflasi dan Deflasi
Kenaikan harga umum disebuah ekonomi disebut dengan inflasi. Ketika harga menurun, maka terjadi deflasi. Ekonom mengukur perubahan harga ini menggunakan indeks harga. Inflasi bisa terjadi ketika suhu ekonomi menjadi terlalu panas dan tumbuh terlalu cepat. Mirip dengan ini, ekonomi yang merosot bisa mengakibatkan deflasi.
Bank Sentral yang mengatur ketersediaan uang suatu negara, selalu mencoba menghindari adanya perubahan tingkat harga menggunakan kebijakan moneter. Dengan menaikan tingkat suku bunga atau menurunkan ketersediaan uang di dalam sebuah ekonomi akan menurunkan inflasi. Inflasi bisa mengakibatkan bertambahnya ketidakpastian dan konsekuensi negatif lainnya. Deflasi bisa menurunkan keluaran ekonomi. Bank sentral akan mengusahakan stabilnya harga untuk melindungi ekonomi dari akibat negatif atas fluktuasi harga.
Perubahan di tingkat harga bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor. Teori kuantitas uang menyatakan bahwa pergerakan tingkat harga itu berhubungan langsung dengan penawaran uang. Fluktuasi jangka pendek bisa juga berhubungan dengan faktor moneter, tetapi perubahan pada permintaan agregat dan penawaran agregat bisa juga mempengaruhi tingkat harga. Contohnya, penurunan di permintaan karena adanya resesi bisa mengakibatkan indeks harga yang rendah dan deflasi. Syok penawaran negatif, seperti krisis minyak, akan menurunkan penawaran agregat dan menyebabkan inflasi.


www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

Tuesday, December 12, 2017

MAKALAH PERILAKU KONSUMEN (CONSUMER BEHAVIOR) “BELAJAR DAN INGATAN (LEARNING AND MEMORY)”


BAB I
PENDAHULUN
A.    LATAR BELAKANG
Belajar sangat penting untuk proses konsumsi. Pada kenyataannya, dalam perilaku konsumen terdapat banyak tingkah laku yang dipelajari. Seperti yang digambarkan, kita memperoleh sebagian besar sikap kita, nilai-nilai, selera, perilaku, dan preferensi, makna simbolis, dan perasaan melalui pembelajaran. Budaya dan kelas social, melalui lembaga-lembaga seperti sekolah dan organisasi keagamaan, serta keluarga, teman, media massa, dan periklanan, memberikan pengalaman belajar yang sangat mempengaruhi jenis gaya hidup kita mencari produk yang kita konsumsi. Belajar adalah perubahan dalam isi atau organisasi memori jangka panjang dan atau perilaku. Dengan demikian, belajar adalah hasil dari pengolahan informasi.
            Memori adalah hasil yang kita dapat pengetahuan sepanjang waktu. Jadi dalam learning melibatkan suatu proses atau kegiatan yang dilakukan seseorang dalam memperoleh pengetahuan. Pengetahuan yang diperoleh tersebut akan disimpan di otak yang berupa memori. Jadi memori itu adalah “hasil (outcome)” daripada learning. Mengingat adalah proses pembelajaran yang berkaitan dengan pemahaman dan penggunaan apa yang didengar dan dilihat dengan baik. Mengingat juga merupakan suatu kemahiran untuk mengingat kembali dengan menyebut atau menulis kembali fakta dan kejadian berlalu selepas beberapa lama.







BAB II
PEMBAHASAN
B.     PROSES PEMBELAJARAN (THE LEARNING PROCESS)
Belajar adalah proses yang berkelanjutan. Dunia pengetahuan kita terus-menerus direvisi karena kita menghadapi rangsangan baru dan menerima umpan balik yang berkelanjutan. Konsep pembelajaran mencakup banyak hal, mulai dari hubungan sederhana konsumen antara stimulus seperti logo produk dan respons terhadap rangkaian aktivitas kognitif yang kompleks.

C.     TEORI BELAJAR PERILAKU (BEHAVIORAL LEARNING THEORIES)
Teori pembelajaran perilaku mengasumsikan bahwa pembelajaran terjadi sebagai hasil tanggapan terhadap kejadian eksternal. Belajar adalah perubahan dalam perilaku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon. Para penganut paham perilaku ini yakin bahwa hasil belajar akan terlihat dari perubahan perilaku yang dapat diamati, atau diukur, dan perubahaan ini terjadi sebagian besar karena lingkungan. Asumsi dasar dari perspektif perilaku adalah bahwa semua mahluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkunganmelalui respon.
Ada beberapa konsep yang mewakili paham perilaku, yaitu:
1.      Pengkondisian Klasik (Classical Conditioning)
Suatu teori belajar yang mengutarakan bahwa makhluk hidup, baik manusia maupun hewan merupakan makhluk pasif yang bisa diajarkan perilaku tertentu melalui pengulangan. Pengkondisian klasik terjadi ketika stimulus yang memunculkan respons dipasangkan dengan stimulus lain yang pada awalnya tidak menimbulkan respons tersendiri.
2.      Pengondisian Instrumental (Instrumental Conditioning)
Pengondisian instrumental (operant conditioning) terjadi saat individu belajar melakukan perilaku yang menghasilkan hasil positif dan untuk menghindari hal-hal yang menghasilkan hasil negatif. Pendekatan ini terkait erat dengan B.F. Skinner. (Dia mengajar merpati dan hewan lainnya untuk menari dan bermain Ping-Pong dengan menggunakan metode ini).
1.      Aplikasi Pemasaran Prinsip-Prinsip Pembelajaran Perilaku (Marketing Applications Of Behavioral Learning Principles)
Banyak strategi pemasaran berfokus pada pembentukan asosiasi antara rangsangan dan tanggapan. Contohnya adalah:
1.      Citra merek yang khas.
2.      Keterkaitan antara produk dan kebutuhan yang mendasarinya.
3.      Ekuitas merek adalah di mana merek memiliki asosiasi positif yang kuat dalam memori konsumen dan banyak memberi kesetiaan sebagai hasilnya.
4.      Pengulangan bisa sangat berharga. Terlalu banyak pengulangan, bagaimanapun, berakibat pada kecacatan iklan.
Iklan sering memasangkan produk dengan stimulus positif untuk menciptakan asosiasi yang diinginkan.
·         Urutan stimulus terkondisi dan stimulus tak terkondisi disajikan dapat mempengaruhi kemungkinan pembelajaran akan terjadi. Menyajikan stimulus tanpa syarat sebelum stimulus terkondisi (backward conditioning) tidak efektif.
·         Asosiasi produk bisa dipadamkan dalam jangka panjang jika tidak diperkuat.
Proses generalisasi stimulus sering menjadi inti keputusan branding dan kemasan yang mencoba memanfaatkan asosiasi positif konsumen dengan merek atau nama perusahaan yang ada. Strategi meliputi:
1.      Family branding.
2.      Ekstensi baris produk.
3.      Perizinan.
4.      Kemasan mirip.
 Penekanan pada mengkomunikasikan atribut khas produk berhadapan dengan pesaingnya adalah aspek penting dari penentuan posisi, di mana konsumen membedakan merek dari pesaingnya. Diskriminasi stimulus mencoba untuk mempromosikan atribut merek yang unik.
 Kekhawatiran bagi pemasar yang terkait dengan diskriminasi stimulus mencakup hilangnya hak eksklusif atas nama merek ke domain publik dan pembajakan merek.
2.      Aplikasi Pemasaran Prinsip Pengondisian Instrumental (Application Of Instrumental Conditioning Principles)
Prinsip pengkondisian instrumental sedang bekerja saat konsumen diberi penghargaan atau dihukum karena keputusan pembelian.
·      Sebagian besar perusahaan memperkuat konsumsi.
·      Teknik populer yang disebut pemasaran frekuensi memperkuat pembelian reguler dengan memberi mereka hadiah dengan nilai yang meningkat seiring dengan jumlah yang dibeli.
D.     TEORI PEMBELAJARAN KOGNITIF (COGNITIVE LEARNING THEORY)
Pendekatan teori belajar kognitif menekankan pentingnya proses mental internal. Perspektif ini memandang orang sebagai pemecah masalah yang secara aktif menggunakan informasi dari dunia di sekitar mereka untuk menguasai lingkungan mereka.
1.      Apakah Belajar Sadar atau Tidak?
Ada beberapa aliran pemikiran.
1.      Satu sekolah percaya bahwa pengkondisian terjadi karena subjek mengembangkan hipotesis sadar dan kemudian bertindak terhadapnya.
2.      Ada juga bukti adanya pengetahuan prosedural yang tidak disadari - kita beralih ke pola yang sudah dikenal (tanggapan otomatis).
2.      Pembelajaran observasi
Pembelajaran observasional terjadi ketika orang melihat tindakan orang lain dan mencatat segala bantuan yang mereka dapatkan untuk perilaku mereka, pembelajaran terjadi sebagai hasil pengalaman pengganti dan bukan pengalaman langsung.
3.      Aplikasi Pemasaran Prinsip Belajar Kognitif (Application of Cognitive Learning Principles)
Kemampuan konsumen untuk belajar dengan cara ini telah membantu pemasar.
1.      Kesediaan orang untuk membuat bala bantuan mereka sendiri telah menyelamatkan pemasar karena harus melakukannya untuk mereka.
2.      Konsumen tampaknya menikmati penggunaan "model" sebagai model peran dan panduan pembelian.
E.     PERAN MEMORI DALAM BELAJAR (THE ROLE OF MEMORY IN LEARNING)
Memori melibatkan proses memperoleh informasi dan menyimpannya dari waktu ke waktu sehingga akan tersedia bila diperlukan.
1.       Pendekatan kontemporer untuk mempelajari memori menggunakan pendekatan pemrosesan informasi.
2.      Pada tahap pengkodean, informasi dimasukkan dengan cara yang akan dikenali sistem.
3.       Pada tahap penyimpanan, pengetahuan ini terintegrasi dengan apa yang sudah ada di memori dan "pergudangan" sampai dibutuhkan.
4.      Selama pengambilan, orang tersebut mengakses informasi yang diinginkan.
1.      Mengkodekan Informasi Untuk Pengambilan Nanti (Encoding Information For Later Retrieval)
Cara informasi dikodekan, atau diprogram secara mental, membantu menentukan bagaimana hal itu akan terwakili dalam memori.
1.      Konsumen dapat memproses stimulus hanya dalam hal makna indrawi (seperti warna atau bentuknya).
2.      Arti semantik mengacu pada asosiasi simbolis, seperti gagasan bahwa orang kaya minum sampanye atau pria modis itu memakai anting.
3.      Kenangan episodik adalah hal-hal yang berhubungan dengan peristiwa yang relevan secara pribadi.
4.      Kenangan kilat adalah yang sangat jelas (seperti kenangan pada tanggal 11 September 2001).
·      Salah satu metode dalam menyampaikan informasi produk adalah melalui narasi atau cerita.
·      Banyak dari apa yang diperoleh individu tentang informasi sosial diterima melalui narasi atau cerita; Oleh karena itu, ini adalah teknik pemasaran yang berguna untuk mentransmisikan informasi.



2.      Sistem Memori (Memory System)
Ada tiga sistem memori yang berbeda:
1.      Memori sensorik (Sensory Memory)
 Memungkinkan penyimpanan informasi yang kita terima dari indra kita. Penyimpanan ini sangat sementara (hanya berlangsung beberapa detik).
2.      Urutan Memori Istilah (Turn-Term Memory)
 Juga menyimpan informasi untuk jangka waktu terbatas, dan kapasitasnya terbatas. Anggap saja sebagai memori kerja karena memegang informasi yang saat ini kita proses. Informasi dapat disimpan secara akustik (dalam hal bagaimana kedengarannya) atau secara semantis (dalam hal apa artinya). Memori umumnya menyimpan informasi dengan menggabungkan potongan kecil ke dalam yang lebih besar dalam proses yang dikenal dengan chunking.
·         Potongan adalah konfigurasi yang familiar bagi orang tersebut dan dapat dimanipulasi sebagai satu unit.
·         Contohnya adalah nama merek, yang merangkum banyak informasi terperinci.
3.      Memori jangka panjang (Long-Term Memory)
 Adalah sistem yang memungkinkan kita menyimpan informasi untuk jangka waktu yang lama. Slogan atau jingle catchy sering membantu di bidang ini. Proses kognitif yang disebut latihan elaboratif memungkinkan informasi berpindah dari ingatan jangka pendek ke ingatan jangka panjang.
3.         Menyimpan Informasi Dalam Memori (Storing Information In Memory)
Hubungan antara jenis memori merupakan sumber kontroversi.
1.         Pandangan tradisional (multiple store) adalah memori jangka pendek dan memori jangka panjang adalah sistem yang terpisah.
2.         Karya terbaru mengatakan bahwa mereka mungkin saling bergantung (model aktivasi memori). Menyimpan dalam arti bahwa informasi tersebut mungkin akan ditempatkan dalam ingatan jangka panjang.

Model aktivasi mengusulkan agar bagian informasi masuk disimpan dalam jaringan asosiasi yang berisi banyak informasi terkait yang diatur menurut beberapa rangkaian hubungan. Inilah cara konsumen bisa mengatur merek, pabrikan, dan toko.
1.         Unit penyimpanan ini dikenal sebagai struktur pengetahuan (anggap mereka sebagai spider Webs yang penuh pengetahuan).
·            Informasi ini dimasukkan ke dalam simpul yang dihubungkan oleh asosiatif dalam struktur ini.
·             Potongan informasi yang dilihat serupa dalam beberapa cara digabungkan bersama dalam kategori yang lebih abstrak.
2.         Kategori preferensi dikenal sebagai kumpulan yang ditimbulkan. Tugas pemasar adalah memposisikan diri sebagai anggota kategori dan memberikan isyarat yang memudahkan penempatannya dalam kategori yang tepat.
Menyebarkan Aktivasi (Spreading Activation)
Konsumen mengalami proses penyebaran aktivasi saat mereka beralih bolak-balik antara tingkat makna. Jejak memori dikirim keluar. Mereka bisa jadi:
1.         spesifik merek (Brand-Specific) : Dalam hal klaim yang dibuat untuk merek.
2.         Ad-specific (Ad-Specific) : Dalam hal media atau isi iklan itu sendiri.
3.         Identifikasi merek (Brand Indentification) : Dalam hal nama merek.
4.         Kategori produk (Product Category) : Dalam hal bagaimana produk bekerja atau dimana seharusnya digunakan.
5.         Reaksi evaluative (Evaluative Reaction) : Emosi positif atau negatif, seperti “yang terlihat menyenangkan’.
4.         Informasi Retrieval untuk Keputusan Pembelian (Retrieving Information For Purchase Decisions)
Retrieval adalah proses dimana informasi diakses dari ingatan jangka panjang. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan adalah:
·            Umur.
·            Variabel situasi (seperti lingkungan).
1.         Efek jarak menjelaskan kecenderungan kita mengingat materi cetak dengan lebih efektif saat pengiklan mengulang item target secara berkala daripada menyajikannya berulang kali dalam jangka waktu singkat.
2.         Dalam sebuah proses yang disebut pengambilan kembali yang bergantung pada keadaan, orang lebih mampu mengakses informasi jika keadaan internal mereka sama pada saat mengingat ketika informasi tersebut dipelajari.
3.         Fenomena ini, yang disebut efek kesesuaian suasana hati, menggarisbawahi keinginan untuk mencocokkan suasana hati konsumen pada saat pembelian saat merencanakan paparan terhadap komunikasi pemasaran.
5.      Faktor-faktor yang Mempengaruhi Lupa (Factors Influencing Forgetting)
Pemasar jelas berharap konsumen tidak melupakan produknya. Proses lupa terdiri dari:
1.         Melupakan juga terjadi karena gangguan; Sebagai informasi tambahan dipelajari, ia menggantikan informasi sebelumnya.
2.         Konsumen mungkin melupakan asosiasi stimulus-respons jika mereka mempelajari respons baru terhadap rangsangan yang sama atau serupa (interferensi retroaktif).
3.         Pembelajaran sebelumnya dapat mengganggu pembelajaran baru melalui proses yang dikenal sebagai gangguan proaktif.
6.      Produk sebagai Pembuat Memori (Product As Memory Markers)
Produk dan iklan dapat menjadi isyarat pengambilan yang kuat.
1.         Nostalgia telah digambarkan sebagai emosi pahit, dimana masa lalu dipandang dengan kesedihan dan kerinduan. Ini memiliki daya tarik bagi banyak konsumen.
2.         Pemasaran retro mencoba mengembalikan iklan lama untuk menarik pasar nostalgia. Merek retro adalah versi terbaru dari merek dari periode sejarah sebelumnya.

7.      Mengukur Memori untuk Pesan Pemasaran (Measuring Memory For Marketing Stimuli)
Hal ini terutama berlaku untuk iklan televisi. (Hanya 7 persen pemirsa televisi dapat mengingat produk atau perusahaan yang ditampilkan di sebagian besar iklan terbaru yang mereka tonton.)
1.         Kesan yang dibuat disebut impact.
2.         Ukuran dampaknya adalah:
·      Pengakuan.
·       ingat
3.         Pengakuan cenderung tinggal lebih lama dari recall.
4.         Satu tes untuk mengukur pengenalan dan recall adalah Starch Test.
F.      MASALAH DENGAN UKURAN MEMORY ( PROBLEMS WITH MEMORY MEASURES)
         Meskipun pengukuran daya ingat iklan adalah important, kemampuan pengukuran yang ada untuk menilai secara akurat dimensi ini telah dikritik karena beberapa alasan, yang sekarang kita pelajari.
·            Bias Respon (Response Biases)
Hasil yang diperoleh dari alat ukur tidak harus karena apa yang diukur, melainkan untuk sesuatu yang lain tentang instrument atau responden.
·            Penyimpangan Memori (Memory Lapses)
Orang juga cenderung lupa dengan informasi secara tidak sengaja.
·            Memori Untuk Fakta Versus (Memory For Facts Versus Feeling)
Secara khusus, beberapa kritikus berpendapat bahwa tindakan ini tidak secara memadai memanfaatkan dampak “perasaan” iklan dimana tujuannya adalah untuk membangkitkan emosi yang kuat daripada menyampaikan keuntungan produk yang nyata.





BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
·         Belajar adalah perubahan perilaku yang disebabkan oleh pengalaman. Belajar dapat terjadi melalui asosiasi sederhana antara stimulus dan respon, atau melalui serangkaian aktivitas kognitif yang komplek.
·         Teori pembelajaran perilaku mengansumsi bahwa pembelajaran accurs sebagai hasil tanggapan terhadap kejadian eksternal.
·         Respon ini juga bisa meluas ke rangsangan lain yang serupa dalam proses yang dikenal sebagai generalisasi stimulus.
·         Pengondisian operan atau instrumentas terjadi saat orang tersebut belajar melakukan perilaku yang menghasilkan hasil positif dan menghindari hal-hal yang menghasilkan hasil negative.
·         Pembelajaran kognitif terjadi sebagai proses mental.
·         Memori mengacu pada penyimpanan informasi yang dipelajari.
·         Informasi tidak disimpan secara terpisah, digabungkan kedalam struktur pengetahuan, yang dikaitkan dengan data terkait lainnya.
·         Produk juga berperan sebagai penanda memori, mereka digunakan oleh konsumen untuk mengingat kembali kenangan tentang pengalaman masa lalu (kenangan otobiografi) dan sering dinilai karena kemampuan mereka untuk melakukan hal ini.
·         Memori untuk informasi produk dapat diukur melalui teknik pengenalan atau recall.









www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net